Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Pemberian Asi Eksklusif Pada Ibu Yang Bekerja Di Bidan Praktek Swasta Mariati, Amd. Keb Kec. Lawe Alas Kab. Aceh Tenggara Tahun 2022
{"title":"Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Pemberian Asi Eksklusif Pada Ibu Yang Bekerja Di Bidan Praktek Swasta Mariati, Amd. Keb Kec. Lawe Alas Kab. Aceh Tenggara Tahun 2022","authors":"Veronica Veronica, Kamelia Sinaga, Rikawati Ginting, Imran Saputra Surbakti, Yulita Liana Lubis, Desi Yuliana","doi":"10.59744/jumeha.v3i1.36","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Pemberian Air Susu Ibu (ASI) bagi bayi baru lahir merupakan salah satu upaya untuk mencegah kematian dan masalah kekurangan gizi pada bayi dan balita. World Health Organization (WHO, 2014) merekomendasikan agar bayi baru lahir diberikan ASI hingga usia 6 bulan tanpa memberikan makanan atau cairan lain, kecuali vitamin, mineral, dan obat yang telah diijinkan karena adanya alasan medis. Menurut United Nations Childrens Fund (UNICEF, 2016), sebanyak 30.000 kematian bayi di Indonesia dan 10 juta kematian balita di dunia pada tiap tahunnya dapat dicegah melalui pemberian ASI secara eksklusif. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dengan rancangan cross sectional (potong lintang). Pengambilan sampel dilakukan secara acak sistematik (systematic random sampling), dimana sampel pada penelitian ini 20 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner. Teknik analisis bivariat menggunakan uji che square. Hasil: hasil hampir Menunjukkan bahwa,sebagian besar responden berusia <20-25 tahun (65,0 %) dan sebagian kecil >25-30 (35,0%). sebagian besar responden berpengetahuan baik 17 orang (85,0%) dan sebagian kecil responden 3 orang (15,0%). sebagian besar responden bersikap baik 17 orang (85,0%) dan sebagian kecil responden 3 orang (15,0%). sebagian besar responden Lingkungan Kerja baik 17 orang (85,0%) dan sebagian kecil responden 3 orang (15,0%). dilihat bahwa dari usia terbanyak 10 orang (76,9%) yang usia <20-25 tahun berhasil melakukan pemberian asi ekslusif dan 3 orang (23,1%) tidak berhasil memberikan asi ekslusif dan usia >25-30 7 (41,2%) orang yang berhasil memberikan Asi Ekslusif. dapat dilihat bahwa dari Pengetahuan baik serbanyak 17 orang (85,5%) dan berhasil melakukan pemberian asi ekslusif dan 3 orang (15,0% tidak berhasil memberikan asi ekslusif dapat dilihat bahwa dari Sikap positif serbanyak 17 orang (85,5%) dan berhasil melakukan pemberian asi ekslusif dan 3 orang bersifat negatif (15,0%) tidak berhasil memberikan asi ekslusif dapat dilihat bahwa dari lingkungan kerja yang mendukung serbanyak 17 orang (85,5%) dan berhasil melakukan pemberian asi ekslusif dan 3 Kesimpulan: Dari hasil pembahasan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemberian asi eksklusif pada ibu yang bekerja di Bidan Praktek Swasta Mariati,Amd.Keb Tahun 2022","PeriodicalId":171946,"journal":{"name":"Jurnal Medika Husada","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Medika Husada","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.59744/jumeha.v3i1.36","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Latar Belakang: Pemberian Air Susu Ibu (ASI) bagi bayi baru lahir merupakan salah satu upaya untuk mencegah kematian dan masalah kekurangan gizi pada bayi dan balita. World Health Organization (WHO, 2014) merekomendasikan agar bayi baru lahir diberikan ASI hingga usia 6 bulan tanpa memberikan makanan atau cairan lain, kecuali vitamin, mineral, dan obat yang telah diijinkan karena adanya alasan medis. Menurut United Nations Childrens Fund (UNICEF, 2016), sebanyak 30.000 kematian bayi di Indonesia dan 10 juta kematian balita di dunia pada tiap tahunnya dapat dicegah melalui pemberian ASI secara eksklusif. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dengan rancangan cross sectional (potong lintang). Pengambilan sampel dilakukan secara acak sistematik (systematic random sampling), dimana sampel pada penelitian ini 20 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner. Teknik analisis bivariat menggunakan uji che square. Hasil: hasil hampir Menunjukkan bahwa,sebagian besar responden berusia <20-25 tahun (65,0 %) dan sebagian kecil >25-30 (35,0%). sebagian besar responden berpengetahuan baik 17 orang (85,0%) dan sebagian kecil responden 3 orang (15,0%). sebagian besar responden bersikap baik 17 orang (85,0%) dan sebagian kecil responden 3 orang (15,0%). sebagian besar responden Lingkungan Kerja baik 17 orang (85,0%) dan sebagian kecil responden 3 orang (15,0%). dilihat bahwa dari usia terbanyak 10 orang (76,9%) yang usia <20-25 tahun berhasil melakukan pemberian asi ekslusif dan 3 orang (23,1%) tidak berhasil memberikan asi ekslusif dan usia >25-30 7 (41,2%) orang yang berhasil memberikan Asi Ekslusif. dapat dilihat bahwa dari Pengetahuan baik serbanyak 17 orang (85,5%) dan berhasil melakukan pemberian asi ekslusif dan 3 orang (15,0% tidak berhasil memberikan asi ekslusif dapat dilihat bahwa dari Sikap positif serbanyak 17 orang (85,5%) dan berhasil melakukan pemberian asi ekslusif dan 3 orang bersifat negatif (15,0%) tidak berhasil memberikan asi ekslusif dapat dilihat bahwa dari lingkungan kerja yang mendukung serbanyak 17 orang (85,5%) dan berhasil melakukan pemberian asi ekslusif dan 3 Kesimpulan: Dari hasil pembahasan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemberian asi eksklusif pada ibu yang bekerja di Bidan Praktek Swasta Mariati,Amd.Keb Tahun 2022