{"title":"THE MODELS OF MICRO ENTERPRISE EMPOWERMENT BY BAITUL MAAL WA TAMWIL (BMT), (CASE STUDY: MICRO AT BAITUL MAAL WA TAMWIL HASANAH PONOROGO 2018)","authors":"Syahrul Fitri, Imam Haryadi","doi":"10.21111/jiep.v1i4.2853","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Usaha Mikro merupakan bisnis bersekala kecil yang mampu berkontribusi untuk perkembangan perekonomian, mendukung pertumbuhan PDB dan mendukung pertumbuhan perekonomian di suatu daerah. Dari kondisi ini dapat dilihat bahwasanya UMKM masih menjadi tulang punggung untuk perekonomian yang ada di Indonesia. Maka dari itu, upaya untuk memberdayakan usaha mikro juga merupakan upaya untuk mensejahterakan msyarakat. Tapi dengan besarnya peran dan kontribusi usaha mikro dalam mendukung perekonomian di Indonesia, mereka masih memiliki masalah untuk berkembang, dikarenakan kesulitan dalam mendapatkan bantuan modal dari sektor perbankan. Salah satu institusi keuangan syariah diluar sektor perbankan yaitu BMT dapat menjadi solusi untuk permasalah para pengusaha mikro. Salah satu BMT yang fokus dalam memberdayaan usaha mikro di Ponorogo adalah BMT Hasanah. BMT Hasanah dibentuk dalam upaya untuk memberdayakan perekonomian masyarakat melalui kegiatan simpanan dan pembiayaannya. Melalui program pemberdayaannya, BMT Hasanah berharap mampu untuk memberdayakan para perngusaha mikro yang ada di Ponorogo. Dari penjelasan diatas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model pemberdayaan usaha mikro yang dilakukan oleh BMT Hasanah ponorogo dan mengetahui pera BMT Hasanah ponorogo dalam memberdayakan usaha mikro. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kualitatif deskriptif dan data diperoleh dari data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan studi dokumentasi, dan teknik analisis data menggunakan metode induktif. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwasanya BMT Hasanah menggunakan produk pembiayaannya sebagai sarana pemberdayaan usaha mikro. Dalam program pemberdayaannya, BMT Hasanah meggunakan tiga cara untuk memberdayakan usaha mikro, yaitu: pendistribusian dana ZIS kepada pengusaha mikro yang membutuhkan, akad murabahah untuk memudahkan pengusaha mikro dalam memperoleh kebutuhannya, dan akad syirkah al-Inan sebagai bentuk kerjasama antara BMT Hasanah dan pengusaha mikro. BMT Hasanah pun memiliki peran yang sanagat penting dalam upaya pemberdayaan usaha mikro. BMT Hasanah berperan sebagai penolong, sebagai penyedia dana bantuan, sebagai pengawas, dan sebagai partner bagi pengusaha mikro. Penelitian ini hanya meneliti tentang pemberdayaan usaha mikro yang ada di pasar tradisional dan belum meneliti lebih lanjut tentang pemberdayaan yang ada pada sektor lainnya, seperti sektor pertanian, perikanan dan perikanan. Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan mampu untuk meneliti lebih lanjut tentang pemberdayaan dan dampak dari pemberdayaan yang dilakukan oleh BMT, sehingga pemberdayaan perekonomian yang dilakukan oleh BMT akan lebih nampak.","PeriodicalId":292933,"journal":{"name":"Journal of Islamic Economics and Philanthropy","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-11-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Islamic Economics and Philanthropy","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21111/jiep.v1i4.2853","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Usaha Mikro merupakan bisnis bersekala kecil yang mampu berkontribusi untuk perkembangan perekonomian, mendukung pertumbuhan PDB dan mendukung pertumbuhan perekonomian di suatu daerah. Dari kondisi ini dapat dilihat bahwasanya UMKM masih menjadi tulang punggung untuk perekonomian yang ada di Indonesia. Maka dari itu, upaya untuk memberdayakan usaha mikro juga merupakan upaya untuk mensejahterakan msyarakat. Tapi dengan besarnya peran dan kontribusi usaha mikro dalam mendukung perekonomian di Indonesia, mereka masih memiliki masalah untuk berkembang, dikarenakan kesulitan dalam mendapatkan bantuan modal dari sektor perbankan. Salah satu institusi keuangan syariah diluar sektor perbankan yaitu BMT dapat menjadi solusi untuk permasalah para pengusaha mikro. Salah satu BMT yang fokus dalam memberdayaan usaha mikro di Ponorogo adalah BMT Hasanah. BMT Hasanah dibentuk dalam upaya untuk memberdayakan perekonomian masyarakat melalui kegiatan simpanan dan pembiayaannya. Melalui program pemberdayaannya, BMT Hasanah berharap mampu untuk memberdayakan para perngusaha mikro yang ada di Ponorogo. Dari penjelasan diatas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model pemberdayaan usaha mikro yang dilakukan oleh BMT Hasanah ponorogo dan mengetahui pera BMT Hasanah ponorogo dalam memberdayakan usaha mikro. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kualitatif deskriptif dan data diperoleh dari data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan studi dokumentasi, dan teknik analisis data menggunakan metode induktif. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwasanya BMT Hasanah menggunakan produk pembiayaannya sebagai sarana pemberdayaan usaha mikro. Dalam program pemberdayaannya, BMT Hasanah meggunakan tiga cara untuk memberdayakan usaha mikro, yaitu: pendistribusian dana ZIS kepada pengusaha mikro yang membutuhkan, akad murabahah untuk memudahkan pengusaha mikro dalam memperoleh kebutuhannya, dan akad syirkah al-Inan sebagai bentuk kerjasama antara BMT Hasanah dan pengusaha mikro. BMT Hasanah pun memiliki peran yang sanagat penting dalam upaya pemberdayaan usaha mikro. BMT Hasanah berperan sebagai penolong, sebagai penyedia dana bantuan, sebagai pengawas, dan sebagai partner bagi pengusaha mikro. Penelitian ini hanya meneliti tentang pemberdayaan usaha mikro yang ada di pasar tradisional dan belum meneliti lebih lanjut tentang pemberdayaan yang ada pada sektor lainnya, seperti sektor pertanian, perikanan dan perikanan. Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan mampu untuk meneliti lebih lanjut tentang pemberdayaan dan dampak dari pemberdayaan yang dilakukan oleh BMT, sehingga pemberdayaan perekonomian yang dilakukan oleh BMT akan lebih nampak.