{"title":"IDENTIFICATION AND CHARACTERISTICS OF URBAN TRANSPORT NEEDS KRAKSAAN IN PROBOLINGGO DISTRICT","authors":"Rifky Aldila Primasworo","doi":"10.35139/cantilever.v10i2.104","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Angkutan umum perkotaan merupakan bagian dari sistem transportasi perkotaan yang memegang peranan sangat penting dalam mendukung mobilitas masyarakat. Peranan tersebut menjadikan angkutan umum perkotaan sebagai aspek yang sangat strategis dan diharapkan mampu mengakomodir seluruh kegiatan masyarakat. Kawasan Perkotaan Kraksaan merupakan Ibukota Kabupaten Probolinggo yang menjadi pusat kegiatan wilayah, baik pusat pemerintahan, pusat perdagangan, dan berbagai kegiatan ekonomi lainnya. Tujuan daru penelitian ini yaitu mengetahui potensi bangkitan dan tarikan (penumpang) terhadap kebutuhan akan angkutan umum perkotaan, mengidentifikasi rencana jaringan rute trayek untuk angkutan umum perkotaan, mengidentifikasi potensi lokasi fasilitas penunjang angkutan umum perkotaan dan arahan terhadap kinerja operasional angkutan umum perkotaan. \nPendekatan yang dilakukan adalah pendekatan perencanaan, pendekatan kebijakan terkait perkembangan sarana transportasi, pendekatan kewilayahan, pendekatan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi wilayah. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis karakteristik penumpang, analisis bangkitan tarikan perjalanan, analisis distribusi perjalanan, analisis kinerja operasional angkutan umum, evaluasi pelayanan angkutan umum dan Analisis SWOT. \nHasil dari penelitian tersebut adalah karakteristik sebanyak 71% masyarakat menyatakan mau kemauan untuk berpindah moda dan 29% sisanya tidak bersedia. tarikan pergerakan paling besar berdasarkan jumlah sarananya yaitu berada di Kelurahan Patokan, Kelurahan Kraksaan Wetan dan Kelurahan Semampir. Zona eksternal masyarakat berasal dari luar Kecamatan Kraksaan, yaitu Kecamatan Dringu, Kecamatan Pajarakan, Kecamatan Tegal Siwalan, Kecamatan Gending dan Kecamatan Banyuanyar. Pembagian Zona berdasarkan rencana rute angkutan umum perkotaan di Kawasan Perkotaan Kecamatan Kraksaan terbagi menjadi dua zona yaitu zona utara dan zona selatan. Berdasarkan hasil SWOT diperoleh hasil identifikasi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kinerja angkutan umum di Perkotaan Kraksaan","PeriodicalId":338977,"journal":{"name":"Cantilever: Jurnal Penelitian dan Kajian Bidang Teknik Sipil","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Cantilever: Jurnal Penelitian dan Kajian Bidang Teknik Sipil","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35139/cantilever.v10i2.104","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Angkutan umum perkotaan merupakan bagian dari sistem transportasi perkotaan yang memegang peranan sangat penting dalam mendukung mobilitas masyarakat. Peranan tersebut menjadikan angkutan umum perkotaan sebagai aspek yang sangat strategis dan diharapkan mampu mengakomodir seluruh kegiatan masyarakat. Kawasan Perkotaan Kraksaan merupakan Ibukota Kabupaten Probolinggo yang menjadi pusat kegiatan wilayah, baik pusat pemerintahan, pusat perdagangan, dan berbagai kegiatan ekonomi lainnya. Tujuan daru penelitian ini yaitu mengetahui potensi bangkitan dan tarikan (penumpang) terhadap kebutuhan akan angkutan umum perkotaan, mengidentifikasi rencana jaringan rute trayek untuk angkutan umum perkotaan, mengidentifikasi potensi lokasi fasilitas penunjang angkutan umum perkotaan dan arahan terhadap kinerja operasional angkutan umum perkotaan.
Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan perencanaan, pendekatan kebijakan terkait perkembangan sarana transportasi, pendekatan kewilayahan, pendekatan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi wilayah. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis karakteristik penumpang, analisis bangkitan tarikan perjalanan, analisis distribusi perjalanan, analisis kinerja operasional angkutan umum, evaluasi pelayanan angkutan umum dan Analisis SWOT.
Hasil dari penelitian tersebut adalah karakteristik sebanyak 71% masyarakat menyatakan mau kemauan untuk berpindah moda dan 29% sisanya tidak bersedia. tarikan pergerakan paling besar berdasarkan jumlah sarananya yaitu berada di Kelurahan Patokan, Kelurahan Kraksaan Wetan dan Kelurahan Semampir. Zona eksternal masyarakat berasal dari luar Kecamatan Kraksaan, yaitu Kecamatan Dringu, Kecamatan Pajarakan, Kecamatan Tegal Siwalan, Kecamatan Gending dan Kecamatan Banyuanyar. Pembagian Zona berdasarkan rencana rute angkutan umum perkotaan di Kawasan Perkotaan Kecamatan Kraksaan terbagi menjadi dua zona yaitu zona utara dan zona selatan. Berdasarkan hasil SWOT diperoleh hasil identifikasi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kinerja angkutan umum di Perkotaan Kraksaan