{"title":"KAJIAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SMA DAN SMK","authors":"S. -","doi":"10.24832/jpkp.v1i1.37","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang pelaksanaan pendidikan karakter, guna mendapatkan opsi kebijakan tentang strategi pendidikan karakter di sekolah. Metode penelitian menggunakan survei, menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan analisis data menggunakan statistik deskriptif. Penelitian dilaksanakan di 10 kab/kota dengan sampel 40 SMA dan 40 SMK. Responden adalah kepala dinas pendidikan 10 orang, kepala sekolah 80 orang, guru 320 orang, dan siswa 800 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sisi kebijakan pemerintah daerah sebagian besar belum menerbitkan peraturan daerah yang terkait dengan pendidikan karakter. Sementara pada tingkat sekolah, kebijakan pelaksanaan pendidikan karakter umumnya dilaksanakan mengacu pada visi dan misi sekolah, sebagian besar sekolah mengintegrasikan dalam pembelajaran, pembiasaan, dan pembudayaan. Pelaksanaan pembiasaan dan pembudayaan yang dilakukan oleh guru masih belum konsisten, dan belum dievaluasi secara periodik. Direkomendasikan perlu adanya penguatan dan pembudayaan secara konsisten pelaksanaan pendidikan karakter dengan mengacu pada praktik sekolah terbaik dan meminimalkan hambatan pelaksanaannya. AbstractThis study aimed to obtain information on the implementation of character education in academic and vocational high school in order to develop strategic policy options on character education in schools. The method used was survey, descriptive qualitative approach and data analysis using descriptive statistics. The research was conducted in 10 districts/cities with a sample of 80 schools (40 academic schools and 40 vocational schools). Respondents involved were 10 district head of education offices, 80 principals, 320 teachers, and 800 students. The results showed that in terms of policy, most regional government had yet to issue local regulations related to character education. While at the school level, policy implementation was generally implemented in reference to the vision and mission of the school. The vast majority of schools integrated learning, habituation, and familiarization. Implementation of habituation and familiarization done by teachers were still inconsistent, and had not been evaluated periodically. One of policy recommendation is the need to strengthen and develop a consistent implementation of character education referencing to the best practices and to minimize obstacles in implementation.  ","PeriodicalId":375497,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Kebijakan Pendidikan","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-07-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Penelitian Kebijakan Pendidikan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24832/jpkp.v1i1.37","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang pelaksanaan pendidikan karakter, guna mendapatkan opsi kebijakan tentang strategi pendidikan karakter di sekolah. Metode penelitian menggunakan survei, menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan analisis data menggunakan statistik deskriptif. Penelitian dilaksanakan di 10 kab/kota dengan sampel 40 SMA dan 40 SMK. Responden adalah kepala dinas pendidikan 10 orang, kepala sekolah 80 orang, guru 320 orang, dan siswa 800 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sisi kebijakan pemerintah daerah sebagian besar belum menerbitkan peraturan daerah yang terkait dengan pendidikan karakter. Sementara pada tingkat sekolah, kebijakan pelaksanaan pendidikan karakter umumnya dilaksanakan mengacu pada visi dan misi sekolah, sebagian besar sekolah mengintegrasikan dalam pembelajaran, pembiasaan, dan pembudayaan. Pelaksanaan pembiasaan dan pembudayaan yang dilakukan oleh guru masih belum konsisten, dan belum dievaluasi secara periodik. Direkomendasikan perlu adanya penguatan dan pembudayaan secara konsisten pelaksanaan pendidikan karakter dengan mengacu pada praktik sekolah terbaik dan meminimalkan hambatan pelaksanaannya. AbstractThis study aimed to obtain information on the implementation of character education in academic and vocational high school in order to develop strategic policy options on character education in schools. The method used was survey, descriptive qualitative approach and data analysis using descriptive statistics. The research was conducted in 10 districts/cities with a sample of 80 schools (40 academic schools and 40 vocational schools). Respondents involved were 10 district head of education offices, 80 principals, 320 teachers, and 800 students. The results showed that in terms of policy, most regional government had yet to issue local regulations related to character education. While at the school level, policy implementation was generally implemented in reference to the vision and mission of the school. The vast majority of schools integrated learning, habituation, and familiarization. Implementation of habituation and familiarization done by teachers were still inconsistent, and had not been evaluated periodically. One of policy recommendation is the need to strengthen and develop a consistent implementation of character education referencing to the best practices and to minimize obstacles in implementation. Â
本研究旨在获取有关角色教育执行的信息,以获取有关学校角色教育策略的政策选项。研究方法采用调查方法、描述性描述性方法和通过描述性统计数据分析。研究是在10个kab/城市进行的,样本为40所高中和40所SMK。受访者包括10人教育服务主任、80人学校校长、320名教师和800名学生。研究结果表明,地方政府政策方面尚未公布与品格教育相关的地区法规。而在学校层面上,性格教育政策通常是指学校的愿景和使命,而学校中的大多数都融入了学习、消费和消费。教师的消费和追求仍然不一致,也没有定期进行评估。建议通过最严格的学校实践和最低限度的执行障碍,不断加强和培养品格教育。这是对学术界character education和vocaity高中申请角色教育的抽象研究。使用的方法是调查,描述的资格分析和数据分析使用的数据统计。这项研究涉及10个地区/城市,带有80所学府和40个词汇学校的样本。负责任的人员包括10个教育官员、80名校长、320名教师和800名学生。结果表明,在政策的条件下,大多数地区政府尚未提出地方政策与塑造教育相关的规定。在学校的课程中,政策实施通常是在参考学校的愿景和使命时实现的。最重要的大学综合学习、迷恋和熟悉。教师们实施的冲突和家庭行为仍然不一致,没有对月经进行评估。一项政策建议是,我们需要加强并改进对最佳实践和最小化的目标目标的持续实施。A A