{"title":"THE DUTCH ISLAMIC POLICIES : PERAN POLITIK CRISTIAN SNOUCK HURGRONJE DI WILAYAH HINDIA-BELANDA","authors":"Mohammad Khotimussalam","doi":"10.24235/TAMADDUN.V7I1.4509","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak Kecendrungan penjajah untuk melanggengkan kekuasaannya mendorong Pemerintah Belanda untuk menetapkan beberapa kebijakan-kebijakan yang terkait dengan dengan wilayah kekuasaanya. Menyadari betul bagaimana Umat Islam di wilayah Hindia-Belanda sebagai mayoritas, maka mau tidak mau Belanda harus memahami karakter sosial Umat Islam. Sebelum kedatangan Cristian Snouck Hurgronje kebijakan Belanda terhadap warga muslim pribumi masih abu-abu. Hal itu karena ketidak-tahuan pihak Belanda terhadap ajaran dan masyarakat Islam. Setelah melakukan studi ke-Islaman di Makkah selama sekitar dua tahun, Hurgronje diminta untuk datang ke Indonesia dan ditugaskan untuk meneliti Aceh kemudian Jawa. Setelah itu barulah muncul kebijakan-kebijakan khusus pemerintah Hindia-Belanda berkaitan dengan Islam yang pertama kali digagas oleh Hurgronje. Ia akhirya dikenal sebagai peletak dasar sistem ‘islam politiek’ yang tujuan utamanya untuk melanggengkan kekuasaan Belanda di daerah jajahannya. Keywords : Cristian Snouck Hurgronje, Politik Islam, Hindia-Belanda.","PeriodicalId":107906,"journal":{"name":"Jurnal Tamaddun : Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Islam","volume":"73 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Tamaddun : Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24235/TAMADDUN.V7I1.4509","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Abstrak Kecendrungan penjajah untuk melanggengkan kekuasaannya mendorong Pemerintah Belanda untuk menetapkan beberapa kebijakan-kebijakan yang terkait dengan dengan wilayah kekuasaanya. Menyadari betul bagaimana Umat Islam di wilayah Hindia-Belanda sebagai mayoritas, maka mau tidak mau Belanda harus memahami karakter sosial Umat Islam. Sebelum kedatangan Cristian Snouck Hurgronje kebijakan Belanda terhadap warga muslim pribumi masih abu-abu. Hal itu karena ketidak-tahuan pihak Belanda terhadap ajaran dan masyarakat Islam. Setelah melakukan studi ke-Islaman di Makkah selama sekitar dua tahun, Hurgronje diminta untuk datang ke Indonesia dan ditugaskan untuk meneliti Aceh kemudian Jawa. Setelah itu barulah muncul kebijakan-kebijakan khusus pemerintah Hindia-Belanda berkaitan dengan Islam yang pertama kali digagas oleh Hurgronje. Ia akhirya dikenal sebagai peletak dasar sistem ‘islam politiek’ yang tujuan utamanya untuk melanggengkan kekuasaan Belanda di daerah jajahannya. Keywords : Cristian Snouck Hurgronje, Politik Islam, Hindia-Belanda.