{"title":"ENKRIPSI DAN DEKRIPSI CITRA MENGGUNAKAN METODE FRAKTAL","authors":"Janoe Hendarto","doi":"10.35568/produktif.v5i2.1744","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Enkripsi citra dengan metode fraktal adalah proses penyandian yang mengubah citra asli (plain image) menjadi citra yang tidak bisa dimengerti (cipher image) dengan menggunakan citra fraktal (fraktal image). Sedangkan dekripsi citra adalah proses sebaliknya yaitu mengubah cipher image menjadi citra asli. Citra fraktal yang digunakan pada penelitian ini adalah citra himpunan Mandelbrot z2 – c pada domain tertentu, dengan z adalah variabel komplek. \nPertama, dibahas bagaimana enkripsi dan dekripsi citra warna menggunakan citra himpunan Mandelbrot dengan data domainnya dijadikan sebagai kunci(key). Proses enkripsi dilakukan dengan merubah setiap pixel dari citra asli yaitu merubah nilai bit ke-2 (0 menjadi 1 atau 1 menjadi 0) kemudian ditambahkan nilai warna dari citra fraktalnya sehingga diperoleh citra terenkrip. Sedangkan proses dekripsi adalah proses sebaliknya, yaitu setiap pixel dari citra terenkrip nilai warnanya dikurangi nilai warna dari citra fraktalnya kemudian dirubah nilai bit ke-2nya (0 menjadi 1 atau 1 menjadi 0) sehingga diperoleh citra hasil dekripsi yang diharapkan sama dengan citra asli. Kemudian, dibuat program komputer yang mampu melakukan enkripsi dan dekripsi citra warna menggunakan citra himpunan Mandelbrot, baik yang single fractal maupun multi fractal, dan selanjutnya dilakukan analisis terhadap hasil program. Citra hasil enkripsi dari 6 citra uji dianalisis dengan menentukan nilai NPCR dan UACI, dimana nilai NPCR semuanya 100% sedangkan rerata nilai UACI adalah 31,47%. Waktu enkripsi reratanya adalah 2.95 detik dan waktu dekripsi reratanya 2,89 detik. Citra hasil dekripsi mempunyai RMSE = 0 terhadap citra asli, hal ini menunjukkan bahwa citra hasil dekripsi sama persis dengan citra asli, sedangkan dari hasil nilai UACI dari beberapa data uji dan juga berdasarkan pengamatan secara visual didapat bahwa citra hasil enkripsi menggunakan multi fraktal sedikit lebih baik dibandingkan dengan single fraktal.","PeriodicalId":365696,"journal":{"name":"Produktif : Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknologi Informasi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Produktif : Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknologi Informasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35568/produktif.v5i2.1744","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Enkripsi citra dengan metode fraktal adalah proses penyandian yang mengubah citra asli (plain image) menjadi citra yang tidak bisa dimengerti (cipher image) dengan menggunakan citra fraktal (fraktal image). Sedangkan dekripsi citra adalah proses sebaliknya yaitu mengubah cipher image menjadi citra asli. Citra fraktal yang digunakan pada penelitian ini adalah citra himpunan Mandelbrot z2 – c pada domain tertentu, dengan z adalah variabel komplek.
Pertama, dibahas bagaimana enkripsi dan dekripsi citra warna menggunakan citra himpunan Mandelbrot dengan data domainnya dijadikan sebagai kunci(key). Proses enkripsi dilakukan dengan merubah setiap pixel dari citra asli yaitu merubah nilai bit ke-2 (0 menjadi 1 atau 1 menjadi 0) kemudian ditambahkan nilai warna dari citra fraktalnya sehingga diperoleh citra terenkrip. Sedangkan proses dekripsi adalah proses sebaliknya, yaitu setiap pixel dari citra terenkrip nilai warnanya dikurangi nilai warna dari citra fraktalnya kemudian dirubah nilai bit ke-2nya (0 menjadi 1 atau 1 menjadi 0) sehingga diperoleh citra hasil dekripsi yang diharapkan sama dengan citra asli. Kemudian, dibuat program komputer yang mampu melakukan enkripsi dan dekripsi citra warna menggunakan citra himpunan Mandelbrot, baik yang single fractal maupun multi fractal, dan selanjutnya dilakukan analisis terhadap hasil program. Citra hasil enkripsi dari 6 citra uji dianalisis dengan menentukan nilai NPCR dan UACI, dimana nilai NPCR semuanya 100% sedangkan rerata nilai UACI adalah 31,47%. Waktu enkripsi reratanya adalah 2.95 detik dan waktu dekripsi reratanya 2,89 detik. Citra hasil dekripsi mempunyai RMSE = 0 terhadap citra asli, hal ini menunjukkan bahwa citra hasil dekripsi sama persis dengan citra asli, sedangkan dari hasil nilai UACI dari beberapa data uji dan juga berdasarkan pengamatan secara visual didapat bahwa citra hasil enkripsi menggunakan multi fraktal sedikit lebih baik dibandingkan dengan single fraktal.