{"title":"Pemaknaan Citra Kepustakaan dalam Novel The Magic Library: Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken di Kalangan Pembaca Goodreads Indonesia","authors":"Indah Fadhila Priyanitama, Alfida Alfida","doi":"10.19109/tadwin.v3i1.13583","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Citra pustakawan dan perpustakaan di masyarakat tak luput dari berbagai pandangan. Citra ini dapat dilihat dalam berbagai cara. Salah satunya melalui pemaknaan sebuah karya sastra. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pemaknaan citra kepustakaan yaitu pustaka, pustakawan, dan perpustakaan di kalangan pembaca Goodreads Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teori resepsi Wolfgang Iser. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu data primer yang diperoleh dari pengisian Google Form dan juga wawancara mendalam yang dilakukan secara chatting online maupun meeting online, sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi dokumentasi dan juga kepustakaan. Informan dalam penelitian berjumlah 4 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil pemaknaan pembaca dalam novel The Magic Library: Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken terhadap citra pustaka menunjukkan bahwa pustaka sebagai jendela ilmu pengetahuan, miniatur dunia, dan sebagai bukti warisan manusia. Adapun pemaknaan pembaca terhadap citra pustakawan adalah bahwa pustakawan sebagai profesi yang ramah, agen informasi, dan sebagai fasilitator. Pemaknaan pembaca terhadap citra perpustakaan adalah perpustakaan sebagai tempat realitas dan fiksi, tempat belajar, dan penyimpanan koleksi. Penelitian ini juga menghasilkan tiga macam tipologi pembaca yaitu Common Readers, Implied Readers, dan Resistant Readers. Implikasi penelitin ini ialah terbentuknya citra yang positif terhadap citra pustaka, pustakawan dan juga perpustakaan. Sehingga ke depannya, kegiatan mengenalkan pustaka, memberikan pengalaman yang baik dari pustakawan kepada pemustaka, dan pengadaan novel-novel yang mengangkat tema kepustakaan akan mempertahankan dan mengembangkan citra positif terhadap pustaka, pustakawan dan perpustakaan.","PeriodicalId":135632,"journal":{"name":"TADWIN : Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"TADWIN : Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19109/tadwin.v3i1.13583","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Citra pustakawan dan perpustakaan di masyarakat tak luput dari berbagai pandangan. Citra ini dapat dilihat dalam berbagai cara. Salah satunya melalui pemaknaan sebuah karya sastra. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pemaknaan citra kepustakaan yaitu pustaka, pustakawan, dan perpustakaan di kalangan pembaca Goodreads Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teori resepsi Wolfgang Iser. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu data primer yang diperoleh dari pengisian Google Form dan juga wawancara mendalam yang dilakukan secara chatting online maupun meeting online, sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi dokumentasi dan juga kepustakaan. Informan dalam penelitian berjumlah 4 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil pemaknaan pembaca dalam novel The Magic Library: Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken terhadap citra pustaka menunjukkan bahwa pustaka sebagai jendela ilmu pengetahuan, miniatur dunia, dan sebagai bukti warisan manusia. Adapun pemaknaan pembaca terhadap citra pustakawan adalah bahwa pustakawan sebagai profesi yang ramah, agen informasi, dan sebagai fasilitator. Pemaknaan pembaca terhadap citra perpustakaan adalah perpustakaan sebagai tempat realitas dan fiksi, tempat belajar, dan penyimpanan koleksi. Penelitian ini juga menghasilkan tiga macam tipologi pembaca yaitu Common Readers, Implied Readers, dan Resistant Readers. Implikasi penelitin ini ialah terbentuknya citra yang positif terhadap citra pustaka, pustakawan dan juga perpustakaan. Sehingga ke depannya, kegiatan mengenalkan pustaka, memberikan pengalaman yang baik dari pustakawan kepada pemustaka, dan pengadaan novel-novel yang mengangkat tema kepustakaan akan mempertahankan dan mengembangkan citra positif terhadap pustaka, pustakawan dan perpustakaan.