{"title":"Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Abortus","authors":"Pipin Karlensi, Siti aisyah, Merisa Riski","doi":"10.35325/kebidanan.v13i1.358","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abortus merupakan pengeluaran hasil konsepsi yang terjadi pada \numur kehamilan kurang 20 minggu dan berat janin ≤ 500 gram. \nDampak dari abortus jika tidak mendapatkan penanganan \nlangsung yang cepat dan tepat akan menambah angka kematian \nibu. Tujuan penelitian diketahuinya faktor-faktor yang \nberhubungan dengan kejadian abortus. Penelitian ini \nmenggunakan metode survey analitik dengan pendekatan survey \ncross sectional. Penelitian dilakukan bulan Januari tahun 2021 di \nRumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2021. Populasi \ndalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang datang \nmemeriksakan kehamilannya di Rumah Sakit Muhammadiyah \nPalembang pada bulan Januari tahun 2021, yang berjumlah 718 \norang. Sampel pada penelitian ini adalah sebagian ibu hamil \ndengan usia kehamilan 0-6 bulan yang beresiko abortus yang \ndatang memeriksakan kehamilannya di Rumah \nSakit \nMuhammadiyah Palembang tahun 2021. Teknik pengambilan \nsampel pada penelitian ini menggunakan sistematis random \nsampling dan di dapatkan sampel 88 responden. Data yang \ndikumpulkan dalam penelitian ini adalah data \nsekunder \nmenggunakan ceklis dengan cara melihat dokumen Rekam \nMedis family folder ibu hamil yang mengalami kejadian abortus \ndi RS Muhammadiyah Palembang pada Tahun 2021 yang \nkemudian di analisis menggunakan analisis univariat dan \nbivariate dengan uji Chi-Square. Hasil analisis Chi-Square \nditemukan hasil ada hubungan paritas (pvalue = 0,040) dan \numur ibu (pvalue = 0,036) dengan kejadian abortus, dan \ntidak ada hubungan jarak kehamilan (pvalue = 0, 059) \ndengan kejadian abortus. Diharapkan petugas kesehatan \ndapat memberikan edukasi kepada ibu hamil tentang \nkesehatan kehamilan, mencegah terjadinya abortus dan \ntanda bahaya dalam kehamilan.","PeriodicalId":162335,"journal":{"name":"Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35325/kebidanan.v13i1.358","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abortus merupakan pengeluaran hasil konsepsi yang terjadi pada
umur kehamilan kurang 20 minggu dan berat janin ≤ 500 gram.
Dampak dari abortus jika tidak mendapatkan penanganan
langsung yang cepat dan tepat akan menambah angka kematian
ibu. Tujuan penelitian diketahuinya faktor-faktor yang
berhubungan dengan kejadian abortus. Penelitian ini
menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan survey
cross sectional. Penelitian dilakukan bulan Januari tahun 2021 di
Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2021. Populasi
dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang datang
memeriksakan kehamilannya di Rumah Sakit Muhammadiyah
Palembang pada bulan Januari tahun 2021, yang berjumlah 718
orang. Sampel pada penelitian ini adalah sebagian ibu hamil
dengan usia kehamilan 0-6 bulan yang beresiko abortus yang
datang memeriksakan kehamilannya di Rumah
Sakit
Muhammadiyah Palembang tahun 2021. Teknik pengambilan
sampel pada penelitian ini menggunakan sistematis random
sampling dan di dapatkan sampel 88 responden. Data yang
dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data
sekunder
menggunakan ceklis dengan cara melihat dokumen Rekam
Medis family folder ibu hamil yang mengalami kejadian abortus
di RS Muhammadiyah Palembang pada Tahun 2021 yang
kemudian di analisis menggunakan analisis univariat dan
bivariate dengan uji Chi-Square. Hasil analisis Chi-Square
ditemukan hasil ada hubungan paritas (pvalue = 0,040) dan
umur ibu (pvalue = 0,036) dengan kejadian abortus, dan
tidak ada hubungan jarak kehamilan (pvalue = 0, 059)
dengan kejadian abortus. Diharapkan petugas kesehatan
dapat memberikan edukasi kepada ibu hamil tentang
kesehatan kehamilan, mencegah terjadinya abortus dan
tanda bahaya dalam kehamilan.