Sudirman Adibrata, Rahmad Lingga, Mohammad Agung Nugraha
{"title":"Penerapan blue economy dengan budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamei)","authors":"Sudirman Adibrata, Rahmad Lingga, Mohammad Agung Nugraha","doi":"10.33019/jour.trop.mar.sci.v5i1.2964","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Potensi sumberdaya pesisir dan laut seperti perikanan tangkap dan budidaya laut perlu digali dan dikembangkan dengan konsep blue economy. Tujuan penelitian yaitu menerapkan konsep blue economy dengan mengimplementasikan budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada kolam terpal bioflok. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Desember 2021 hingga Februari 2022 di Desa Balunijuk Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Metode dengan menggunakan data primer dan sekunder yang dianalisis dengan pendekatan deskriptif kualitatif terhadap kebijakan dan budidaya udang vaname skala rumah tangga. Hasil menunjukan bahwa merancang pembangunan berkelanjutan harus mengikuti visi, misi, tujuan, kebijakan, strategi, program, hingga implementasi kegiatan. Kebijakan yang prioritas terkait rencana aksi pangan dan gizi atau ketahanan pangan salah satunya dengan memanfaatkan sumberdaya dari laut. Ketahanan pangan dengan memanfaatkan sumberdaya dari laut dikenal dengan konsep blue economy. Kebijakan pembangunan laut yang berkelanjutan membutuhkan efektivitas politik untuk kepentingan komunitas dan ekosistem. Penerapan konsep blue economy dengan budidaya udang vaname pada kolam terpal bioflok, secara teknis membutuhkan pengukuran parameter standar seperti oksigen terlarut (DO), amonia (NH3), nitrit (NO2), nitrat (NO3), phospat (PO4), TDS, kecerahan, kedalaman, suhu perairan, salinitas, dan pH perairan. Data kualitas perairan menunjukan masih dapat ditoleransi, tidak melampaui daya dukungnya, dan masih dalam kondisi standar perairan untuk budidaya. Pelaksanaan budidaya udang vaname pada kolam terpal bioflok dapat meningkatkan manfaat ekonomi secara berkelanjutan, meningkatkan produk sehat dengan inovasi teknologi ramah lingkungan menggunakan probiotik Probio_FmUBB, menyediakan akses usaha skala rumah tangga (small-scale artisanal fisheries), dan membuka akses pasar.","PeriodicalId":216111,"journal":{"name":"Journal of Tropical Marine Science","volume":"390 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-05-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"4","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Tropical Marine Science","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33019/jour.trop.mar.sci.v5i1.2964","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
Abstract
Potensi sumberdaya pesisir dan laut seperti perikanan tangkap dan budidaya laut perlu digali dan dikembangkan dengan konsep blue economy. Tujuan penelitian yaitu menerapkan konsep blue economy dengan mengimplementasikan budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada kolam terpal bioflok. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Desember 2021 hingga Februari 2022 di Desa Balunijuk Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Metode dengan menggunakan data primer dan sekunder yang dianalisis dengan pendekatan deskriptif kualitatif terhadap kebijakan dan budidaya udang vaname skala rumah tangga. Hasil menunjukan bahwa merancang pembangunan berkelanjutan harus mengikuti visi, misi, tujuan, kebijakan, strategi, program, hingga implementasi kegiatan. Kebijakan yang prioritas terkait rencana aksi pangan dan gizi atau ketahanan pangan salah satunya dengan memanfaatkan sumberdaya dari laut. Ketahanan pangan dengan memanfaatkan sumberdaya dari laut dikenal dengan konsep blue economy. Kebijakan pembangunan laut yang berkelanjutan membutuhkan efektivitas politik untuk kepentingan komunitas dan ekosistem. Penerapan konsep blue economy dengan budidaya udang vaname pada kolam terpal bioflok, secara teknis membutuhkan pengukuran parameter standar seperti oksigen terlarut (DO), amonia (NH3), nitrit (NO2), nitrat (NO3), phospat (PO4), TDS, kecerahan, kedalaman, suhu perairan, salinitas, dan pH perairan. Data kualitas perairan menunjukan masih dapat ditoleransi, tidak melampaui daya dukungnya, dan masih dalam kondisi standar perairan untuk budidaya. Pelaksanaan budidaya udang vaname pada kolam terpal bioflok dapat meningkatkan manfaat ekonomi secara berkelanjutan, meningkatkan produk sehat dengan inovasi teknologi ramah lingkungan menggunakan probiotik Probio_FmUBB, menyediakan akses usaha skala rumah tangga (small-scale artisanal fisheries), dan membuka akses pasar.
像渔业、渔业和渔业这样的沿海和海洋资源潜力需要用蓝色经济的概念进行挖掘和开发。这项研究的目的是将蓝色经济的概念应用于在bioflok tarch上实行v命名大虾。这项研究将于2021年12月至2022年2月在Balunijuk cimention of the baluni柱治国邦邦加勒通省进行。方法采用经分析的主要和次要数据,采用基于维对虾规模的描述性和养殖方法。结果表明,设计可持续发展必须遵循愿景、使命、目标、政策、战略、项目,直到活动的实施。粮食和营养计划或粮食安全的优先政策之一是利用海洋资源。利用海洋资源的粮食安全被称为蓝色经济的概念。可持续的海洋发展政策需要对社区和生态系统的利益发挥政治效力。将蓝色经济的概念应用于养殖的带虾池中,技术上需要测量溶解的氧(DO)、氨(NH3)、硝酸盐(NO2)、磷(po3)、TDS、光度、深度、水温、盐度和pH值等标准参数。水质数据显示是可以容忍的,不超过其就业趋势的极限,仍然处于修养水的标准条件下。资产救助计划池内的vanah虾仁养殖场可以持续增加经济效益,改善绿色技术创新的健康产品,使用益生菌协议,提供小规模的住房,并开放市场。