Memetakan Mazhab Teologi di Dalam Kekristenan : Sebuah Catatan Sejarah

Abdon Arnolus Amtiran
{"title":"Memetakan Mazhab Teologi di Dalam Kekristenan : Sebuah Catatan Sejarah","authors":"Abdon Arnolus Amtiran","doi":"10.55927/ajpr.v1i1.440","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan Penelitian ini adalah memetakan mazhab teologi di dalam kekristenan sebagai sebuah catatan sejahtera. Indonesia, pendebat-pendebat Kristen yang mengklaim diri sebagai apologet ikut meramaikan semua media sosial termasuk kanal Youtube dan media sosial dengan cara yang tidak cerdas dengan celaan dan cacian. Ini merupakan fenomena yang ikut menghiasi keberadaan kekristenan di Indonesia masa kini.  Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dan analisis literatur, dan pengumpulan data melalui buku-buku, jurnal-jurnal dan dokumen yang memiliki keterkaitan dengan topik yang dibahas. Hasilnya, dalam perbedaan teologi maupun ajaran dalam kekristenan acapkali terjadi perdebatan-perdebatan dan ketegangan-ketegangan yang mencederai kesaksian kekristenan itu sendiri: yakni ajaran mengenai Trinitas, kedudukan Yesus dan Roh Kudus sebagai Allah itu sendiri yang bagi sebagai orang masih belum final.  Kesimpulan, bermetamorfosisnya ajaran-ajaran yang dikutuk atau ditolak pada konsili oikumenis merupakan sebuah fenomena yang menarik untuk disikapi seiring dengan perkembangan kekristenan itu sendiri. Tentu  perlu dilakukan kajian lebih mendalam faktor penyebabnya, namun ketika debat kusir dengan diksi dan narasi yang cenderung mengancam, menjelekkan dan umpatan serta makian, ia merupakan sebuah tontonan yang bukan saja memberi citra buruk para debator tetapi menciderai kesaksian kekristenan itu sendiri.","PeriodicalId":324572,"journal":{"name":"Asian Journal of Philosophy and Religion","volume":"110 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-05-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Asian Journal of Philosophy and Religion","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55927/ajpr.v1i1.440","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah memetakan mazhab teologi di dalam kekristenan sebagai sebuah catatan sejahtera. Indonesia, pendebat-pendebat Kristen yang mengklaim diri sebagai apologet ikut meramaikan semua media sosial termasuk kanal Youtube dan media sosial dengan cara yang tidak cerdas dengan celaan dan cacian. Ini merupakan fenomena yang ikut menghiasi keberadaan kekristenan di Indonesia masa kini.  Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dan analisis literatur, dan pengumpulan data melalui buku-buku, jurnal-jurnal dan dokumen yang memiliki keterkaitan dengan topik yang dibahas. Hasilnya, dalam perbedaan teologi maupun ajaran dalam kekristenan acapkali terjadi perdebatan-perdebatan dan ketegangan-ketegangan yang mencederai kesaksian kekristenan itu sendiri: yakni ajaran mengenai Trinitas, kedudukan Yesus dan Roh Kudus sebagai Allah itu sendiri yang bagi sebagai orang masih belum final.  Kesimpulan, bermetamorfosisnya ajaran-ajaran yang dikutuk atau ditolak pada konsili oikumenis merupakan sebuah fenomena yang menarik untuk disikapi seiring dengan perkembangan kekristenan itu sendiri. Tentu  perlu dilakukan kajian lebih mendalam faktor penyebabnya, namun ketika debat kusir dengan diksi dan narasi yang cenderung mengancam, menjelekkan dan umpatan serta makian, ia merupakan sebuah tontonan yang bukan saja memberi citra buruk para debator tetapi menciderai kesaksian kekristenan itu sendiri.
绘制基督教神学学派的地图:历史记录
这项研究的目的是将基督教的神学学派描绘成一个繁荣的记录。印度尼西亚,自称为apologet的基督教辩论者参与了用侮辱和辱骂来美化包括Youtube频道和社交媒体在内的所有社交媒体。这一现象使印尼现代基督教的存在蒙上了阴影。该研究采用一种定性方法,使用描述性方法和文献分析方法,并通过与所讨论主题相关的书籍、期刊和文件收集数据。因此,在神学和教义的差异中,经常出现的争论和紧张,损害了基督教本身的见证:三位一体的教义,耶稣和圣灵作为神的地位,作为人的角色,还没有结束。结论是,随着基督教本身的发展,在奥库门尼斯会议上被谴责或拒绝的教义的混乱是一种有趣的现象。当然,有必要对其原因进行更深入的研究,但当它与威胁、诽谤、诽谤和辱骂的措辞和叙述展开辩论时,它不仅诽谤辩论者,而且蔑视基督教本身的证词。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信