Rousilita Suhendah, Irma Christiawati N, Adrianus Rangga, Tiara Christie
{"title":"PELATIHAN AKUNTANSI BIAYA UNTUK MENGHITUNG HARGA POKOK BAJU TENUN PADA UMKM GO NADS","authors":"Rousilita Suhendah, Irma Christiawati N, Adrianus Rangga, Tiara Christie","doi":"10.24912/jbmi.v4i3.13516","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The basic human need other than food is the need for clothing. Clothing used by humans has developed along with creating culture, function, and fashion. Clothing made by world and local designers lately uses traditional Indonesian fabrics such as NTT woven fabrics and Sumba woven fabrics. This traditional cloth has different motifs and patterns in each region which shows the uniqueness of the regional culture. The process of making traditional cloth is very complicated, and it is causing the price of traditional cloth very expensive. It causes the price of clothes using traditional Indonesian fabrics to be expensive and used by the upper-middle class. Clothing made from traditional Indonesian fabrics cannot enter the lower-middle-class market. Go Nads saw existing opportunities to make the clothes with traditional Indonesian fabrics. She sold the clothes at competitive prices and the quality is no less competitive with those made by local designers. However, in running this business, the owner of Go Nads sets the selling price of the clothes he makes based on estimates. Therefore, the Untar team gives cost accounting training to calculate the cost of woven clothes made by Go Nads. The purpose of this activity is so that Go Nads owners can calculate the cost of production and set the right selling price so they can earn a profit. The method used is the lecture. The results of this activity show that Go Nads can calculate production prices and selling prices after being provided with assistance and training in calculating the cost of goods by the Untar team.ABSTRAKKebutuhan dasar manusia selain pangan adalah kebutuhan pakaian. Pakaian yang digunakan manusia mengalami perkembangan beriringan dengan perkembangan budaya, fungsi, dan mode. Pakaian yang dibuat oleh para perancang dunia maupun lokal akhir- akhir ini menggunakan bahan kain yang diangkat dari wastra Indonesia seperti kain tenun NTT dan tenun Sumba. Kain tradisional ini memiliki motif dan corak berbeda di setiap daerah yang menunjukkan keunikan budaya daerah. Proses pembuatan kain tradisional yang rumit, menyebabkan harga kain tradisional sangat mahal. Hal tersebut menyebabkan harga pakaian yang menggunakan kain tradisional atau wastra Indonesia mahal harganya dan dipakai oleh golongan menengah ke atas. Pakaian yang dibuat dari kain wastra Indonesia tersebut tidak dapat memasuki pasar kalangan menengah ke bawah. Keadaan ini dilihat oleh UMKM Go Nads dengan memanfaatkan peluang yang ada untuk membuat baju dengan kain wastra Indonesia. Baju yang dibuatnya dijual dengan harga kompetitif dan kualitas yang tidak kalah bersaing dengan buatan perancang lokal. Namun dalam menjalankan usahanya ini, pemilik UMKM Go Nads menetapkan harga jual dari baju yang dibuatnya atas dasar estimasi. Tujuan dari kegiatan PKM ini adalah agar pemilik UMKM dapat menghitung harga pokok produksi dan menetapkan harga jual yang tepat sehingga mampu memperoleh laba. Oleh karena itu tim PKM Untar mengadakan pelatihan akuntansi biaya untuk menghitung harga pokok baju tenun yang dibuat oleh UMKM Go Nads. Metode yang digunakan adalah ceramah. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa UMKM Go Nads dapat menghitung harga produksi dan harga jual setelah diberikan pendampingan dan pelatihan penghitungan harga pokok oleh tim PKM Untar.","PeriodicalId":127539,"journal":{"name":"Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia","volume":"248 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24912/jbmi.v4i3.13516","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
