Mewa Ariani, Achmad Suryana, S. Suhartini, H. P. Saliem
{"title":"Keragaan Konsumsi Pangan Hewani Berdasarkan Wilayah dan Pendapatan di Tingkat Rumah Tangga","authors":"Mewa Ariani, Achmad Suryana, S. Suhartini, H. P. Saliem","doi":"10.21082/AKP.V16N2.2018.147-163","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Consumption of animal food sources at the right amount is needed to help overcome nutrition problems, including stunting. Related to provision of animal food sources, Ministry of Agriculture has expanded the target of self sufficiency from beef only to animal protein from livestock. Related to this event, it is needed accurate information on consumption pattern of this food group. Objective of this writing is to present results of analyses on animal food consumption at household level identified by region and income class. Source of data used was Susenas 2014 from Statistic Indonesia with national coverage. Results of the analyses showed that participation rate and animal food consumption per capita were high at urban and highest income class households. At aggregate level, consumption per capita of livestock and fishery products by urban household were higher than that in rural areas. Type of animal food frequently consumed were broiler eggs, broiler chicken, and mackerel/tuna/skipjack. On the average, per capita beef consumption and consumption participation rate were low. Recommendation of this study is that efforts to achieve animal protein self sufficiency are done through intensification program on production and product development of livestock and fishery based products, development of infrastructure and marketing institution to expedite animal products’ distribution, maintain affordable and stable prices of animal protein sources, and intensive promotion of the importance of animal protein consumption in the context of diverse, nutritious balanced, and safe food pattern. AbstrakKonsumsi pangan sumber protein hewani dalam jumlah cukup diperlukan untuk membantu mengatasi berbagai permasalahan gizi, termasuk stunting. Terkait penyediaan pangan sumber protein hewani, Kementerian Pertanian memperluas sasaran swasembada dari hanya daging sapi menjadi protein hewani asal ternak. Sehubungan dengan itu, diperlukan informasi yang akurat terkait pola konsumsi kelompok pangan ini. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk menyajikan hasil analisis berbagai pola konsumsi pangan hewani di tingkat rumah tangga yang dikaji berdasarkan kelas pendapatan dan wilayah tempat tinggal. Sumber data yang digunakan adalah hasil Susenas tahun 2014 dari BPS dengan cakupan nasional. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat partisipasi dan besaran konsumsi pangan hewani tinggi pada rumah tangga di perkotaan dan pada rumah tangga berpendapatan tinggi. Secara aggregat, konsumsi produk peternakan dan perikanan di perkotaan lebih tinggi dibandingkan di pedesaan. Jenis pangan hewani yang banyak dikonsumsi adalah telur ayam ras, daging ayam ras dan ikan tongkol/tuna/cakalang. Rata-rata konsumsi daging sapi/kapita sangat rendah dan angka partisipasi konsumsi juga rendah. Disarankan upaya pencapaian swasembada protein hewani dilakukan melalui intensifikasi peningkatan produksi dan pengembangan produk pangan asal ternak dan ikan, pengembangan prasarana dan kelembagaan pemasaran untuk memperlancar distribusi, menjaga harga wajar serta stabil, dan promosi yang intensif atas pentingnya makan sumber pangan protein hewani dalam konteks pola makan beragam bergizi seimbang dan aman.","PeriodicalId":448472,"journal":{"name":"Analisis Kebijakan Pertanian","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"20","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Analisis Kebijakan Pertanian","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21082/AKP.V16N2.2018.147-163","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 20
Abstract
