{"title":"Peningkatan Kompetensi Peserta Didik melalui Pendirian Lembaga Sertifikasi di SMK Muhammadiyah Sumpiuh","authors":"Teguh Marhendi","doi":"10.30595/JPTS.V1I02.9999","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"SMK Muhammadiyah Sumpiuh saat ini sduah memiliki banyak guru yang sudah bersertifikat asesor BNSP. Sebagai lembaga pendidikan islam, SMK Muahammdiyah Sumpiuh fokus membina dan membekali siswa dengan ilmu-ilmu syar’i dan keterampilan hidup (life skill) serta dibekali dengan penguasaan tekhnologi. Peningkatan ketrampilan hidup (skill life) dan meningkatkan kompetensi para peserta didik , penyiapan uji kompetensi untuk membekali pada saat kerja di dunia kerja menjadi hal yang penting. Hal ini juga sesuai dengan UU no 13 2004, dan Peraturan Pemerintah No 23 tentang BNSP, Peraturan Pemerintah No 31 2006 tentang sistem Pelatihan Kerja Nasional. Program ini dimaksudkan agar sekolah mampu menyiapkan lembaga sertifikasi profesi terlebih dahulu dan natinya bisa melakukan uji kompetensi terhadap para peserta didiknya. Permasalahan mitra diatasi dengan metode transfer teknologi melalui sosialisasi, pelatihan, simulasi, dan pendampingan. Kegiatan sosialisasi mampu meningkatkan pemahaman peserta pelatihan tentang pentingnya pelaksanaan ujikom dan pendirian LSP P1. Setelah kegiatan pelatihan, pengetahuan peserta terkait LSP dan Ujikom menjadi meningkat, 58 %. Pada item pentingnya ujikom bagi peserta didik/siswa meningkat 58% menjadi 52 %. Sedangkan terkait persaingan di MEA dan sertifikasi kompetensi, meningkat 72 %. Kegiatan alih teknologi ini mampu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan peserta pelatihan dalam penyiapan berkas-berkas penyusunan dokumen SOP untuk pendirian LSP P1 (meningkat 66% dan 70%. Kegiatan sosialisasi penyusunan dokumen penting pendirian LSP P1 mampu meningkatkan pengetahuan peserta pelatihan tentang pengetahuan dan ketrampilan penyusunan dokumen sebesar 62,50 %. Kegiatan pelatihan penyusunan dokumen penting pendirian LSP P1 meningkatkan kemampuan peserta dalam menyusun dokumen sebesar 59 %.Kata kunci: Uji Kompetensi, Dokumen SOP, SMK Muhammadiyah Sumpiuh","PeriodicalId":405693,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Teknik dan Sains (JPTS)","volume":"122 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pengabdian Teknik dan Sains (JPTS)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30595/JPTS.V1I02.9999","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
SMK Muhammadiyah Sumpiuh saat ini sduah memiliki banyak guru yang sudah bersertifikat asesor BNSP. Sebagai lembaga pendidikan islam, SMK Muahammdiyah Sumpiuh fokus membina dan membekali siswa dengan ilmu-ilmu syar’i dan keterampilan hidup (life skill) serta dibekali dengan penguasaan tekhnologi. Peningkatan ketrampilan hidup (skill life) dan meningkatkan kompetensi para peserta didik , penyiapan uji kompetensi untuk membekali pada saat kerja di dunia kerja menjadi hal yang penting. Hal ini juga sesuai dengan UU no 13 2004, dan Peraturan Pemerintah No 23 tentang BNSP, Peraturan Pemerintah No 31 2006 tentang sistem Pelatihan Kerja Nasional. Program ini dimaksudkan agar sekolah mampu menyiapkan lembaga sertifikasi profesi terlebih dahulu dan natinya bisa melakukan uji kompetensi terhadap para peserta didiknya. Permasalahan mitra diatasi dengan metode transfer teknologi melalui sosialisasi, pelatihan, simulasi, dan pendampingan. Kegiatan sosialisasi mampu meningkatkan pemahaman peserta pelatihan tentang pentingnya pelaksanaan ujikom dan pendirian LSP P1. Setelah kegiatan pelatihan, pengetahuan peserta terkait LSP dan Ujikom menjadi meningkat, 58 %. Pada item pentingnya ujikom bagi peserta didik/siswa meningkat 58% menjadi 52 %. Sedangkan terkait persaingan di MEA dan sertifikasi kompetensi, meningkat 72 %. Kegiatan alih teknologi ini mampu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan peserta pelatihan dalam penyiapan berkas-berkas penyusunan dokumen SOP untuk pendirian LSP P1 (meningkat 66% dan 70%. Kegiatan sosialisasi penyusunan dokumen penting pendirian LSP P1 mampu meningkatkan pengetahuan peserta pelatihan tentang pengetahuan dan ketrampilan penyusunan dokumen sebesar 62,50 %. Kegiatan pelatihan penyusunan dokumen penting pendirian LSP P1 meningkatkan kemampuan peserta dalam menyusun dokumen sebesar 59 %.Kata kunci: Uji Kompetensi, Dokumen SOP, SMK Muhammadiyah Sumpiuh