Hubungan status gizi dan morbiditas balita pada desa lokus dan non lokus di 13 kabupaten lokus stunting di Indonesia tahun 2019

Ika Saptarini, Prisca Petty Arfines, Novianti, Yurista Permanasari
{"title":"Hubungan status gizi dan morbiditas balita pada desa lokus dan non lokus di 13 kabupaten lokus stunting di Indonesia tahun 2019","authors":"Ika Saptarini, Prisca Petty Arfines, Novianti, Yurista Permanasari","doi":"10.58185/jkr.v13i2.44","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak \nLatar Belakang: Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan diare masih menjadi penyebab morbiditas dan mortalitas balita yang signifikan di seluruh dunia. Selain itu, permasalahan gizi juga masih menjadi permasalahan kesehatan di tingkat global meskipun  telah prevalensi permasalahn gizi telah cukup mengalami penurunan selama beberapa tahun terakhir.  Adanya malnutrisi akan meningkatkan peluang terjadinya morbiditas pada anak termasuk diare dan ISPA.  \nTujuan: Penelitian ini bertujuan melihat hubungan status gizi dengan kesakitan pada balita di 13 kabupaten lokus stunting di Indonesia.  \nMetode: Penelitian ini menggunakan desain potong-lintang dan dilakukan melalui pendekatan kuantitatif dan dilaksanakan di 13 kabupaten lokus stunting. Outcome penelitian ini adalah morbiditas balita yang  dinilai menggunakan ISPA dan diare. Status gizi yang dipakai adalah stunting, wasting dan underweight. Selain itu penelitian ini juga memasukkan variabel konfounding berupa faktor keluarga, ibu dan anak. \nHasil: Penelitian ini menemukan bahwa stunting, wasting dan underweight tidak memiliki hubungan bermakna dengan kejadian ISPA dan diare. Hal ini dapat disebabkan metode pengukuran morbiditas melalui metode mengingat. Sedangkan sumber air minum yang tidak layak akan meningkatkan peluang terjadinya ISPA dan diare.  \nKesimpulan: Stunting, wasting dan underweight secara statistik tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan morbiditas diare dan ISPA pada balita.  Oleh karena itu, perlu ada penelitian lebih lanjut terkait hubungan status gizi dan morbiditas balita menggunakan metode pengukuran morbiditas yang lebih baik. \nKata Kunci: status gizi, stunting, wasting, underweight, morbiditas \n \nAbstract \nBackground: Acute respiratory infections (ARI) and diarrhea are still significant causes of worldwide morbidity and mortality in children under five. In addition, nutritional problems are still a health problem at the global level, even though the prevalence of nutritional problems has decreased considerably over the last few years. The presence of malnutrition will increase the chance of morbidity in children, including diarrhea and ARI. \nObjective: This study examines the relationship between nutritional status and morbidity in children under five in 13 stunting locus districts in Indonesia. \nMethods: This study used a cross-sectional design and was carried out through a quantitative approach in 13 stunting locus districts. The outcome of this study was children under five morbidities, assessed using ARI and diarrhea. The nutritional status used is stunting, wasting and underweight. In addition, this study also includes confounding variables including household, maternal and child factors. \nResults: This study found that stunting, wasting and being underweight did not have a significant relationship with the incidence of ARI and diarrhea. This can be due to the method of measuring morbidity through remembering. Meanwhile, drinking water sources that are not proper will increase the chances of ARI and diarrhea. \nConclusion: Stunting, wasting and being underweight statistically do not significantly associate with diarrhea and ARI in children under five. Therefore, further research on the relationship between nutritional status and morbidity of children under five needs to be conducted using a better method of measuring morbidity. \nKeyword: nutrition status, stunting, wasting, underweight, morbidity","PeriodicalId":103177,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Reproduksi","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-02-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kesehatan Reproduksi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.58185/jkr.v13i2.44","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan diare masih menjadi penyebab morbiditas dan mortalitas balita yang signifikan di seluruh dunia. Selain itu, permasalahan gizi juga masih menjadi permasalahan kesehatan di tingkat global meskipun  telah prevalensi permasalahn gizi telah cukup mengalami penurunan selama beberapa tahun terakhir.  