{"title":"ANTI-COLONIAL MESSAGES IN AHMAD SANUSI’S TAFSIR MALJA’ AL THALIBIN AND TAMSIYAT AL MUSLIMIN","authors":"L. Lutfi","doi":"10.15408/mimbar.v38i1.24185","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. This research examines two tafsir works of Ahmad Sanusi Malja’ al thalibin fi tafsiri kalami robbil alamin (in Sundanese) and Tamsiyat al muslimin fi tafsiri kalami Robbil Alamin (Indonesian Bahasa), exploring the messages of anti-colonialism related to justice. This research employs Hermeneutics for the analysis of Sanusi’s messages. This approach provides understanding the social, political, cultural context of the production of the text. This study shows that tafsir has been an inspiration, medium, and tool to shape anti colonial awareness among Sundanese people particularly in Sukabumi region. The resistance is aimed at the Dutch colonial government as well as the religious bureaucrats well known as Pakauman Ulama. Among Sanusi’s criticism that he delivers in his tafsir is about an injustice act done by the colonial government in particular Pakauman Ulama on his isolation as they give support to the exile policy. Historical context of Sanusi’s isolation caused by the conflict between Sanusi and colonial government and the worry of the influence of Sanusi’s ideas of anticolonial sentiment among people. In the literature of tafsir studies so far, it is limited discussion on tafsir material on criticism or as medium of resistance. Abstrak. Penelitian ini mengkaji dua karya tafsir Ahmad Sanusi Malja’ al thalibin fi tafsiri kalami robbil alamin (dalam bahasa Sunda) dan Tamsiyat al muslimin fi tafsiri kalami Robbil Alamin (Bahasa Indonesia), menggali pesan-pesan antikolonialisme yang berkaitan dengan keadilan. Penelitian ini menggunakan Hermeneutika untuk menganalisis pesan-pesan Sanusi. Pendekatan ini memberikan pemahaman konteks sosial, politik, budaya dari produksi teks. Kajian ini menunjukkan bahwa tafsir telah menjadi inspirasi, media, dan alat untuk membentuk kesadaran anti kolonial di kalangan masyarakat Sunda khususnya di wilayah Sukabumi. Perlawanan tersebut ditujukan kepada pemerintah kolonial Belanda serta para birokrat agama yang dikenal dengan sebutan Pakauman Ulama. Di antara kritik Sanusi yang ia sampaikan dalam tafsirnya adalah tentang tindakan ketidakadilan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial khususnya Pakauman Ulama atas pengucilannya karena mereka mendukung kebijakan pengasingan. Konteks historis keterasingan Sanusi yang disebabkan oleh konflik antara Sanusi dan pemerintah kolonial dan kekhawatiran pengaruh gagasan Sanusi tentang sentimen antikolonial di kalangan masyarakat. Dalam literatur kajian tafsir selama ini, pembahasan materi tafsir sebatas kritik atau sebagai media perlawanan.","PeriodicalId":190687,"journal":{"name":"Mimbar Agama Budaya","volume":"157 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Mimbar Agama Budaya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15408/mimbar.v38i1.24185","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstract. This research examines two tafsir works of Ahmad Sanusi Malja’ al thalibin fi tafsiri kalami robbil alamin (in Sundanese) and Tamsiyat al muslimin fi tafsiri kalami Robbil Alamin (Indonesian Bahasa), exploring the messages of anti-colonialism related to justice. This research employs Hermeneutics for the analysis of Sanusi’s messages. This approach provides understanding the social, political, cultural context of the production of the text. This study shows that tafsir has been an inspiration, medium, and