Rizky Ameliab, Eka Chandrac, aPoliteknik Negeri, Tanah Laut, B. Negeri, Banjarmasin, cUniversitas Lambung Mangkurat
{"title":"INTEGRASI LAHAN BASAH DALAM BAHAN AJAR BIPA SEBAGAI OPTIMALISASI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI MAHASISWA ASING","authors":"Rizky Ameliab, Eka Chandrac, aPoliteknik Negeri, Tanah Laut, B. Negeri, Banjarmasin, cUniversitas Lambung Mangkurat","doi":"10.34128/jht.v9i1.125","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Bahan ajar BIPA yang relevan dengan kehidupan mahasiswa asing merupakan kesempatan untuk memperkenalkan lingkungan lahan basah kepada mahasiswa asing yang berkuliah di Kalimantan Selatan. Salah satu tujuan dari integrasi lahan basah ini yaitu untuk mengoptimalisasikan pembelajaran bahasa Indonesia karena pembelajaran yang diberikan merupakan pembelajaran kontekstual. Pentingnya mengetahui persepsi pengguna suatu bahan ajar merupakan salah satu bagian dari pengembangan dan evaluasi sebuah bahan ajar. Sehingga, penelitian ini berupaya menjawab tiga rumusan masalah yang berfokus pada optimalisasi pembelajaran Bahasa Indonesia bagi mahasiswa asing yaitu 1. bagaimana pentingnya keberadaan bahan ajar BIPA dalam pembelajaran Bahasa Indonesia bagi mahasiswa asing dan pengajar BIPA, 2. bagaimana sebuah bahan ajar yang ideal bagi mahasiswa asing dan pengajar BIPA, dan 3. bagaimana integrasi bahan ajar BIPA dengan lingkungan lahan basah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan populasi seluruh mahasiswa asing pada Universitas Lambung Mangkurat dan seluruh pengajar BIPA, sedangkan partisipan pada penelitian yaitu sembilan (9) mahasiswa asing pada Universitas Lambung Mangkurat dan lima (5) pengajar BIPA di Kalimantan Selatan yang bersedia untuk menjawab angket berisi 12 pertanyaan yang diberikan melalui Google Forms dan bersedia diwawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama ketersediaan bahan ajar merupakan komponen yang diperlukan dalam pembelajaran. Kedua, bahan ajar BIPA berbasis lingkungan lahan basah ini memuat teks bahan ajar yang relevan yang berkaitan dengan kebahasaan dan pemakaian Bahasa Indonesia secara kontekstual dan nyata. Ketiga, pengemasan bahan ajar tentang kehidupan di Banjarmasin dengan menggunakan basis lingkungan lahan basah merupakan kolaborasi yang sangat tepat sebagai bentuk sumbangsih pendidikan terhadap keberlangsungan lingkungan dengan konsentrasi lahan basah.","PeriodicalId":345659,"journal":{"name":"Jurnal Humaniora Teknologi","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Humaniora Teknologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.34128/jht.v9i1.125","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Bahan ajar BIPA yang relevan dengan kehidupan mahasiswa asing merupakan kesempatan untuk memperkenalkan lingkungan lahan basah kepada mahasiswa asing yang berkuliah di Kalimantan Selatan. Salah satu tujuan dari integrasi lahan basah ini yaitu untuk mengoptimalisasikan pembelajaran bahasa Indonesia karena pembelajaran yang diberikan merupakan pembelajaran kontekstual. Pentingnya mengetahui persepsi pengguna suatu bahan ajar merupakan salah satu bagian dari pengembangan dan evaluasi sebuah bahan ajar. Sehingga, penelitian ini berupaya menjawab tiga rumusan masalah yang berfokus pada optimalisasi pembelajaran Bahasa Indonesia bagi mahasiswa asing yaitu 1. bagaimana pentingnya keberadaan bahan ajar BIPA dalam pembelajaran Bahasa Indonesia bagi mahasiswa asing dan pengajar BIPA, 2. bagaimana sebuah bahan ajar yang ideal bagi mahasiswa asing dan pengajar BIPA, dan 3. bagaimana integrasi bahan ajar BIPA dengan lingkungan lahan basah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan populasi seluruh mahasiswa asing pada Universitas Lambung Mangkurat dan seluruh pengajar BIPA, sedangkan partisipan pada penelitian yaitu sembilan (9) mahasiswa asing pada Universitas Lambung Mangkurat dan lima (5) pengajar BIPA di Kalimantan Selatan yang bersedia untuk menjawab angket berisi 12 pertanyaan yang diberikan melalui Google Forms dan bersedia diwawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama ketersediaan bahan ajar merupakan komponen yang diperlukan dalam pembelajaran. Kedua, bahan ajar BIPA berbasis lingkungan lahan basah ini memuat teks bahan ajar yang relevan yang berkaitan dengan kebahasaan dan pemakaian Bahasa Indonesia secara kontekstual dan nyata. Ketiga, pengemasan bahan ajar tentang kehidupan di Banjarmasin dengan menggunakan basis lingkungan lahan basah merupakan kolaborasi yang sangat tepat sebagai bentuk sumbangsih pendidikan terhadap keberlangsungan lingkungan dengan konsentrasi lahan basah.