Aktivitas Pemijahan, Perkembangan Awal, dan Pertumbuhan Larva Ikan Pelangi Arfak dalam Kondisi Laboratorium: Studi Pendahuluan untuk Penangkarannya

Emmanuel Manangkalangi, Ida Lapadi, P. T. Lefaan, M. F. Rahardjo, R. K. Hadiaty, Sigid Hariyadi, Charles P. H. Simanjuntak
{"title":"Aktivitas Pemijahan, Perkembangan Awal, dan Pertumbuhan Larva Ikan Pelangi Arfak dalam Kondisi Laboratorium: Studi Pendahuluan untuk Penangkarannya","authors":"Emmanuel Manangkalangi, Ida Lapadi, P. T. Lefaan, M. F. Rahardjo, R. K. Hadiaty, Sigid Hariyadi, Charles P. H. Simanjuntak","doi":"10.46252/jsai-fpik-unipa.2021.vol.5.no.3.165","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Informasi yang lengkap mengenai reproduksi, perkembangan awal, dan pertumbuhan larva menjadi sangat penting dalam upaya penangkaran dan reintroduksi spesies ikan yang terancam punah. Salah satu di antara spesies yang mulai terancam adalah ikan elangi Arfak, Melanotaenia arfakensis yang sudah berada dalam kategori rentan dan informasinya masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan aktivitas pemijahan, perkembangan awal, dan pertumbuhan larva spesies ikan elangi ini dalam kondisi laboratorium. Percobaan dalam skala laboratorium dilaksanakan pada bulan Maret-September 2017. Ikan yang digunakan berasal dari Sungai Nimbai. Sebanyak tiga pasang individu jantan dan betina dengan kisaran ukuran 46,5 sampai 60,1 mm dipilih untuk perlakuan. Namun, hanya satu pasangan yang berhasil diamati aktivitas pemijahannya secara lengkap. Pemijahan berlangsung di antara waktu pagi hari sampai siang hari dalam tiga periode pemijahan. Dalam setiap periode, pemijahan berlangsung di antara 8 dan 11 hari. Antarperiode pemijahan membutuhkan waktu 14 sampai 22 hari. Setelah dibuahi, telur dilekatkan dengan filamen pada substrat pemijahan dan diletakkan pada kedalaman 7,3-24,3 cm dari permukaan air. Satu kelompok telur yang dipijahkan terdiri atas 78-116 butir dengan kisaran diameter di antara 1,05 dan 136 mm. Telur menetas dalam periode 4 sampai 10 hari. Panjang tubuh larva yang baru menetas berkisar 4,13-4,40 mm dan akan mencapai ukuran 7,85 mm dengan tingkat sintasan 48,1% setelah 41 hari. Hasil penelitian ini menemukan beberapa kuntungan dari karakteristik pemijahan dan pertumbuhan tahap awal yang bermanfaat untuk upaya penangkaran dan pelepasliaran ikan ini ke habitat aslinya. Dengan demikian, populasinya di sistem Sungai Prafi dapat tetap dilestarikan.","PeriodicalId":105035,"journal":{"name":"Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46252/jsai-fpik-unipa.2021.vol.5.no.3.165","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Informasi yang lengkap mengenai reproduksi, perkembangan awal, dan pertumbuhan larva menjadi sangat penting dalam upaya penangkaran dan reintroduksi spesies ikan yang terancam punah. Salah satu di antara spesies yang mulai terancam adalah ikan elangi Arfak, Melanotaenia arfakensis yang sudah berada dalam kategori rentan dan informasinya masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan aktivitas pemijahan, perkembangan awal, dan pertumbuhan larva spesies ikan elangi ini dalam kondisi laboratorium. Percobaan dalam skala laboratorium dilaksanakan pada bulan Maret-September 2017. Ikan yang digunakan berasal dari Sungai Nimbai. Sebanyak tiga pasang individu jantan dan betina dengan kisaran ukuran 46,5 sampai 60,1 mm dipilih untuk perlakuan. Namun, hanya satu pasangan yang berhasil diamati aktivitas pemijahannya secara lengkap. Pemijahan berlangsung di antara waktu pagi hari sampai siang hari dalam tiga periode pemijahan. Dalam setiap periode, pemijahan berlangsung di antara 8 dan 11 hari. Antarperiode pemijahan membutuhkan waktu 14 sampai 22 hari. Setelah dibuahi, telur dilekatkan dengan filamen pada substrat pemijahan dan diletakkan pada kedalaman 7,3-24,3 cm dari permukaan air. Satu kelompok telur yang dipijahkan terdiri atas 78-116 butir dengan kisaran diameter di antara 1,05 dan 136 mm. Telur menetas dalam periode 4 sampai 10 hari. Panjang tubuh larva yang baru menetas berkisar 4,13-4,40 mm dan akan mencapai ukuran 7,85 mm dengan tingkat sintasan 48,1% setelah 41 hari. Hasil penelitian ini menemukan beberapa kuntungan dari karakteristik pemijahan dan pertumbuhan tahap awal yang bermanfaat untuk upaya penangkaran dan pelepasliaran ikan ini ke habitat aslinya. Dengan demikian, populasinya di sistem Sungai Prafi dapat tetap dilestarikan.
在实验室环境下,彩虹鱼的产卵活动、最初的发育和幼虫的生长情况:它的处理工作的初步研究
关于繁殖、早期发育和幼虫生长的完整信息在捕捉和重新引进濒危鱼类方面变得至关重要。濒危物种之一是濒危鱼类,海葵,海葵已经处于脆弱的类别,信息仍然非常有限。因此,这项研究的目的是描述幼虫在实验室条件下的产卵活动、早期发育和生长。实验室规模实验于2017年3月至9月进行。所用的鱼来自尼望河。多达三对大小在46.5到60.1毫米之间的雄性和雌性个体被挑选出来接受治疗。然而,只有一对夫妇被观察到是完整的解剖活动。在三段时间内,产卵从早上到中午。在每个周期中,产卵时间为8到11天。产卵期需要14到22天。受精后,鸡蛋与脱子网的细丝结合,置于离水面7.3 - 24.3厘米的深度。一组产卵由78-116粒组成,直径在1.05到136毫米之间。这些卵在4到10天内孵化。刚孵化的幼虫的身长约为4.13 - 4.40毫米,在41天内达到7.85毫米的水平。这项研究发现,育种和引进鱼类到其自然栖息地的有益早熟特性和早期生长。因此,Prafi河系统的人口得以维持。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信