{"title":"ANALISIS PERBEDAAN STRUKTUR PERKERASAN JALAN MENGGUNAKAN BEBAN SUMBU STANDAR DAN BEBAN SUMBU RIIL","authors":"Aburizal Abdul Rahman, Aji Suraji, M. Cakrawala","doi":"10.31328/bouwplank.v1i1.213","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Perkerasan dan struktur perkerasan merupakan struktur yang terdiri dari satu atau beberapa lapis perkerasan dari bahan-bahan yang diproses, dimana fungsinya untuk mendukung berat dari beban lalu lintas tanpa menimbulkan kerusakan yang berarti pada konstruksi jalan itu sendiri. Sehingga diadakannya penelitian mengenai perbandingan metode Pt T-01-2002-B dan metode MDP 2017 guna mencari struktur perkerasan yang baik dengan biaya yang se efisien mungkin. Dalam penelitiannya dilakukan perbandingan berdasarkan pencarian nilai angka ekuivalen dengan beban sumbu terberat 10 ton berdasarkan Pt T-01-2002-B dan tabel VDF (Vehicle Damage Factor) berdasarkan metode MDP 2017, hasil angka ekuivalen tersebut kemudian dikalikan dengan LHR dan beberapa factor pengali untuk mendapatkan nilai CESA (Cumulative Equivalent Standar Axle Load). Hasil dari nilai CESA, Reliability (R), Overall Standard Deviation (SO), Modulus Resilin efektif (MR) dan Design Serviceability (ΔPSI) dimasukkan dalam tabel nomogram sehingga struktur perkerasan yang didapatkan untuk lapis permukaan sebesar 10 cm, lapis fondasi atas bersemen sebesar 7 cm, dan lapis fondasi bawah sebesar 15 cm. Pada metode MDP 2017 nilai VDF dikalikan LHR dan beberapa factor pengali untuk mendapat nilai CESA5, hasil CESA5 dicocokkan dalam tabel untuk mendapatkan desain perkerasan lentur untuk opsi minimum yaitu AC WC sebesar 5 cm, AC BC sebesar 6 cm, AC BC base sebesar 22 cm, fondasi agregat kelas A sebesar 15 cm dan urukan pilihan sebesar 35 cm. Sedangkan untuk biayanya berdasarkan metode Pt T-01-2002-B didapati sebesar Rp 3.693.307.000,- dan metode MDP 2017 didapati sebesar Rp 8.940.235.000,-.","PeriodicalId":294071,"journal":{"name":"BOUWPLANK Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Lingkungan","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"BOUWPLANK Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Lingkungan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31328/bouwplank.v1i1.213","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Perkerasan dan struktur perkerasan merupakan struktur yang terdiri dari satu atau beberapa lapis perkerasan dari bahan-bahan yang diproses, dimana fungsinya untuk mendukung berat dari beban lalu lintas tanpa menimbulkan kerusakan yang berarti pada konstruksi jalan itu sendiri. Sehingga diadakannya penelitian mengenai perbandingan metode Pt T-01-2002-B dan metode MDP 2017 guna mencari struktur perkerasan yang baik dengan biaya yang se efisien mungkin. Dalam penelitiannya dilakukan perbandingan berdasarkan pencarian nilai angka ekuivalen dengan beban sumbu terberat 10 ton berdasarkan Pt T-01-2002-B dan tabel VDF (Vehicle Damage Factor) berdasarkan metode MDP 2017, hasil angka ekuivalen tersebut kemudian dikalikan dengan LHR dan beberapa factor pengali untuk mendapatkan nilai CESA (Cumulative Equivalent Standar Axle Load). Hasil dari nilai CESA, Reliability (R), Overall Standard Deviation (SO), Modulus Resilin efektif (MR) dan Design Serviceability (ΔPSI) dimasukkan dalam tabel nomogram sehingga struktur perkerasan yang didapatkan untuk lapis permukaan sebesar 10 cm, lapis fondasi atas bersemen sebesar 7 cm, dan lapis fondasi bawah sebesar 15 cm. Pada metode MDP 2017 nilai VDF dikalikan LHR dan beberapa factor pengali untuk mendapat nilai CESA5, hasil CESA5 dicocokkan dalam tabel untuk mendapatkan desain perkerasan lentur untuk opsi minimum yaitu AC WC sebesar 5 cm, AC BC sebesar 6 cm, AC BC base sebesar 22 cm, fondasi agregat kelas A sebesar 15 cm dan urukan pilihan sebesar 35 cm. Sedangkan untuk biayanya berdasarkan metode Pt T-01-2002-B didapati sebesar Rp 3.693.307.000,- dan metode MDP 2017 didapati sebesar Rp 8.940.235.000,-.