Global Response towards the Transnationalism of Illegal Rhinoceros Commodity Hunting and Trading in South Africa

Katong Ragawi Numadi, Filasafia Marsya Ma’rifat
{"title":"Global Response towards the Transnationalism of Illegal Rhinoceros Commodity Hunting and Trading in South Africa","authors":"Katong Ragawi Numadi, Filasafia Marsya Ma’rifat","doi":"10.20473/jgs.17.1.2023.239-268","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Globalization, which coincides with the formation of a global economic network, has provided convenience in various aspects as well as created new threats, one of them is illegal poaching and illegal trade in wildlife commodities. This is illustrated in this paper through the integration of Africa into the dynamics of the global economy which also has a negative impact in the form of increasing cases of illegal poaching and trade in wildlife commodities, especially African rhino species. The results of this qualitative research found that the issue of poaching wild rhinos in the African region experienced a drastic increase in the early 2010s and reached its peak in 2016 with South Africa as the hotspot as well as the starting point of the supply chain on this issue. Even though the South African government has ratified the Convention on International Trades on Endangered Species of Wild Flora and Fauna (CITES) and made various prevention efforts, the South African government is still experiencing bureaucratic limitations and conflicts of interest in dealing with this issue. As a result, the “transnational” term of illegal wildlife hunting and trade operations also requires other collaborative steps involving various international state organizations (IGOs) and non-state (INGOs) working in the same field.\nKeywords: Rhinoceros, Rhino Horn, South Africa, Poaching, Illicit Trade\n \nGlobalisasi yang bersamaan dengan terbentuknya jaringan perekonomian global pada faktanya telah memberikan kemudahan di berbagai aspek sekaligus memunculkan berbagai ancaman baru, salah satunya adalah perburuan dan perdagangan komoditas margasatwa ilegal. Hal tersebut diilustrasikan dalam tulisan ini melalui integrasi Afrika ke dalam dinamika ekonomi global yang tidak hanya berdampak positif, tetapi juga memunculkan dampak negatif berupa meningkatnya kasus perburuan dan perdagangan komoditas margasatwa ilegal, khususnya spesies badak Afrika. Hasil penelitian kualitatif ini menemukan bahwa isu perburuan badak liar di wilayah Afrika mengalami peningkatan drastis di awal dekade 2010-an dan mencapai puncaknya pada tahun 2016 dengan Afrika Selatan sebagai hotspot sekaligus titik awal rantai suplai dalam isu tersebut. Kendati pemerintah Afrika Selatan telah meratifikasi Convention on International Trades on Endangered Species of Wild Flora and Fauna (CITES) dan melakukan berbagai upaya pencegahan, pemerintah Afrika Selatan nyatanya masih mengalami keterbatasan birokrasi dan konflik kepentingan dalam mengatasi isu tersebut. Alhasil, sifat transnasional dalam operasi perburuan dan perdagangan satwa ilegal juga menuntut adanya langkah kolaboratif lain yang melibatkan berbagai organisasi internasional negara (IGOs) dan non-negara (INGOs) yang bergerak di bidang yang sama.\nKata-kata Kunci: Badak, Cula Badak, Afrika Selatan, Perburuan, dan Perdagangan Ilegal","PeriodicalId":243676,"journal":{"name":"Jurnal Global & Strategis","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Global & Strategis","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20473/jgs.17.1.2023.239-268","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Globalization, which coincides with the formation of a global economic network, has provided convenience in various aspects as well as created new threats, one of them is illegal poaching and illegal trade in wildlife commodities. This is illustrated in this paper through the integration