PERKAWINAN NGUBENG DI DESA PAKRAMAN PENATARAN DESA MUNDEH KAUH KECAMATAN SELEMADEG BARAT KABUPATEN TABANAN

D. Seniwati
{"title":"PERKAWINAN NGUBENG DI DESA PAKRAMAN PENATARAN DESA MUNDEH KAUH KECAMATAN SELEMADEG BARAT KABUPATEN TABANAN","authors":"D. Seniwati","doi":"10.32795/vw.v2i2.396","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Artikel ini membahas tentang Perkawinan Ngubeng di Desa Pakraman Penataran. Poin yang diangkat adalah proses perkawinan ngubeng, bentuk dan sarana upakara yang digunakan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data terdiri dari observasi non partisipan, wawancara tokoh adat dan agama, dan studi kepustakaan. Berdasarkan itu, didapatkan penjelasan yakni perkawinan Ngubeng dilakukan karena pihak perempuan tidak mendapat restu dari kedua orang tua, sehingga perkawinan tetap dilaksanakan dengan perwalian adat saja. Proses pelaksanaan Perkawinan Ngubeng di Desa Pakraman Penataran adalah sebagai berikut : 1) Mapadik, yaitu acara awal perkawinan dimana keluarga pihak laki-laki (purusa) mengambil inisiatif meminta si gadis, untuk dikawinkan dengan anak prianya. 2) Setelah mendapat jawaban disetujui atau tidak, seperti terjadinya perkawinan ngubeng yang sudah jelas tidak ada persetujuan dari pihak orang tua si gadis, maka tindakan yang dilakukan adalah melarikan anak gadisnya tanpa sepengetahuan orang tuanya. 3) Prosesi upacara yang dilaksanakan di rumah mempelai pria diantaranya  natab banten byakala, pakala-kalaan, dan pejati 4). Ngandeg, yaitu memberitahukan kepada keluarga wanita bahwa anak gadisnya telah kawin, sebagai tanda bukti biasanya ada surat keterangan dari si wanita bahwa ia kawin berdasarkan saling mencintai, tanpa ada unsur paksaan.","PeriodicalId":253434,"journal":{"name":"VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32795/vw.v2i2.396","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Artikel ini membahas tentang Perkawinan Ngubeng di Desa Pakraman Penataran. Poin yang diangkat adalah proses perkawinan ngubeng, bentuk dan sarana upakara yang digunakan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data terdiri dari observasi non partisipan, wawancara tokoh adat dan agama, dan studi kepustakaan. Berdasarkan itu, didapatkan penjelasan yakni perkawinan Ngubeng dilakukan karena pihak perempuan tidak mendapat restu dari kedua orang tua, sehingga perkawinan tetap dilaksanakan dengan perwalian adat saja. Proses pelaksanaan Perkawinan Ngubeng di Desa Pakraman Penataran adalah sebagai berikut : 1) Mapadik, yaitu acara awal perkawinan dimana keluarga pihak laki-laki (purusa) mengambil inisiatif meminta si gadis, untuk dikawinkan dengan anak prianya. 2) Setelah mendapat jawaban disetujui atau tidak, seperti terjadinya perkawinan ngubeng yang sudah jelas tidak ada persetujuan dari pihak orang tua si gadis, maka tindakan yang dilakukan adalah melarikan anak gadisnya tanpa sepengetahuan orang tuanya. 3) Prosesi upacara yang dilaksanakan di rumah mempelai pria diantaranya  natab banten byakala, pakala-kalaan, dan pejati 4). Ngandeg, yaitu memberitahukan kepada keluarga wanita bahwa anak gadisnya telah kawin, sebagai tanda bukti biasanya ada surat keterangan dari si wanita bahwa ia kawin berdasarkan saling mencintai, tanpa ada unsur paksaan.
这篇文章讨论了在帕克拉曼村举行的一场婚礼。上升点是弯曲、形状和upakara的使用过程。该研究采用了定性方法,包括非参与者观察、文化和宗教人士采访和文学研究。在此基础上,人们对这种不正当婚姻的解释是,由于女性没有得到父母双方的同意,因此只能在传统的监护下进行。在帕克拉曼普拉曼村举行婚礼的过程如下:1)Mapadik,这是一场盛大的婚礼,在这一事件中,男性家庭(purusa)主动要求女孩嫁给他的儿子。2)得到批准或否定的答复后,如未经父母同意的婚姻,显然是不经父母同意的。在新郎家里举行的仪式包括纳塔布·班腾·比耶拉(natab banten byakala)、pakara和pejati 4),其中包括告诉妇女的家人她的女儿结婚了,这是一种明显的迹象,表明她的结婚是建立在不受强迫的情况下的爱的基础上的。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信