{"title":"Integrasi Pasar dan Pembentukan Harga Cabai Merah di Indonesia","authors":"Reni Kustiari, W. Sejati, Riva Yulmahera","doi":"10.21082/jae.v36n1.2018.39-53","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"EnglishRed chili is one of the essential horticultural commodities because it is the main cooking spice for the Indonesian people. This paper discusses the integration of the red chili market in Indonesia using monthly price data for the period 2011-2016. Market integration is analyzed using Johansen cointegration models. The Engle-Granger (EG) causality test results show that producer prices and wholesale prices affect consumer prices, there is a one-way causal relationship. Therefore, the causality approach accepts the Law of One Price (LOP) hypothesis of red chili price. The results of the co-integration model show that the market for red chili is well integrated. Furthermore, variance decomposition analysis shows that Medan is the market leader for chili in Indonesia.IndonesianCabai merah adalah salah satu komoditas hortikultura yang penting karena merupakan bumbu masak utama bagi masyarakat Indonesia. Makalah ini membahas integrasi pasar cabai merah di Indonesia dengan menggunakan data harga bulanan periode 2011-2016. Integrasi pasar dianalisis dengan menggunakan Johansen kointegrasi model. Hasil uji kausalitas Engle-Granger (EG) menunjukkan bahwa harga produsen dan harga grosir mempengaruhi harga konsumen, ada hubungan kausal satu cara. Oleh karena itu, pendekatan kausalitas menerima hipotesis Hukum Satu Harga (LOP) komoditas cabai merah. Hasil dari model co-integration menunjukkan bahwa pasar cabai merah terintegrasi dengan baik. Selanjutnya, analisis variance decomposition menunjukkan bahwa Medan adalah pasar acuan (price leader) untuk harga cabai di indonesia.","PeriodicalId":162864,"journal":{"name":"Jurnal Agro Ekonomi","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"7","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Agro Ekonomi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21082/jae.v36n1.2018.39-53","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 7
Abstract
EnglishRed chili is one of the essential horticultural commodities because it is the main cooking spice for the Indonesian people. This paper discusses the integration of the red chili market in Indonesia using monthly price data for the period 2011-2016. Market integration is analyzed using Johansen cointegration models. The Engle-Granger (EG) causality test results show that producer prices and wholesale prices affect consumer prices, there is a one-way causal relationship. Therefore, the causality approach accepts the Law of One Price (LOP) hypothesis of red chili price. The results of the co-integration model show that the market for red chili is well integrated. Furthermore, variance decomposition analysis shows that Medan is the market leader for chili in Indonesia.IndonesianCabai merah adalah salah satu komoditas hortikultura yang penting karena merupakan bumbu masak utama bagi masyarakat Indonesia. Makalah ini membahas integrasi pasar cabai merah di Indonesia dengan menggunakan data harga bulanan periode 2011-2016. Integrasi pasar dianalisis dengan menggunakan Johansen kointegrasi model. Hasil uji kausalitas Engle-Granger (EG) menunjukkan bahwa harga produsen dan harga grosir mempengaruhi harga konsumen, ada hubungan kausal satu cara. Oleh karena itu, pendekatan kausalitas menerima hipotesis Hukum Satu Harga (LOP) komoditas cabai merah. Hasil dari model co-integration menunjukkan bahwa pasar cabai merah terintegrasi dengan baik. Selanjutnya, analisis variance decomposition menunjukkan bahwa Medan adalah pasar acuan (price leader) untuk harga cabai di indonesia.
红辣椒是必不可少的园艺商品之一,因为它是印度尼西亚人的主要烹饪香料。本文使用2011-2016年期间的月度价格数据来讨论印度尼西亚红辣椒市场的整合。市场整合采用约翰森协整模型进行分析。恩格尔-格兰杰(EG)因果检验结果表明,生产者价格和批发价格对消费者价格的影响存在单向因果关系。因此,因果关系方法接受红辣椒价格的一价定律(LOP)假设。协整模型的结果表明,红辣椒市场具有较好的整合性。此外,方差分解分析表明,棉兰是印尼辣椒市场的领导者。印度尼西亚abai merah adalah salah satu komoditas hortikultura yang penting karena merupakan bumbu masak utama bagi masyarakat印度尼西亚。Makalah ini成员bahas integrasi pasar cabai merah di Indonesia dengan menggunakan数据harga bulanan时期2011-2016。邓安,孟古纳坎,Johansen, kointegrasi模型。Hasil uji kausalitas Engle-Granger (EG) menunjukkan bahwa harga proen dan harga grosir mempengaruhi harga konsumen, ada hubungan kausalitas satu cara。Oleh karena itu, pendekatan kausalitas menerima hipoesis Hukum Satu Harga (LOP) komoditas cabai merah。Hasil - dari模型的协整分析。Selanjutnya,分析方差分解menunjukkan bahwa Medan adalah pasar acuan(价格领先)untuk harga cabai di印度尼西亚。