Arlyana Hikmanti -, Fauziah Hanum Nur Adriani, Surtiningsih Surtiningsih
{"title":"SURVEY PEMBERIAN ASI DI FALISITAS PELAYANAN KESEHATAN DI WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS","authors":"Arlyana Hikmanti -, Fauziah Hanum Nur Adriani, Surtiningsih Surtiningsih","doi":"10.53599/jip.v5i1.146","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak \nPenyelenggara pelayanan kesehatan melindungi, mempromosikan dan mendukung pemberian ASI. Maraknya pemasaran dan promosi pengganti ASI menjadi salah satu faktor menurunnya cakupan ASI eksklusif. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk survey pemberian ASI di fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah Kabupaten Banyumas. Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki bayi 7-12 bulan di Kabupaten Banyumas sejumlah 82 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 47 responden (57,31%) memberikan ASI langsung, 64 orang (78,04%) mendapatkan bantuan ASI, dan 43 orang (52,43%) tidak memberikan susu formula. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagian besar responden melakukan immediate breasfeeding, mendapatkan bantuan menyusui dan tidak melakukan promosi susu formula di pelayanan kesehatan di wilayah Kabupaten Banyumas.\nAbstract \nHealth care providers protect, promote and support breastfeeding. The rise of marketing and promotion of breastmilk substitutes is one of the factors in the decline in the coverage of exclusive breastfeeding. This research is a quantitative study with a cross-sectional approach that aims to survey breastfeeding in health care facilities in Banyumas Regency. This research was conducted on 82 mothers who had babies aged 7-12 months in Banyumas Regency. The results showed that 47 respondents (57.31%) gave direct breastfeeding, 64 people (78.04%) received breastfeeding assistance, and 43 people (52.43%) did not give formula milk. The conclusion from this study is that most of the respondents did direct breastfeeding, received breastfeeding assistance and did not promote formula milk at the health office in the Banyumas Regency area.","PeriodicalId":329105,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Pamenang","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Pamenang","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53599/jip.v5i1.146","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstrak
Penyelenggara pelayanan kesehatan melindungi, mempromosikan dan mendukung pemberian ASI. Maraknya pemasaran dan promosi pengganti ASI menjadi salah satu faktor menurunnya cakupan ASI eksklusif. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk survey pemberian ASI di fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah Kabupaten Banyumas. Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki bayi 7-12 bulan di Kabupaten Banyumas sejumlah 82 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 47 responden (57,31%) memberikan ASI langsung, 64 orang (78,04%) mendapatkan bantuan ASI, dan 43 orang (52,43%) tidak memberikan susu formula. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagian besar responden melakukan immediate breasfeeding, mendapatkan bantuan menyusui dan tidak melakukan promosi susu formula di pelayanan kesehatan di wilayah Kabupaten Banyumas.
Abstract
Health care providers protect, promote and support breastfeeding. The rise of marketing and promotion of breastmilk substitutes is one of the factors in the decline in the coverage of exclusive breastfeeding. This research is a quantitative study with a cross-sectional approach that aims to survey breastfeeding in health care facilities in Banyumas Regency. This research was conducted on 82 mothers who had babies aged 7-12 months in Banyumas Regency. The results showed that 47 respondents (57.31%) gave direct breastfeeding, 64 people (78.04%) received breastfeeding assistance, and 43 people (52.43%) did not give formula milk. The conclusion from this study is that most of the respondents did direct breastfeeding, received breastfeeding assistance and did not promote formula milk at the health office in the Banyumas Regency area.