Kekuatan lentur komposit sandwich kayu bakal lambung perahu sebagai core dan polyester serat gelas sebagai skin

Azwar Yunus, S. Saifuddin, M. Marzuki, Dahlul Arifin
{"title":"Kekuatan lentur komposit sandwich kayu bakal lambung perahu sebagai core dan polyester serat gelas sebagai skin","authors":"Azwar Yunus, S. Saifuddin, M. Marzuki, Dahlul Arifin","doi":"10.30811/jpl.v18i1.1579","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penggunaan kayu sebagai bahan baku perahu nelayan memiliki beberapa kelemahan yaitu kekuatan dan ketahanan air yang kurang baik. Akibatnya, umur pakai perahu tidak ekonomis sehingga membutuhkan teknologi material komposit sandwich. Kayu dilapisi dengan komposit polyester serat gelas pada kedua permukaannya. Tujuannya untuk meningkatkan kekuatan kayu, memproteksi penyerapan air, serta melindungi paparan matahari. Hal ini menguntungkan, karena badan perahu tidak perlu dicat dan dilapisi dengan lapisan seng pada bagian lambungnya yang selama ini sering dilakukan para nelayan. Artikel ini mengkaji kekuatan lentur bahan komposit sandwich menggunakan beberapa jenis kayu (Damar Laut dan Merbau serta Sengon dan Damasui) sebagai core , komposit polyester dan gelas sebagai skin . Specimen uji dibuat dengan metode hand lay up dengan ketebalan core  8  mm dan skin 1 lapisan pada masing - masing permukaan (1 mm) kemudian dibentuk mengikuti standart ASTM C 1341. Pengujian lentur menggunakan Universal Testing Mechine Galdabini. Hasilnya menunjukkan bahwa bahan core kayu Sengon (lunak) menghasilkan peningkatan kekuatan lentur yang sangat signifikan hingga 92 %  dibandingkan core kayu Damasui dengan peningkatan hanya 5.1.%. hasil pengujian juga menunjukkan bahwa kekuatan dipengaruhi oleh ikatan pada bagian sambungan interface permukaan core dan skin yang berhubungan dengan kemampuan resin berpenetrasi ke dalam permukaan kayu untuk mengasilkan sambungan yang baik dan padu. sedangkan core kayu Merbau dan Damar Laut proses sandwich  menghasilkan peningkatan kekuatan lentur  sekitar 14 %. Maka, kayu Sengon yang telah dilapisi dengan komposit polyester serat gelas memenuhi syarat mekanik dan fisik sebagai bahan perahu. Demikian juga dengan ke 3 jenis kayu lainnya, kekuatan lenturnya juga mengalami peningkatan. Kata kunci: kayu perahu, sifat mekanik, kekuatan lentur, komposit sandwich,  polyester  serat gelas. The flexural strength of the combination of wood sandwich composite boat hull as a core and glass fiber polyester as a skin Abstract Wood as raw material for boat making has some limitation for mechanical and physical properties. The sandwich composite material technology will apply to solve the case, where the wood will be coated with glass fiber polyester composites on both surfaces to increase the strength, protect water absorption and sun exposure. So, the body of boat does not need to be painted and coated with a layer of zinc on the hull, which has often been done by fishermen. This article examines the flexural strength of sandwich composite materials, using several types of wood (Damar Laut and Merbau and Sengon and Damasui) as cores and glass fiber polyester composites as skins. Specimens were produced by  hand lay-up method (core thickness of 8 mm and skin 1 layer on each surface) and preparing specimen according to ASTM C 1341. The results showed that the Sengon (soft) wood core material produced a very significant increase in flexural strength of up to 92% compared to Damasui wood cores that increase 5.1%. The strength is affected by bonding at the interface surfaces of the core and skin, which is related to the ability of the resin to penetrate into the wood surface to produce a good and coherent joint. Whereas Merbau and Damar Laut wood cores produces an increase in flexural strength around 14%. So the Sengon wood that has been coated with glass fiber polyester composites meets the mechanical and physical requirements as boat materials, as well as the other 3 types of wood, its flexural strength also increases. Keywords : The wood of the boat, mechanical properties, sandwich composite, polyester of fiber glass, interface bonding, flexural strength .","PeriodicalId":166128,"journal":{"name":"Jurnal POLIMESIN","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal POLIMESIN","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30811/jpl.v18i1.1579","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Penggunaan kayu sebagai bahan baku perahu nelayan memiliki beberapa kelemahan yaitu kekuatan dan ketahanan air yang kurang baik. Akibatnya, umur pakai perahu tidak