Evaluasi Kesiapan Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Dan Menengah (Sak Emkm) Pad A Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) (Studi Pada UMKM Di Kota Samarinda)
{"title":"Evaluasi Kesiapan Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Dan Menengah (Sak Emkm) Pad A Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) (Studi Pada UMKM Di Kota Samarinda)","authors":"Tuti Seftiany, Singgih Wijayana","doi":"10.22146/abis.v11i1.82083","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini mendeskripsikan hasil evaluasi yang dilakukan pada usaha kecil di Kota Samarinda, khususnya pada entitas mikro terkait sejauh mana entitas-entitas tersebut siap untuk menerapkan Standar Akuntansi Keuangan untuk menunjang kebtuhan dan keselarasan pelaporan keuangan dalam upaya keberlanjutan entitas UMKM tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode penyebaran kuesioner kepada 236 sampel dari kelompok usaha kecil yang ada di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Data terkait sampel dari penelitian diperoleh dari DISPERNDAGKOP Provinsi Kalimantan Timur yang berada di Kota Samarinda. Penilitian ini menggunakan empat indikator untuk menilai kesiapan UMKM yaitu pengetahuan, pemahaman, asusmsi biaya dan manfaat, dan sumber daya manusia.Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa entitas secara signfikan belum siap untuk mengimplementasikan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK EMKM). Entitas yang sudah membuat laporan keuangan masih banyak yang menggunakan jasa dari Kantor Jasa Akuntan (KJA) walaupun sudah memiliki sumber daya yang menangani bagian keuanggan entitas. Penggunaan laporan keuangan tersebut juga masih ditujukan untuk pengambilan keputusan dan kebutuhan perpajakan. Studi ini memberikan gambaran bahwa, dibutuhkannya sinergi dari pihak pemerintah dan sisi akademisi untuk memberikan edukasi tidak hanya kepada pelaku UMKM. Namun, juga kepada calon sumber daya manusia yang akan bekerja di bidang akuntansi untuk memiliki kesadaran terhadap Standar Akuntansi yang berlaku, khususnya di Kota Samarinda.","PeriodicalId":281065,"journal":{"name":"ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-02-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22146/abis.v11i1.82083","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian ini mendeskripsikan hasil evaluasi yang dilakukan pada usaha kecil di Kota Samarinda, khususnya pada entitas mikro terkait sejauh mana entitas-entitas tersebut siap untuk menerapkan Standar Akuntansi Keuangan untuk menunjang kebtuhan dan keselarasan pelaporan keuangan dalam upaya keberlanjutan entitas UMKM tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode penyebaran kuesioner kepada 236 sampel dari kelompok usaha kecil yang ada di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Data terkait sampel dari penelitian diperoleh dari DISPERNDAGKOP Provinsi Kalimantan Timur yang berada di Kota Samarinda. Penilitian ini menggunakan empat indikator untuk menilai kesiapan UMKM yaitu pengetahuan, pemahaman, asusmsi biaya dan manfaat, dan sumber daya manusia.Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa entitas secara signfikan belum siap untuk mengimplementasikan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK EMKM). Entitas yang sudah membuat laporan keuangan masih banyak yang menggunakan jasa dari Kantor Jasa Akuntan (KJA) walaupun sudah memiliki sumber daya yang menangani bagian keuanggan entitas. Penggunaan laporan keuangan tersebut juga masih ditujukan untuk pengambilan keputusan dan kebutuhan perpajakan. Studi ini memberikan gambaran bahwa, dibutuhkannya sinergi dari pihak pemerintah dan sisi akademisi untuk memberikan edukasi tidak hanya kepada pelaku UMKM. Namun, juga kepada calon sumber daya manusia yang akan bekerja di bidang akuntansi untuk memiliki kesadaran terhadap Standar Akuntansi yang berlaku, khususnya di Kota Samarinda.