{"title":"Perbandingan Karakteristik Aspal Pertamina dengan Aspal Shell Sebagai Campuran Aspal Beton","authors":"Aditya Eka Putra, Ibnu Sholichin","doi":"10.33005/kern.v7i2.53","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Perkerasan jalan di Indonesia sering terjadi kerusakan pada usia perkerasan yang relatif cukup rendah. Upaya mengatasi kerusakan jalan perlu dilakukan penyesuaian material-material yang digunakan dalam pembangunan perkerasan jalan, salah satunya adalah aspal. Dalam penelitian ini dibahas mengenai perbandingan penggunaan aspal Pertamina penetrasi 60/70 dan aspal Shell penetrasi 60/70 dalam campuran aspal beton. Variasi kadar aspal yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4%, 4,5%, 5%, 5,5%. Dari hasil pengujian sifat fisik aspal Pertamina Penetrasi 60/70 diperoleh nilai penetrasi aspal sebesar 66,6 mm, titik lembek pada 51,5℃, titik nyala pada 290℃, daktilitas sebesar 136,67 cm dan kadar aspal optimum pada kadar 5,5%. Nilai stabilitas yang diperoleh sebesar 4969,60 kg, nilai flow sebasar 6,15 mm, nilai Marshall Quotient sebesar 818,55 kg/mm. Hasil pengujian fisik aspal Shell penetrasi 60/70 diperoleh nilai penetrasi, titik lembek, titik nyala dan daktilitas sebesar 69,4 mm, 56℃, 318℃ dan 128 cm. Kadar aspal optimum aspal Shell penetrasi 60/70 diperoleh pada kadar 5,5% dengan nilai stabilitas sebesar 5214,29 kg, nilai flow sebesar 4,34 mm, nilai Marshall Quetient sebesar 1203.21 kg/mm. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa aspal Shell penetrasi 60/70 relatif lebih baik ditinjau dari besar hasil nilai penetrasi, titik lembek, nilai stabilitas, flow, dan Marshall Quotient yang lebih tinggi dibandingkan aspal Pertamina penetrasi 60/70.","PeriodicalId":354499,"journal":{"name":"KERN : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"KERN : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33005/kern.v7i2.53","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Perkerasan jalan di Indonesia sering terjadi kerusakan pada usia perkerasan yang relatif cukup rendah. Upaya mengatasi kerusakan jalan perlu dilakukan penyesuaian material-material yang digunakan dalam pembangunan perkerasan jalan, salah satunya adalah aspal. Dalam penelitian ini dibahas mengenai perbandingan penggunaan aspal Pertamina penetrasi 60/70 dan aspal Shell penetrasi 60/70 dalam campuran aspal beton. Variasi kadar aspal yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4%, 4,5%, 5%, 5,5%. Dari hasil pengujian sifat fisik aspal Pertamina Penetrasi 60/70 diperoleh nilai penetrasi aspal sebesar 66,6 mm, titik lembek pada 51,5℃, titik nyala pada 290℃, daktilitas sebesar 136,67 cm dan kadar aspal optimum pada kadar 5,5%. Nilai stabilitas yang diperoleh sebesar 4969,60 kg, nilai flow sebasar 6,15 mm, nilai Marshall Quotient sebesar 818,55 kg/mm. Hasil pengujian fisik aspal Shell penetrasi 60/70 diperoleh nilai penetrasi, titik lembek, titik nyala dan daktilitas sebesar 69,4 mm, 56℃, 318℃ dan 128 cm. Kadar aspal optimum aspal Shell penetrasi 60/70 diperoleh pada kadar 5,5% dengan nilai stabilitas sebesar 5214,29 kg, nilai flow sebesar 4,34 mm, nilai Marshall Quetient sebesar 1203.21 kg/mm. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa aspal Shell penetrasi 60/70 relatif lebih baik ditinjau dari besar hasil nilai penetrasi, titik lembek, nilai stabilitas, flow, dan Marshall Quotient yang lebih tinggi dibandingkan aspal Pertamina penetrasi 60/70.