ekonomis sehingga membutuhkan teknologi material komposit sandwich. Kayu dilapisi dengan komposit polyester serat gelas pada kedua permukaannya. Tujuannya untuk meningkatkan kekuatan kayu, memproteksi penyerapan air, serta melindungi paparan matahari. Hal ini menguntungkan, karena badan perahu tidak perlu dicat dan dilapisi dengan lapisan seng pada bagian lambungnya yang selama ini sering dilakukan para nelayan. Artikel ini mengkaji kekuatan lentur bahan komposit sandwich menggunakan beberapa jenis kayu (Damar Laut dan Merbau serta Sengon dan Damasui) sebagai core , komposit polyester dan gelas sebagai skin . Specimen uji dibuat dengan metode hand lay up dengan ketebalan core  8  mm dan skin 1 lapisan pada masing - masing permukaan (1 mm) kemudian dibentuk mengikuti standart ASTM C 1341. Pengujian lentur menggunakan Universal Testing Mechine Galdabini. Hasilnya menunjukkan bahwa bahan core kayu Sengon (lunak) menghasilkan peningkatan kekuatan lentur yang sangat signifikan hingga 92 %  dibandingkan core kayu Damasui dengan peningkatan hanya 5.1.%. hasil pengujian juga menunjukkan bahwa kekuatan dipengaruhi oleh ikatan pada bagian sambungan interface permukaan core dan skin yang berhubungan dengan kemampuan resin berpenetrasi ke dalam permukaan kayu untuk mengasilkan sambungan yang baik dan padu. sedangkan core kayu Merbau dan Damar Laut proses sandwich  menghasilkan peningkatan kekuatan lentur  sekitar 14 %. Maka, kayu Sengon yang telah dilapisi dengan komposit polyester serat gelas memenuhi syarat mekanik dan fisik sebagai bahan perahu. Demikian juga dengan ke 3 jenis kayu lainnya, kekuatan lenturnya juga mengalami peningkatan. Kata kunci: kayu perahu, sifat mekanik, kekuatan lentur, komposit sandwich,  polyester  serat gelas. The flexural strength of the combination of wood sandwich composite boat hull as a core and glass fiber polyester as a skin Abstract Wood as raw material for boat making has some limitation for mechanical and physical properties. The sandwich composite material technology will apply to solve the case, where the wood will be coated with glass fiber polyester composites on both surfaces to increase the strength, protect water absorption and sun exposure. So, the body of boat does not need to be painted and coated with a layer of zinc on the hull, which has often been done by fishermen. This article examines the flexural strength of sandwich composite materials, using several types of wood (Damar Laut and Merbau and Sengon and Damasui) as cores and glass fiber polyester composites as skins. Specimens were produced by  hand lay-up method (core thickness of 8 mm and skin 1 layer on each surface) and preparing specimen according to ASTM C 1341. The results showed that the Sengon (soft) wood core material produced a very significant increase in flexural strength of up to 92% compared to Damasui wood cores that increase 5.1%. The strength is affected by bonding at the interface surfaces of the core and skin, which is related to the ability of the resin to penetrate into the wood surface to produce a good and coherent joint. Whereas Merbau and Damar Laut wood cores produces an increase in flexural strength around 14%. So the Sengon wood that has been coated with glass fiber polyester composites meets the mechanical and physical requirements as boat materials, as well as the other 3 types of wood, its flexural strength also increases. Keywords : The wood of the boat, mechanical properties, sandwich composite, polyester of fiber glass, interface bonding, flexural strength .
木制三明治的柔韧强度将船的船体作为核心,铅纤维作为皮肤
木材作为渔船的原料的使用有几个缺点,那就是木材的强度和耐水性差。因此,使用帆船的年龄是不经济的,因此需要一种复合材料三明治的技术。木材表面都覆盖着聚酯纤维复合材料。其目的是增加木材的强度,保护水的吸收,并保护太阳的暴露。这机构有利,因为船不需要粉刷和部分船体上涂上一层锌渔民们这段时间经常做的事。这篇文章讨论了三明治复合材料的弹性强度,使用一些木材(海胶、Merbau、Sengon和Damasui)作为核心,复合聚酯和玻璃作为皮肤。试样是用手组织的,每层表面的厚度为8毫米(1毫米),每层表面的皮肤为1层(1毫米),然后按照公元1341年的标准形成。使用通用测试Mechine Galdabini进行弯曲测试。结果表明,核心软木材Sengon(材料)产生非常显著的柔韧的力量增加到92 %核心Damasui木材相比增加的只有5分钟1 . %。研究结果还表明,核心力量受到表面部分接口连接的纽带和皮肤有关的树脂berpenetrasi进木头表面mengasilkan能力良好的连接和同心。而Merbau的木材和海鲜的工艺三明治的强度增加了14%。因此,用玻璃纤维复合材料覆盖的镀锌木材符合机械和物理作为造船材料的要求。与其他三种木材一样,它的柔韧性也在提高。关键词:船的木材,机械性能,灵活力,复合三明治,聚酯纤维玻璃。木头三明治的弹性强度就像船壳壳的硬度和玻璃纤维一样。三明治组合材料技术将帮助解决这个案子,在那里,木材将与玻璃纤维聚酯复合材料结合,同时增加力量,保护水吸收和太阳暴露。所以,船的尸体不需要用一层锌来涂和补上,这是费希尔人经常做的。这篇文章用胶合板、胶合板和胶合板代替皮肤。标本是由8毫米的腰垫和每个表面1层的皮肤制成的,并准备于公元1341年。最新的结果表明,森松的核心材料产生了一种非常有意义的成分,其弹性强度增加了92%,增加了5.1%。这种力量受到核心和皮肤表面表面的影响,这与树脂渗透到木材表面的强度有关,从而形成一个良好的、和谐的关节。在14%左右,Merbau和cores produces增加了弹性强度。因此,与玻璃纤维合成的聚酯木材结合在一起,就像其他3种木头的特性一样,它的弹性强度也在增加。重点词:船的木头,机械属性,三明治组合,纤维玻璃,界面结合,弹性强度。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信