{"title":"PENGARUH NILAI TERHADAP-TERHADAP KETANGGUHAN (RESILIENSI)","authors":"Bay Dhowi, Esther Widhi Andagsari","doi":"10.21512/becossjournal.v1i1.5971","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Fokus dalam artikel ini adalah pengujian hubungan struktural antara nilai dan resiliensi. Secara teoritis, gagasan resiliensi tidak hanya mencakup kemampuan untuk bangkit dari kegagalan, tetapi juga mencakup ketahanan dalam menjalani sesuatu yang diyakini dan dijalani. Pertumbuhan dan perkembangan ketangguhan terkait dengan values yang dianut oleh individu. Value yang dimaksudkan dalam penelitian ini mengacu pada pemikiran Schwartz yang terbagi dalam lima dimensi. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Bina Nusantara. Sedangkan penarikan sampel dilakukan dengan teknik convenient sampling. Jumlah sampel yang dilibatkan dalam penelitian ini sendiri adalah 150 orang mahasiswa yang didasarkan pada stabilitas data dalam analisis yang menggunakan structural equation modelling (SEM). Hasil analisis menunjukkan bahwa empat dimensi dalam nilai (openness to change, conservation, self-transcendent dan self-enhancement) memiliki hubungan struktural positif yang signifkan dengan ketangguhan (resiliensi). Semakin kuat openness to change, conservation, self-transcendent dan self-enhancement ini, maka akan diikuti dengan meningkatnya resiliensi. Berbeda dengan dengan empat aspek dalam value yang lain, aspek hedonism memiliki tidak memiliki hubungan structural yang tidak signifkan dengan ketangguhan (resiliensi). ","PeriodicalId":235441,"journal":{"name":"Business Economic, Communication, and Social Sciences (BECOSS) Journal","volume":"210 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-09-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Business Economic, Communication, and Social Sciences (BECOSS) Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21512/becossjournal.v1i1.5971","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Fokus dalam artikel ini adalah pengujian hubungan struktural antara nilai dan resiliensi. Secara teoritis, gagasan resiliensi tidak hanya mencakup kemampuan untuk bangkit dari kegagalan, tetapi juga mencakup ketahanan dalam menjalani sesuatu yang diyakini dan dijalani. Pertumbuhan dan perkembangan ketangguhan terkait dengan values yang dianut oleh individu. Value yang dimaksudkan dalam penelitian ini mengacu pada pemikiran Schwartz yang terbagi dalam lima dimensi. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Bina Nusantara. Sedangkan penarikan sampel dilakukan dengan teknik convenient sampling. Jumlah sampel yang dilibatkan dalam penelitian ini sendiri adalah 150 orang mahasiswa yang didasarkan pada stabilitas data dalam analisis yang menggunakan structural equation modelling (SEM). Hasil analisis menunjukkan bahwa empat dimensi dalam nilai (openness to change, conservation, self-transcendent dan self-enhancement) memiliki hubungan struktural positif yang signifkan dengan ketangguhan (resiliensi). Semakin kuat openness to change, conservation, self-transcendent dan self-enhancement ini, maka akan diikuti dengan meningkatnya resiliensi. Berbeda dengan dengan empat aspek dalam value yang lain, aspek hedonism memiliki tidak memiliki hubungan structural yang tidak signifkan dengan ketangguhan (resiliensi).