Pertanggungjawaban Hukum terhadap Anak yang Melakukan Tindak Pidana Pembunuhan; Analisis Perbandingan Hukum Pidana Islam dan Positif

Andril Muharram, Abdul Wahid Haddade, Andi Fadli Natsif
{"title":"Pertanggungjawaban Hukum terhadap Anak yang Melakukan Tindak Pidana Pembunuhan; Analisis Perbandingan Hukum Pidana Islam dan Positif","authors":"Andril Muharram, Abdul Wahid Haddade, Andi Fadli Natsif","doi":"10.24252/shautuna.v2i3.19332","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The problem raised or the purpose of this research is to find out how the concept of legal responsibility for children who commit the crime of murder with a correlation between Islamic law and positive law.To study and answer the problems in this thesis, a multisciplinary approach is used, namely the juridical normative (syar`i) / statutory (statue approach), historical (sociological approach), psychology (psychological approach) approach. This research is classified as a library research, data is collected by analyzing it by using content analysis with relevance to the issues that can be resolved and concluded. After conducting a study of the conspiracy, the results of the research show that children who are criminals can be accounted for legally and in positive law they are given sanctions whose main character and purpose is guidance. There are several laws that regulate this matter, namely Law Number 23 of 2002 concerning child protection. In contrast to Islamic law (fiqh), children's perceptions, and forms of responsibility make child crimes not subject to Uqubah (punishment), takzir (warning) and ta`dabiyyah (guidance) alone, the correlation between the two is the principle of determining punishment for a child as a perpetrator With a positive law that is different from child offenders in the provision of takzir and in terms of ta`dibiyah to children who commit criminal acts, it is maslaha hajiyat (secondary). For this reason, this research is expected to be a material for theoretical comparisons between positive law and Islamic law, comparative material and a reference for further research both relevant and from different variants, and / or reference material for material testing of existing child criminal actsSetelah mengadakan kajian terhadap perseolan tersebut hasil penelitian menuunjukan bahwa bagi anak pelaku pidana dapat dipertanggungjwabakan secara hukum serta dalam hukum positif diberikan sanksi yang sifat dan tujuan utamanya adalah pembinaan. Ada beberapa Undang-Undang yang mengatur tetntang hal tersebut yaitu Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak. Berbeda dengan hukum islam (fikih), ersepsi anak, dan bentuk pertanggungjwaban membuat tindak pidana anak tidak dikenakan Uqubah (hukuman), takzir (peringatan) dan ta`dabiyyah (pembinaan) saja, korelasi dari keduanya adalah Asas penetapan hukuman bagi seorang anak sebagai pelaku dengan hukum positif yang berbeda dengan pelaku tindak pidana anak dalam pemberian takzir maupun ditinjau ta`dibiyah kepada anak yang melakukan tindak pidana merupakan maslaha hajiyat (sekunder). untuk itu, penelitian ini diharapkan sebagai bahan perbandingan teoritis  antara hukum positif dan hukum islam, bahan perbandingan dan acuan terhadap penelitian selanjutnya baik yang relevan, maupun dari varian yang berbeda, dan atau bahan acuan uji materil terhadap Undang-Undang tindak pidana anak yang telah ada.","PeriodicalId":321272,"journal":{"name":"Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab dan Hukum","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab dan Hukum","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24252/shautuna.v2i3.19332","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

