Hubungan Reklame Rokok Dengan Perilaku Merokok Pelajar SMA Negeri 4 di Kota Pematangsiantar Tahun 2017

M. Daulay, J. Harahap, Basyariah Lubis, Saiful Batubara
{"title":"Hubungan Reklame Rokok Dengan Perilaku Merokok Pelajar SMA Negeri 4 di Kota Pematangsiantar Tahun 2017","authors":"M. Daulay, J. Harahap, Basyariah Lubis, Saiful Batubara","doi":"10.30743/BEST.V1I2.792","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Merokok merupakan masalah yang belum bisa terselesaikan hingga saat ini. Merokok sudah melanda berbagai kalangan, baik anak-anak sampai orang tua, laki-laki maupun perempuan, terlebih pada pelajar-siswi SMU. Dari data World Health Organization (WHO) pada tahun 2014 menyebutkan bahwa merokok dapat membunuh hingga setengah dari pengkonsumsi rokok. Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013, rata-rata perilaku merokok di Indonesia saat ini sebesar 29,3%. Proporsi perokok terbanyak terdapat di Kepulauan Riau dengan jumlah perokok setiap hari 27,2%. Proporsi merokok penduduk umur 15 tahun ke atas cenderung meningkat, dari tahun 2007 sebesar 34,2% meningkat menjadi 36,3% di tahun 2013 sedangkan untuk Jawa Tengah proporsi perokok usia di atas 10 tahun yang merokok setiap hari sebesar 22,9% dan perokok kadang-kadang sebesar 5,3% dengan jumlah batang yang dihisap dalam sehari pada saat ini sebesar 10,7% (Riskesdas, 2013). Munculnya budaya merokok dikalangan remaja diakibatkan oleh pergaulan dan terutama gencarnya iklan rokok yang mendorong remaja untuk merokok. Menurut Nurmayunita, dkk (2015) dalam penelitiannya yang berjudul hubungan antara pengetahuan, paparan media iklan dan persepsi dengan tingkat perilaku merokok pelajar SMK Kasatrian Solo Kartasura Sukoharjo dijelaskan bahwa pelajar yang jarang melihat iklan rokok justru lebih banyak memiliki tingkat perilaku merokok sedang sebesar 71,4% dibandingkan responden yang sering melihat iklan rokok malah lebih banyak pada tingkat perilaku merokok ringan sebesar 61,8%. Pada tahun 2014 Pemerintah Kota (Pemko) dan DPRD Medan sepakat dan resmi memberlakukan Peraturan Daerah (Perda) Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 tentang Kawasan Tanpa Rokok. Namun kenyataannya pengawasan dan pemberlakuan saksi di dalam perda ini masih sangat minim. Di Kota Pematansiantar tidak ditemukan data mengenai jumlah pasti perokok terutama dikalangan remaja, bahkan peraturan daerah terkait dengan pemasangan reklame rokok tidak tertulis karena reklame rokok yang dipajang di beberapa tempat khususnya di jalan utama atau protokol yang ada di Kota Pematangsiatar adalah salah satu pemasukan daerah, semakin banyak reklame rokok yang dipajang maka semakin banyak pemasukan daerah tersebut. SMA Negeri 4 Pematangsiantar adalah salah satu SMA favorit di Kota Pematangsiantar sehingga diasumsikan bahwa pengetahuannya lebih tinggi dari SMA lainnya dimana diasumsikan mereka akan lebih mengetahui tentang bahaya rokok bagi kesehatan dan menghindarinya sehingga peneliti berkeinginan meneliti di SMA tersebut. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan reklame rokok dengan perilaku merokok pelajar SMA Negeri 4 di Kota Pematangsiantar","PeriodicalId":435899,"journal":{"name":"BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology)","volume":"159 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-11-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30743/BEST.V1I2.792","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Merokok merupakan masalah yang belum bisa terselesaikan hingga saat ini. Merokok sudah melanda berbagai kalangan, baik anak-anak sampai orang tua, laki-laki maupun perempuan, terlebih pada pelajar-siswi SMU. Dari data World Health Organization (WHO) pada tahun 2014 menyebutkan bahwa merokok dapat membunuh hingga setengah dari pengkonsumsi rokok. Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013, rata-rata perilaku merokok di Indonesia saat ini sebesar 29,3%. Proporsi perokok terbanyak terdapat di Kepulauan Riau dengan jumlah perokok setiap hari 27,2%. Proporsi merokok penduduk umur 15 tahun ke atas cenderung meningkat, dari tahun 2007 sebesar 34,2% meningkat menjadi 36,3% di tahun 2013 sedangkan untuk Jawa Tengah proporsi perokok usia di atas 10 tahun yang merokok setiap hari sebesar 22,9% dan perokok kadang-kadang sebesar 5,3% dengan jumlah batang yang dihisap dalam sehari pada saat ini sebesar 10,7% (Riskesdas, 2013). Munculnya budaya merokok dikalangan remaja diakibatkan oleh pergaulan dan terutama gencarnya iklan rokok yang mendorong remaja untuk merokok. Menurut Nurmayunita, dkk (2015) dalam penelitiannya yang berjudul hubungan antara pengetahuan, paparan media iklan dan persepsi dengan tingkat perilaku merokok pelajar SMK Kasatrian Solo Kartasura Sukoharjo dijelaskan bahwa pelajar yang jarang melihat iklan rokok justru lebih banyak memiliki tingkat perilaku merokok sedang sebesar 71,4% dibandingkan responden yang sering melihat iklan rokok malah lebih banyak pada tingkat perilaku merokok ringan sebesar 61,8%. Pada tahun 2014 Pemerintah Kota (Pemko) dan DPRD Medan sepakat dan resmi memberlakukan Peraturan Daerah (Perda) Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 tentang Kawasan Tanpa Rokok. Namun kenyataannya pengawasan dan pemberlakuan saksi di dalam perda ini masih sangat minim. Di Kota Pematansiantar tidak ditemukan data mengenai jumlah pasti perokok terutama dikalangan remaja, bahkan peraturan daerah terkait dengan pemasangan reklame rokok tidak tertulis karena reklame rokok yang dipajang di beberapa tempat khususnya di jalan utama atau protokol yang ada di Kota Pematangsiatar adalah salah satu pemasukan daerah, semakin banyak reklame rokok yang dipajang maka semakin banyak pemasukan daerah tersebut. SMA Negeri 4 Pematangsiantar adalah salah satu SMA favorit di Kota Pematangsiantar sehingga diasumsikan bahwa pengetahuannya lebih tinggi dari SMA lainnya dimana diasumsikan mereka akan lebih mengetahui tentang bahaya rokok bagi kesehatan dan menghindarinya sehingga peneliti berkeinginan meneliti di SMA tersebut. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan reklame rokok dengan perilaku merokok pelajar SMA Negeri 4 di Kota Pematangsiantar
2017年,香烟广告与SMA Negeri 4的学生吸烟行为的关系
吸烟是一个至今仍未解决的问题。吸烟影响到各种各样的人群,包括儿童、老人、男性和女性,尤其是年轻女性。2014年世界卫生组织(WHO)的数据显示,吸烟会杀死多达一半的吸烟者。根据2013年Riskesdas的数据,目前印尼的平均吸烟行为为29.3%。在廖内群岛,每天有27.2%的吸烟者,吸烟比例最高。吸烟人口比例的上升趋势,15岁到2007年34,2%增至36,3%大小的2013年至于爪哇岛中部吸烟者比例远高于10岁每天吸烟的比例高达22,9%和吸烟者有时高达5,3%每天在这一刻的树干被吸10,7% (Riskesdas万,2013)。吸烟文化的出现是由于交往的结果,尤其是烟草广告的广泛传播,鼓励年轻人吸烟。根据Nurmayunita,等人(2015)《知识之间的关系的研究中,暴露在媒体广告和感知行为水平学生抽烟SMK Kasatrian独奏Kartasura Sukoharjo .解释说,很少看到香烟广告的学生更有很多吸烟行为的水平相比,在71,4%大小的受访者经常看到香烟广告,反而更多的吸烟行为轻61,8%大小的水平。2014年,市政府(Pemko)和DPRD Medan同意并正式制定2014年棉兰3号省级条例。但在这项法案中,对证人的监督和执行却非常缺乏。Pematansiantar镇上一定数量的数据没有发现吸烟者尤其是青少年,甚至欢迎规则与地区安装广告牌的香烟不写,因为广告牌挂在一些地方特别是在大街上或在城里Pematangsiatar的协议是收入地区之一,越来越多的广告牌挂着的香烟地区收入就越多。州立高中4个搭车人是镇际高中最受欢迎的高中之一,这使得人们认为他的知识比其他高中都要高,在那里他们认为自己会更了解香烟对健康的危害,并避免吸烟,研究人员希望研究这所高中。根据上述背景,研究人员对香烟广告与毒品镇4国高中生吸烟行为的关系很感兴趣
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信