{"title":"OPTIMASI SUHU DAN KONSENTRASI ASAM PHOSPAT PADA PEMBUATAN PUPUK KALIUM PHOSPAT DARI KULIT KENTANG","authors":"Siswanto, Susilowati, Andini Wiji Astuti, Labib Sarwodhito","doi":"10.33005/waluyojatmiko.v15i1.9","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"OPTIMASI SUHU DAN KONSENTRASI ASAM PHOSPAT \nPADA PEMBUATAN PUPUK KALIUM PHOSPAT \nDARI KULIT KENTANG \n \nSiswanto(1), Susilowati(2), Andini Wiji Astuti(3) dan Labib Sarwodhito(4) \nProgram Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim, Jalan Raya Rungkut Madya No. 1 Gunung Anyar, Surabaya 60249. \nAbstrak \nKupasan kentang adalah salah satu contoh limbah organik yang dapat digunakan sebagai bahan energi. Selama ini kupasan kentang umumnya digunakan sebagai makanan ternak, pupuk organik, dan terkadang hanya dibuang begitu saja menjadi sampah. Kulit kentang mengandung unsur hara yang diperlukan tanaman seperti Kalium dan Fosfor. Penelitian ini berfokus kepada pemanfaatan limbah kulit kentang sebagai bahan baku pembuatan pupuk kalium phospat. Dengan adanya pemanfaatan kulit kentang ini menjadi pupuk kalium fosfat maka nilai ekonomis kulit kentang yang semula tidak berharga menjadi mempunyai harga yang cukup dan mengetahui kondisi ideal ekstraksi untuk hasil maksimal pengambilan kalium dari kulit kentang dengan menggunakan pelarut asam phospat. Parameter yang diuji adalah penentuan suhu ekstraksi optimum pada kadar K2O dan P2O5 (65°C,75°C,85°C,95°C,105°C) dan menentukan kadar K2O dan P2O5 terhadap variasi konsentrasi Asam Fosfat (6N, 7N, 8N, 9N, 10N). Dari penelitian, hasil terbaik pengambilan K2O sebanyak 0,31% pada suhu optimum ekstraksi 85°C dengan konsentrasi Asam Fosfat 6N dan kadar P2O5 paling tinggi 26,2% pada suhu optimum ekstraksi 105°C dengan konsentrasi Asam Fosfat 6N. \nKey word: limbah kulit kentang, Pupuk, Kalium Phosphat. \n ","PeriodicalId":228863,"journal":{"name":"WALUYO JATMIKO PROCEEDING","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-05-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"WALUYO JATMIKO PROCEEDING","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33005/waluyojatmiko.v15i1.9","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
OPTIMASI SUHU DAN KONSENTRASI ASAM PHOSPAT
PADA PEMBUATAN PUPUK KALIUM PHOSPAT
DARI KULIT KENTANG
Siswanto(1), Susilowati(2), Andini Wiji Astuti(3) dan Labib Sarwodhito(4)
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim, Jalan Raya Rungkut Madya No. 1 Gunung Anyar, Surabaya 60249.
Abstrak
Kupasan kentang adalah salah satu contoh limbah organik yang dapat digunakan sebagai bahan energi. Selama ini kupasan kentang umumnya digunakan sebagai makanan ternak, pupuk organik, dan terkadang hanya dibuang begitu saja menjadi sampah. Kulit kentang mengandung unsur hara yang diperlukan tanaman seperti Kalium dan Fosfor. Penelitian ini berfokus kepada pemanfaatan limbah kulit kentang sebagai bahan baku pembuatan pupuk kalium phospat. Dengan adanya pemanfaatan kulit kentang ini menjadi pupuk kalium fosfat maka nilai ekonomis kulit kentang yang semula tidak berharga menjadi mempunyai harga yang cukup dan mengetahui kondisi ideal ekstraksi untuk hasil maksimal pengambilan kalium dari kulit kentang dengan menggunakan pelarut asam phospat. Parameter yang diuji adalah penentuan suhu ekstraksi optimum pada kadar K2O dan P2O5 (65°C,75°C,85°C,95°C,105°C) dan menentukan kadar K2O dan P2O5 terhadap variasi konsentrasi Asam Fosfat (6N, 7N, 8N, 9N, 10N). Dari penelitian, hasil terbaik pengambilan K2O sebanyak 0,31% pada suhu optimum ekstraksi 85°C dengan konsentrasi Asam Fosfat 6N dan kadar P2O5 paling tinggi 26,2% pada suhu optimum ekstraksi 105°C dengan konsentrasi Asam Fosfat 6N.
Key word: limbah kulit kentang, Pupuk, Kalium Phosphat.