{"title":"Dinamika Perjuangan Suku Kurdi Iraq dalam Memperoleh Status Wilayahnya di Iraq","authors":"Eriksa Gutama, Surwandono Surwandono, Ali Maksum","doi":"10.33506/jn.v8i1.1808","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan dinamika perjuangan Kurdi Iraq sebelum dan sesudah era Saddam Hussein. Dalam penelitian ini penulis memaparkan bagaimana dinamika perjuangan Kurdi Iraq dalam memperoleh otonomi wilayahnya serta sikap politik dan gaya kepemimpinan Saddam Hussein. Perjuangan suku Kurdi Iraq yang masih belum membawa hasil dengan krisis yang dialami Baghdad dalam bingkai konflik panjang yang memasuki fase mutually hurting stalemate telah menggiring keduanya untuk memilih jalan negosiasi damai. Meskipun kesepakatan perjanjian perdamaian Baghdad dengan Kurdi terhambat pada masalah Kirkuk, dengan fenomena penarikan pasukan Iraq dari zona wilayah perlindungan PBB dan migrasinya para loyalis Saddam Hussein dari wilayah Iraq Utara menjadikan kesempatan bagi Kurdi untuk mengambil alih wilayah tersebut sehingga pada tahun 1992 dibawah bayang-bayang PBB dan sekutu, KDP dan PUK mengadakan pemilihan bebas dan mendirikan Kurdistan Regional Government (KRG) untuk wilayah Arbil, Dohuk, dan Sulaymanya. KRG juga mengubah pejuang Peshmerga yang tidak bersenjata lengkap menjadi kekuatan pertahanan regional yang akan menjaga perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut. Pada saat ini Kurdi mampu menciptakan lingkungan yang aman dan stabil yang kondusif bagi investasi swasta dan publik. \n ","PeriodicalId":445272,"journal":{"name":"Jurnal Noken: Ilmu-Ilmu Sosial","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Noken: Ilmu-Ilmu Sosial","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33506/jn.v8i1.1808","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan dinamika perjuangan Kurdi Iraq sebelum dan sesudah era Saddam Hussein. Dalam penelitian ini penulis memaparkan bagaimana dinamika perjuangan Kurdi Iraq dalam memperoleh otonomi wilayahnya serta sikap politik dan gaya kepemimpinan Saddam Hussein. Perjuangan suku Kurdi Iraq yang masih belum membawa hasil dengan krisis yang dialami Baghdad dalam bingkai konflik panjang yang memasuki fase mutually hurting stalemate telah menggiring keduanya untuk memilih jalan negosiasi damai. Meskipun kesepakatan perjanjian perdamaian Baghdad dengan Kurdi terhambat pada masalah Kirkuk, dengan fenomena penarikan pasukan Iraq dari zona wilayah perlindungan PBB dan migrasinya para loyalis Saddam Hussein dari wilayah Iraq Utara menjadikan kesempatan bagi Kurdi untuk mengambil alih wilayah tersebut sehingga pada tahun 1992 dibawah bayang-bayang PBB dan sekutu, KDP dan PUK mengadakan pemilihan bebas dan mendirikan Kurdistan Regional Government (KRG) untuk wilayah Arbil, Dohuk, dan Sulaymanya. KRG juga mengubah pejuang Peshmerga yang tidak bersenjata lengkap menjadi kekuatan pertahanan regional yang akan menjaga perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut. Pada saat ini Kurdi mampu menciptakan lingkungan yang aman dan stabil yang kondusif bagi investasi swasta dan publik.