The problem raised or the purpose of this research is to find out how the concept of legal responsibility for children who commit the crime of murder with a correlation between Islamic law and positive law.To study and answer the problems in this thesis, a multisciplinary approach is used, namely the juridical normative (syar`i) / statutory (statue approach), historical (sociological approach), psychology (psychological approach) approach. This research is classified as a library research, data is collected by analyzing it by using content analysis with relevance to the issues that can be resolved and concluded. After conducting a study of the conspiracy, the results of the research show that children who are criminals can be accounted for legally and in positive law they are given sanctions whose main character and purpose is guidance. There are several laws that regulate this matter, namely Law Number 23 of 2002 concerning child protection. In contrast to Islamic law (fiqh), children's perceptions, and forms of responsibility make child crimes not subject to Uqubah (punishment), takzir (warning) and ta`dabiyyah (guidance) alone, the correlation between the two is the principle of determining punishment for a child as a perpetrator With a positive law that is different from child offenders in the provision of takzir and in terms of ta`dibiyah to children who commit criminal acts, it is maslaha hajiyat (secondary). For this reason, this research is expected to be a material for theoretical comparisons between positive law and Islamic law, comparative material and a reference for further research both relevant and from different variants, and / or reference material for material testing of existing child criminal actsSetelah mengadakan kajian terhadap perseolan tersebut hasil penelitian menuunjukan bahwa bagi anak pelaku pidana dapat dipertanggungjwabakan secara hukum serta dalam hukum positif diberikan sanksi yang sifat dan tujuan utamanya adalah pembinaan. Ada beberapa Undang-Undang yang mengatur tetntang hal tersebut yaitu Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak. Berbeda dengan hukum islam (fikih), ersepsi anak, dan bentuk pertanggungjwaban membuat tindak pidana anak tidak dikenakan Uqubah (hukuman), takzir (peringatan) dan ta`dabiyyah (pembinaan) saja, korelasi dari keduanya adalah Asas penetapan hukuman bagi seorang anak sebagai pelaku dengan hukum positif yang berbeda dengan pelaku tindak pidana anak dalam pemberian takzir maupun ditinjau ta`dibiyah kepada anak yang melakukan tindak pidana merupakan maslaha hajiyat (sekunder). untuk itu, penelitian ini diharapkan sebagai bahan perbandingan teoritis  antara hukum positif dan hukum islam, bahan perbandingan dan acuan terhadap penelitian selanjutnya baik yang relevan, maupun dari varian yang berbeda, dan atau bahan acuan uji materil terhadap Undang-Undang tindak pidana anak yang telah ada.
对犯下重罪的儿童的法律责任;对伊斯兰刑法比例的分析是积极的
提出的问题或本研究的目的是找出法律责任的概念如何与伊斯兰教法与成文法之间的关联。为了研究和回答本文中的问题,采用了多学科的方法,即司法规范(syar 'i) /法定(法规方法)、历史(社会学方法)、心理学(心理学方法)方法。本研究归类为图书馆研究,利用内容分析的方法对所收集的数据进行分析,并对相关问题进行解决和总结。在对这一阴谋进行研究后,研究结果表明,犯罪的儿童可以依法追究责任,在实在法中,他们受到制裁,其主要特点和目的是指导。有几项法律规定了这一问题,即2002年关于儿童保护的第23号法律。与伊斯兰教法(fiqh)相比,儿童的观念和责任形式使儿童犯罪不受Uqubah(惩罚)、takzir(警告)和ta’dabiyyah(指导)的单独约束,两者之间的相关性是确定作为犯罪者的儿童受到惩罚的原则。一项积极的法律在规定takzir和对犯下犯罪行为的儿童的ta’dibiyah方面不同于儿童罪犯,它是maslaha hajiyat (secondary)。因此,本研究有望成为实证法和伊斯兰法之间的理论比较材料、比较材料和进一步研究相关和不同变体的参考材料。和/或现有儿童犯罪行为材料测试的参考材料setelah mengadakan kajian terhadap perseolan tersebut hasil penelitian menuunjukan bahwa bagi anak pelaku pidana dapat dipertanggjwabakan secara hukum serta dalam hukum positif diberikan sanksi yang sifat dan tujuan utamanya adalah pembinaan。Ada beberapa undang undang yang mengatur tetentang hal tersebut yitu undang undang Nomor 23 Tahun 2002 tenang perlindungan anak。Berbeda dengan hukum islam (fikih), ersepsi anak, dan bentuk pertanggungjwaban (hukuman), takzir (peringatan) danta’dabiyah (pembinaan) saja, korelasi dari keduanya adalah penetapan hukuman bagi seorang anak sebagai pelakak pidana anak dalam pemberian takzir maupun ditinjau 'dibiyah keadak anak yang melakukan tindak pidana merupakan maslaha hajiyat (sekunder)。untuk itu, penelitian ini diharapkan sebagai bahan perbandingan and teoritis antara hukum positif dan hukum islam, bahanperbandingan danacuan terhada, danatau bahanacuan uji材料terhadap Undang-Undang tindak pidana anak yang telah ada。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信