{"title":"Hubungan Perilaku Menahan Buang Air Kecil Terhadap Prevalensi Leukosituria pada Pasien di Puskesmas Bualemo, Sulawesi Tengah","authors":"Deasy Handayani Purba","doi":"10.53842/jkm.v1i1.35","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Saluran urogenital merupakan salah satu saluran yang rentan terhadap kejadian infeksi. Pada kondisi normal, saluran urogenital harus bersifat steril, tanpa mikroorganisme infeksius. Namun, pada beberapa kasus, perilaku menahan buang air kecil dapat menjadi salah satu faktor risiko terjadinya peningkatan jumlah kuman ataupun leukosit di dalam urin, melalui proses stagnansi urin yang kemudian memudahkan kuman berkembang biak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara perilaku menahan buang air kecil terhadap prevalensi leukosituria. Penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Bualemo, Sulawesi Tengah. Sampel penelitian 40 orang. Metode analisis dengan teknik univariat dan bivariat serta dianalisis dengan metode Chi Square. Data hasil penelitian diperoleh bahwa dari 15 orang yang tidak menahan buang air kecil, 4 orang di antaranya leukosituria, sementara 11 orang lainnya tidak leukosituria, dan dari 25 orang yang menahan buang air kecil, 20 orang di antaranya leukosituria, sementara 5 orang lainnya tidak leukosituria. Persentase pasien yang tidak menahan buang air kecil dan tidak mengalami leukosituria yaitu 27,5% dan persentase pasien yang menahan buang air kecil dan mengalami leukosituria yaitu 50%. Dari hasil uji hipotesa diperoleh nilai p sebesar 0,000 dan 0,00086. Hasil hipotesis tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara perilaku menahan buang air kecil terhadap prevalensi leukosituria.","PeriodicalId":182380,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Masyarakat (JURKESMAS)","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-08-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kesehatan Masyarakat (JURKESMAS)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53842/jkm.v1i1.35","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Saluran urogenital merupakan salah satu saluran yang rentan terhadap kejadian infeksi. Pada kondisi normal, saluran urogenital harus bersifat steril, tanpa mikroorganisme infeksius. Namun, pada beberapa kasus, perilaku menahan buang air kecil dapat menjadi salah satu faktor risiko terjadinya peningkatan jumlah kuman ataupun leukosit di dalam urin, melalui proses stagnansi urin yang kemudian memudahkan kuman berkembang biak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara perilaku menahan buang air kecil terhadap prevalensi leukosituria. Penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Bualemo, Sulawesi Tengah. Sampel penelitian 40 orang. Metode analisis dengan teknik univariat dan bivariat serta dianalisis dengan metode Chi Square. Data hasil penelitian diperoleh bahwa dari 15 orang yang tidak menahan buang air kecil, 4 orang di antaranya leukosituria, sementara 11 orang lainnya tidak leukosituria, dan dari 25 orang yang menahan buang air kecil, 20 orang di antaranya leukosituria, sementara 5 orang lainnya tidak leukosituria. Persentase pasien yang tidak menahan buang air kecil dan tidak mengalami leukosituria yaitu 27,5% dan persentase pasien yang menahan buang air kecil dan mengalami leukosituria yaitu 50%. Dari hasil uji hipotesa diperoleh nilai p sebesar 0,000 dan 0,00086. Hasil hipotesis tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara perilaku menahan buang air kecil terhadap prevalensi leukosituria.