tool to shape anti colonial awareness among Sundanese people particularly in Sukabumi region. The resistance is aimed at the Dutch colonial government as well as the religious bureaucrats well known as Pakauman Ulama. Among Sanusi’s criticism that he delivers in his tafsir is about an injustice act done by the colonial government in particular Pakauman Ulama on his isolation as they give support to the exile policy. Historical context of Sanusi’s isolation caused by the conflict between Sanusi and colonial government and the worry of the influence of Sanusi’s ideas of anticolonial sentiment among people. In the literature of tafsir studies so far, it is limited discussion on tafsir material on criticism or as medium of resistance. Abstrak. Penelitian ini mengkaji dua karya tafsir Ahmad Sanusi Malja’ al thalibin fi tafsiri kalami robbil alamin (dalam bahasa Sunda) dan Tamsiyat al muslimin fi tafsiri kalami Robbil Alamin (Bahasa Indonesia), menggali pesan-pesan antikolonialisme yang berkaitan dengan keadilan. Penelitian ini menggunakan Hermeneutika untuk menganalisis pesan-pesan Sanusi. Pendekatan ini memberikan pemahaman konteks sosial, politik, budaya dari produksi teks. Kajian ini menunjukkan bahwa tafsir telah menjadi inspirasi, media, dan alat untuk membentuk kesadaran anti kolonial di kalangan masyarakat Sunda khususnya di wilayah Sukabumi. Perlawanan tersebut ditujukan kepada pemerintah kolonial Belanda serta para birokrat agama yang dikenal dengan sebutan Pakauman Ulama. Di antara kritik Sanusi yang ia sampaikan dalam tafsirnya adalah tentang tindakan ketidakadilan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial khususnya Pakauman Ulama atas pengucilannya karena mereka mendukung kebijakan pengasingan. Konteks historis keterasingan Sanusi yang disebabkan oleh konflik antara Sanusi dan pemerintah kolonial dan kekhawatiran pengaruh gagasan Sanusi tentang sentimen antikolonial di kalangan masyarakat. Dalam literatur kajian tafsir selama ini, pembahasan materi tafsir sebatas kritik atau sebagai media perlawanan.
摘要。本研究考察Ahmad Sanusi Malja ' al thalibin fi tafsiri kalami robbil alamin (Sundanese)和Tamsiyat al muslimin fi tafsiri kalami robbil alamin(印尼语)的两部作品,探索与正义相关的反殖民主义信息。本研究运用解释学对萨努西的信息进行分析。这种方法提供了对文本生产的社会、政治和文化背景的理解。这项研究表明,tafsir一直是一种灵感,媒介和工具,塑造巽他人的反殖民意识,特别是在素kabumi地区。抵抗运动的目标是荷兰殖民政府以及被称为Pakauman Ulama的宗教官僚。萨努西在他的工作中批评了殖民政府的不公正行为,特别是Pakauman Ulama对他的孤立,因为他们支持流亡政策。萨努西与殖民政府的冲突导致萨努西被孤立的历史背景,以及人们对萨努西反殖民情绪思想影响的担忧。在迄今为止的文献研究中,对作为批判或抵抗媒介的材料的讨论有限。Abstrak。Penelitian ini mengkaji dua karya tafsir Ahmad Sanusi Malja ' al thalibin fi tafsiri kalami robbil alamin(印度尼西亚语)dan Tamsiyat al muslimin fi tafsiri kalami robbil alamin(印度尼西亚语),menggali pesan-pesan反殖民主义yang berkaitan dengan keadilan。Penelitian ini menggunakan Hermeneutika untuk menganalis pesan-pesan Sanusi。Pendekatan ini成员包括社会,政治,budaya和dari产品。Kajian ini menunjukkan bahwa tafsir telah menjadi inspirasi,媒体,dan alat untuk membentuk kesadaran反殖民主义di kalangan masyarakat Sunda khususnya di wilayah Sukabumi。Perlawanan tersebut ditujukan kepada permerintal殖民Belanda serta para birokrat agama yang dikenal dengan sebutan Pakauman Ulama。diantara kritik Sanusi yang ia sampaikan dalam tafsirnya adalah tentang tindakan ketidakadilan yang dilakukan oleh peremerintah, khususnya Pakauman Ulama, pengucilanya karena mereka mendukung kebijakan pengasingan。kontex的历史是keterasingan Sanusi yang disebabkan oleh konflik antara Sanusi dan peremerintah殖民主义,kekhawatiran pengaruh gagasan Sanusi tentang sentimen反殖民主义di kalangan masyarakat。大连文学学院,大连文学院,大连文学院,大连文学院,大连文学院,大连文学院,大连文学院。