Consumption of animal food sources at the right amount is needed to help overcome nutrition problems, including stunting. Related to provision of animal food sources, Ministry of Agriculture has expanded the target of self sufficiency from beef only to animal protein from livestock. Related to this event, it is needed accurate information on consumption pattern of this food group. Objective of this writing is to present results of analyses on animal food consumption at household level identified by region and income class. Source of data used was Susenas 2014 from Statistic Indonesia with national coverage. Results of the analyses showed that participation rate and animal food consumption per capita were high at urban and highest income class households. At aggregate level, consumption per capita of livestock and fishery products by urban household were higher than that in rural areas. Type of animal food frequently consumed were broiler eggs, broiler chicken, and mackerel/tuna/skipjack. On the average, per capita beef consumption and consumption participation rate were low. Recommendation of this study is that efforts to achieve animal protein self sufficiency are done through intensification program on production and product development of livestock and fishery based products, development of infrastructure and marketing institution to expedite animal products’ distribution, maintain affordable and stable prices of animal protein sources, and intensive promotion of the importance of animal protein consumption in the context of diverse, nutritious balanced, and safe food pattern. AbstrakKonsumsi pangan sumber protein hewani dalam jumlah cukup diperlukan untuk membantu mengatasi berbagai permasalahan gizi, termasuk stunting. Terkait penyediaan pangan sumber protein hewani, Kementerian Pertanian memperluas sasaran swasembada dari hanya daging sapi menjadi protein hewani asal ternak. Sehubungan dengan itu, diperlukan informasi yang akurat terkait pola konsumsi kelompok pangan ini. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk menyajikan hasil analisis berbagai pola konsumsi pangan hewani di tingkat rumah tangga yang dikaji berdasarkan kelas pendapatan dan wilayah tempat tinggal. Sumber data yang digunakan adalah hasil Susenas tahun 2014 dari BPS dengan cakupan nasional. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat partisipasi dan besaran konsumsi pangan hewani tinggi pada rumah tangga di perkotaan dan pada rumah tangga berpendapatan tinggi. Secara aggregat, konsumsi produk peternakan dan perikanan di perkotaan lebih tinggi dibandingkan di pedesaan. Jenis pangan hewani yang banyak dikonsumsi adalah telur ayam ras, daging ayam ras dan ikan tongkol/tuna/cakalang. Rata-rata konsumsi daging sapi/kapita sangat rendah dan angka partisipasi konsumsi juga rendah. Disarankan upaya pencapaian swasembada protein hewani dilakukan melalui intensifikasi peningkatan produksi dan pengembangan produk pangan asal ternak dan ikan, pengembangan prasarana dan kelembagaan pemasaran untuk memperlancar distribusi, menjaga harga wajar serta stabil, dan promosi yang intensif atas pentingnya makan sumber pangan protein hewani dalam konteks pola makan beragam bergizi seimbang dan aman.
需要适量食用动物性食物来帮助克服营养问题,包括发育迟缓。在提供动物食品来源方面,农业部已将自给自足的目标从仅供应牛肉扩大到来自牲畜的动物蛋白。与此事件相关,需要准确的信息来了解这一食物群体的消费模式。这篇文章的目的是介绍按地区和收入阶层确定的家庭一级动物食品消费的分析结果。使用的数据来源是印度尼西亚统计局2014年的Susenas,覆盖全国。分析结果表明,城市和最高收入阶层家庭的参与率和人均动物食品消费量都很高。从总体上看,城镇家庭人均畜产品和水产品消费量高于农村家庭。经常食用的动物性食品类型是肉鸡蛋、肉鸡和鲭鱼/金枪鱼/鲣鱼。人均牛肉消费量和消费参与率均较低。本研究的建议是,通过加强畜产品和渔业产品的生产和产品开发,发展基础设施和营销机构以加快动物产品的销售,保持动物蛋白来源的可负担和稳定的价格,以及在多样化、营养均衡的背景下大力宣传动物蛋白消费的重要性,努力实现动物蛋白自给自足。以及安全的食物模式。【摘要】发育迟缓,发育迟缓,发育迟缓。Terkait penyediaan pangan number protein hewani, Kementerian Pertanian memperluas sasaran swasembada dari hanya daaging sapi menjadi protein hewani asanal ternak。在此基础上,我们进一步了解了中国的发展趋势。中国日报网:中国日报网:中国日报网:中国日报网:中国日报网:中国日报网:中国日报网:中国日报网:夏季数据yang digunakan adalah hasil Susenas tahun 2014 dari BPS dengan cakupan national。Hasil分析menunjukkan bahwa tingkat partisipasi dan besaran konsumsi pangan hewani tingi pah rumah tangga di perkotaan pah rumah tanga berpendapatan tinggi。Secara aggregate, konsumsi product peternakan dan perikanan di perkotaan lebih tinggi dibandingkan di pedesaan。Jenis pangan hewani yang banyak dikonsumsi adalah telur ayam ras, daging ayam ras dan ikkan tongkol/tuna/cakalang。Rata-rata konsumsi daging sapi/kapita sangat rendah dan angka partisipasi konsumsi juga rendah。Disarankan upaya pencapaian swasembada蛋白hewani dilakukan melalui intensifii peningkatan produksi dan pengembangan produck pangan asal ternak danikan, pengembangan prasarana dan kelembagaan pemasaran untuk member lancar distribusi, menjaga harga wajar serta stabil, dan promosi yang intensiati pentingnya makan number pangan protein hewani dalam konteks pola makan beragam bergizi seimbang danaman。