The basic human need other than food is the need for clothing. Clothing used by humans has developed along with creating culture, function, and fashion. Clothing made by world and local designers lately uses traditional Indonesian fabrics such as NTT woven fabrics and Sumba woven fabrics. This traditional cloth has different motifs and patterns in each region which shows the uniqueness of the regional culture. The process of making traditional cloth is very complicated, and it is causing the price of traditional cloth very expensive. It causes the price of clothes using traditional Indonesian fabrics to be expensive and used by the upper-middle class. Clothing made from traditional Indonesian fabrics cannot enter the lower-middle-class market. Go Nads saw existing opportunities to make the clothes with traditional Indonesian fabrics. She sold the clothes at competitive prices and the quality is no less competitive with those made by local designers. However, in running this business, the owner of Go Nads sets the selling price of the clothes he makes based on estimates. Therefore, the Untar team gives cost accounting training to calculate the cost of woven clothes made by Go Nads. The purpose of this activity is so that Go Nads owners can calculate the cost of production and set the right selling price so they can earn a profit. The method used is the lecture. The results of this activity show that Go Nads can calculate production prices and selling prices after being provided with assistance and training in calculating the cost of goods by the Untar team.ABSTRAKKebutuhan dasar manusia selain pangan adalah kebutuhan pakaian. Pakaian yang digunakan manusia mengalami perkembangan beriringan dengan perkembangan budaya, fungsi, dan mode. Pakaian yang dibuat oleh para perancang dunia maupun lokal akhir- akhir ini menggunakan bahan kain yang diangkat dari wastra Indonesia seperti kain tenun NTT dan tenun Sumba. Kain tradisional ini memiliki motif dan corak berbeda di setiap daerah yang menunjukkan keunikan budaya daerah. Proses pembuatan kain tradisional yang rumit, menyebabkan harga kain tradisional sangat mahal. Hal tersebut menyebabkan harga pakaian yang menggunakan kain tradisional atau wastra Indonesia mahal harganya dan dipakai oleh golongan menengah ke atas. Pakaian yang dibuat dari kain wastra Indonesia tersebut tidak dapat memasuki pasar kalangan menengah ke bawah. Keadaan ini dilihat oleh UMKM Go Nads dengan memanfaatkan peluang yang ada untuk membuat baju dengan kain wastra Indonesia. Baju yang dibuatnya dijual dengan harga kompetitif dan kualitas yang tidak kalah bersaing dengan buatan perancang lokal. Namun dalam menjalankan usahanya ini, pemilik UMKM Go Nads menetapkan harga jual dari baju yang dibuatnya atas dasar estimasi. Tujuan dari kegiatan PKM ini adalah agar pemilik UMKM dapat menghitung harga pokok produksi dan menetapkan harga jual yang tepat sehingga mampu memperoleh laba. Oleh karena itu tim PKM Untar mengadakan pelatihan akuntansi biaya untuk menghitung harga pokok baju tenun yang dibuat oleh UMKM Go Nads. Metode yang digunakan adalah ceramah. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa UMKM Go Nads dapat menghitung harga produksi dan harga jual setelah diberikan pendampingan dan pelatihan penghitungan harga pokok oleh tim PKM Untar.
除了食物之外,人类最基本的需要是衣服。人类使用的服装随着文化、功能和时尚的创造而发展。世界和当地设计师最近制作的服装使用了传统的印度尼西亚织物,如NTT梭织织物和Sumba梭织织物。这种传统布料在每个地区都有不同的图案和图案,显示了地域文化的独特性。传统布料的制作过程非常复杂,这也导致了传统布料的价格非常昂贵。这导致使用传统印尼面料的服装价格昂贵,而这些服装主要由中上层阶级使用。用印尼传统面料制作的服装无法进入中下层市场。Go Nads看到了用印尼传统面料制作服装的机会。她以极具竞争力的价格出售这些衣服,其质量与当地设计师制作的衣服一样具有竞争力。然而,在经营这项业务时,Go Nads的老板根据估计来设定他所做衣服的销售价格。因此,Untar团队进行了成本会计培训,以计算Go Nads制作的梭织衣服的成本。这个活动的目的是让Go Nads的所有者可以计算生产成本并设定合适的销售价格,这样他们就可以赚取利润。使用的方法是讲座。这次活动的结果表明,在Untar团队的帮助和培训下,Go Nads可以计算出生产价格和销售价格。【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】巴基斯坦yang digunakan manusia mengalami perkembangan beriringan dengan perkembangan budaya,真菌,丹模式。巴基斯坦yang dibuat oleh para perancang dunia maupun当地akhir- akhir ini mongunakan bahan kain yang diangkat dari wasstra印度尼西亚seperti kain tenun NTT dan tenun Sumba。Kain传统的ini memiliki motif dan corak berbeda di setiap daerah yang menunjukkan keunikan budaya daerah。Proses pembuatan kain traditional yang rumit, menyebabkan harga kain traditional sangat mahal。Hal tersebut menyebabkan harga pakaian yang menggunakan kain传统仪式是印度尼西亚mahal harganya dan dipakai oleh golongan menengah ke atas。巴基斯坦外交部长达里·坎恩是印度尼西亚外交部长,但他说,巴基斯坦外交部长达里·坎恩是印度尼西亚外交部长。Keadaan ini diilihat olleumkm Go Nads dengan manmanfaatkan peluang yang和untuk成员baju dengan kain在印度尼西亚。巴雎阳dibuatnya dijual登干harga竞争丹kualitas阳tidak kalah bersaing登干buatan perancang当地。Namun dalam menjalankan usahanya ini, UMKM的意思是:“我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是我的意思。”Tujuan dari kegiatan PKM ini adalah agar pemilik UMKM dapat menghitung harga pokok产品,danmenetapkan harga jual yang tepat sehinga mampu memperoleh laba。马来西亚人民民主运动党,Untar, mengadakan, pelatihan, akuntani, biaya, untuk, menghitung, harga, pokok baju, tenun yang, dioleh, UMKM Go Nads。Metode yang diunakan adalah ceramah。马来西亚人民民主运动联盟(巫统),马来西亚人民民主运动联盟(巫统),马来西亚人民民主运动联盟(巫统),马来西亚人民民主运动联盟(巫统),马来西亚人民民主运动联盟(巫统)