Adanya malnutrisi akan meningkatkan peluang terjadinya morbiditas pada anak termasuk diare dan ISPA.  Tujuan: Penelitian ini bertujuan melihat hubungan status gizi dengan kesakitan pada balita di 13 kabupaten lokus stunting di Indonesia.  Metode: Penelitian ini menggunakan desain potong-lintang dan dilakukan melalui pendekatan kuantitatif dan dilaksanakan di 13 kabupaten lokus stunting. Outcome penelitian ini adalah morbiditas balita yang  dinilai menggunakan ISPA dan diare. Status gizi yang dipakai adalah stunting, wasting dan underweight. Selain itu penelitian ini juga memasukkan variabel konfounding berupa faktor keluarga, ibu dan anak. Hasil: Penelitian ini menemukan bahwa stunting, wasting dan underweight tidak memiliki hubungan bermakna dengan kejadian ISPA dan diare. Hal ini dapat disebabkan metode pengukuran morbiditas melalui metode mengingat. Sedangkan sumber air minum yang tidak layak akan meningkatkan peluang terjadinya ISPA dan diare.  Kesimpulan: Stunting, wasting dan underweight secara statistik tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan morbiditas diare dan ISPA pada balita.  Oleh karena itu, perlu ada penelitian lebih lanjut terkait hubungan status gizi dan morbiditas balita menggunakan metode pengukuran morbiditas yang lebih baik. Kata Kunci: status gizi, stunting, wasting, underweight, morbiditas Abstract Background: Acute respiratory infections (ARI) and diarrhea are still significant causes of worldwide morbidity and mortality in children under five. In addition, nutritional problems are still a health problem at the global level, even though the prevalence of nutritional problems has decreased considerably over the last few years. The presence of malnutrition will increase the chance of morbidity in children, including diarrhea and ARI. Objective: This study examines the relationship between nutritional status and morbidity in children under five in 13 stunting locus districts in Indonesia. Methods: This study used a cross-sectional design and was carried out through a quantitative approach in 13 stunting locus districts. The outcome of this study was children under five morbidities, assessed using ARI and diarrhea. The nutritional status used is stunting, wasting and underweight. In addition, this study also includes confounding variables including household, maternal and child factors. Results: This study found that stunting, wasting and being underweight did not have a significant relationship with the incidence of ARI and diarrhea. This can be due to the method of measuring morbidity through remembering. Meanwhile, drinking water sources that are not proper will increase the chances of ARI and diarrhea. Conclusion: Stunting, wasting and being underweight statistically do not significantly associate with diarrhea and ARI in children under five. Therefore, further research on the relationship between nutritional status and morbidity of children under five needs to be conducted using a better method of measuring morbidity. Keyword: nutrition status, stunting, wasting, underweight, morbidity
抽象背景:急性呼吸道感染(ISPA)和腹泻仍然是全球幼儿发病率和死亡率的主要原因。此外,营养问题仍然是全球健康问题,尽管过去几年营养问题的流行程度有所下降。营养不良会增加儿童的发病率,包括腹泻和ISPA。目标:本研究旨在将印度尼西亚13个县的幼儿的营养状况与发育不良的疾病联系起来。方法:这项研究采用了分级设计,并通过定量方法完成,并在13个区域的lokus充气过程中进行。这项研究的成果是一种使用ISPA和腹泻进行评估的幼儿发病率。你所服用的营养状态是发育不良、浪费和不足。此外,该研究还包括家庭、母亲和孩子的可变结合。结果:这项研究发现,特技、浪费和低体重与ISPA事件和腹泻没有任何有意义的关系。这可能是由于通过记忆方法测量发病率的方法。而不适当的饮用水会增加ISPA和腹泻的机会。结论:休克、浪费和减肥药在统计学上与幼儿腹泻和ISPA的发病率没有明显的关系。因此,我们需要进一步研究如何更好地测量幼儿的营养状况和发病率。关键字:营养状况、发育不良、浪费、体重较低、营养不良背景:在增加方面,营养问题在全球层面仍然是一个健康问题,尽管尽管这些问题在过去几年里已被考虑模糊。营养不良的存在将增加儿童发病率的机会,包括腹泻和阿里。这项研究表明,在印度尼西亚5年内,儿童在5年内与营养状况和发病率之间的关系。方法:这个研究用的是交叉设计,在13次方的暴露中被肢解。这项研究的结果是五种不同寻常的疾病,包括阿里和迪亚拉瑞。无利用的营养状态令人震惊,浪费和失重。此外,这项研究还包括包括包括房子、母亲和儿童因素在内的变量和解。结果:这项研究发现,这一特技、浪费和失重没有与阿里和迪亚拉瑞亚的亲密关系。这可能会导致消化疾病的方法。我的意思是,同时,喝不可靠的水会增加阿里和腹泻的机会。结论:发育不良、浪费和低水平关系与5名糖尿病患者无关。因此,在五名儿童中对营养地位和发病率之间关系的进一步研究需要采用一种更好的治疗疾病的方法来加以控制。状态营养,特技,浪费,失重,发病率
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信