of Africa into the dynamics of the global economy which also has a negative impact in the form of increasing cases of illegal poaching and trade in wildlife commodities, especially African rhino species. The results of this qualitative research found that the issue of poaching wild rhinos in the African region experienced a drastic increase in the early 2010s and reached its peak in 2016 with South Africa as the hotspot as well as the starting point of the supply chain on this issue. Even though the South African government has ratified the Convention on International Trades on Endangered Species of Wild Flora and Fauna (CITES) and made various prevention efforts, the South African government is still experiencing bureaucratic limitations and conflicts of interest in dealing with this issue. As a result, the “transnational” term of illegal wildlife hunting and trade operations also requires other collaborative steps involving various international state organizations (IGOs) and non-state (INGOs) working in the same field. Keywords: Rhinoceros, Rhino Horn, South Africa, Poaching, Illicit Trade   Globalisasi yang bersamaan dengan terbentuknya jaringan perekonomian global pada faktanya telah memberikan kemudahan di berbagai aspek sekaligus memunculkan berbagai ancaman baru, salah satunya adalah perburuan dan perdagangan komoditas margasatwa ilegal. Hal tersebut diilustrasikan dalam tulisan ini melalui integrasi Afrika ke dalam dinamika ekonomi global yang tidak hanya berdampak positif, tetapi juga memunculkan dampak negatif berupa meningkatnya kasus perburuan dan perdagangan komoditas margasatwa ilegal, khususnya spesies badak Afrika. Hasil penelitian kualitatif ini menemukan bahwa isu perburuan badak liar di wilayah Afrika mengalami peningkatan drastis di awal dekade 2010-an dan mencapai puncaknya pada tahun 2016 dengan Afrika Selatan sebagai hotspot sekaligus titik awal rantai suplai dalam isu tersebut. Kendati pemerintah Afrika Selatan telah meratifikasi Convention on International Trades on Endangered Species of Wild Flora and Fauna (CITES) dan melakukan berbagai upaya pencegahan, pemerintah Afrika Selatan nyatanya masih mengalami keterbatasan birokrasi dan konflik kepentingan dalam mengatasi isu tersebut. Alhasil, sifat transnasional dalam operasi perburuan dan perdagangan satwa ilegal juga menuntut adanya langkah kolaboratif lain yang melibatkan berbagai organisasi internasional negara (IGOs) dan non-negara (INGOs) yang bergerak di bidang yang sama. Kata-kata Kunci: Badak, Cula Badak, Afrika Selatan, Perburuan, dan Perdagangan Ilegal
全球对南非非法犀牛商品狩猎和贸易跨国主义的反应
全球化与全球经济网络的形成不谋而合,在提供各方面便利的同时也带来了新的威胁,其中之一就是非法偷猎和野生动物商品的非法贸易。本文通过非洲融入全球经济的动态来说明这一点,这也以非法偷猎和野生动物商品贸易(特别是非洲犀牛物种)增加的形式产生了负面影响。本定性研究的结果发现,非洲地区的偷猎野生犀牛问题在2010年代初急剧增加,并在2016年达到顶峰,南非是这一问题的热点,也是供应链的起点。尽管南非政府已经批准了《濒危野生动植物种国际贸易公约》(CITES),并采取了各种预防措施,但在处理这一问题上,南非政府仍然面临着官僚主义的限制和利益冲突。因此,非法野生动物狩猎和贸易活动的“跨国”术语还需要涉及在同一领域工作的各种国际国家组织(igo)和非国家组织(ingo)的其他合作步骤。关键词:犀牛,犀牛角,南非,偷猎,非法贸易,全球非法贸易,全球非法贸易,全球非法贸易,全球非法贸易,全球非法贸易,全球非法贸易,全球非法贸易,全球非法贸易,全球非法贸易,全球非法贸易,全球非法贸易,全球非法贸易,全球非法贸易,全球非法贸易Hal tersebut diilustrasikan dalam tulisan ini melalui integrasi Afrika ke dalam dinamika ekonomi global yang tidak hanya berdampak阳性,tetapi juga memunculkan dampak阴性berupa meningkatnya kasus perburuan dan perdagangan komoditas margasatwa非法,khususnya种badak Afrika。Hasil penelitian kualitatif ini menemukan bahwa isu perburuan badak骗子di wilayah非洲mengalami peningkatan可di awal dekade 2010 -一个丹mencapai puncaknya篇tahun 2016 dengan非洲塞拉坦风sebagai热点sekaligus titik awal rantai suplai dalam isu于。《濒危野生动植物种国际贸易公约》(CITES),《濒危野生动植物种国际贸易公约》,《濒危野生动植物种国际贸易公约》,《濒危野生动植物种国际贸易公约》,《濒危野生动植物种国际贸易公约》。Alhasil说,他是一个跨国组织,是一个跨国组织,是一个非法组织,是一个跨国组织,是一个跨国组织,是一个跨国组织,是一个跨国组织,是一个跨国组织,是一个跨国组织,是一个跨国组织。Kata-kata Kunci: Badak, Cula Badak, Afrika Selatan, Perburuan, dan Perdagangan illegal
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信