PENINGKATAN PEMAHAMAN BIDAN KOORDINATOR TENTANG STANDAR OPERATING PROSEDUR PREMARITAL SKRINING DI PUSKESMAS SEKOTA SEMARANG

D. Puspitaningrum, N. Indrawati, I. Purwanti, Hidayatul Maghfiroh, Alifta Alifta
{"title":"PENINGKATAN PEMAHAMAN BIDAN KOORDINATOR TENTANG STANDAR OPERATING PROSEDUR PREMARITAL SKRINING DI PUSKESMAS SEKOTA SEMARANG","authors":"D. Puspitaningrum, N. Indrawati, I. Purwanti, Hidayatul Maghfiroh, Alifta Alifta","doi":"10.26714/jpmk.v2i1.5371","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Salah satu indikator kesehatan adalah Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia, dimana menurut SDKI 2012 mengalami peningkatan AKI menjadi 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup namun menurut hasil SUPAS 2015 AKI mengalami penurunan menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Banyak upaya pemerintah melalui Kementerian Kesehatan yang telah dilakukan seperti program EMAS tahun 2012 yang dimana melakukan peningkatan pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan yang lebih baik. Pada program EMAS pemerintah ada 6 yang diprogramkan yaitu pelayanan kesehatan ibu hamil, pelayanan imunisasi TT, pelayanan kesehatan ibu bersalin, nifas, penanganan komplikasi kebidanan dan pelayanan KB.. Dari program pemerintah tersebut belum ada program pelayanan bagi calon pengantin atau pelayanan pranikah yang bisa menjadi pencegahan adanya angka kematian ibu.Dengan begitu perlu adanya SOP premarital skrining, namun sebelum lebih lanjut program ini dilanjutkan perlu diberikan adanya pemahaman SOP. Tujuan adalah mengetahui karakteristik responden dalam  pemahaman akan SOP premarital. Hasil Mayoritas bidan koordinator setelah dilakukan sosialisasi tentang pemahaman SOP premarital mayoritas Bidan mempunyai respon yang baikpada setiap item pernyataan tentang SOP premarital skrining. Kesimpulan dengan adanya pemahaman SOP ini diharapkan bidan dapat meningkatkan edukasi bagi premarital dan menjadi program preventif nantinya dalam penurunan Angka Kematian Ibu.","PeriodicalId":373835,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-01-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26714/jpmk.v2i1.5371","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Salah satu indikator kesehatan adalah Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia, dimana menurut SDKI 2012 mengalami peningkatan AKI menjadi 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup namun menurut hasil SUPAS 2015 AKI mengalami penurunan menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Banyak upaya pemerintah melalui Kementerian Kesehatan yang telah dilakukan seperti program EMAS tahun 2012 yang dimana melakukan peningkatan pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan yang lebih baik. Pada program EMAS pemerintah ada 6 yang diprogramkan yaitu pelayanan kesehatan ibu hamil, pelayanan imunisasi TT, pelayanan kesehatan ibu bersalin, nifas, penanganan komplikasi kebidanan dan pelayanan KB.. Dari program pemerintah tersebut belum ada program pelayanan bagi calon pengantin atau pelayanan pranikah yang bisa menjadi pencegahan adanya angka kematian ibu.Dengan begitu perlu adanya SOP premarital skrining, namun sebelum lebih lanjut program ini dilanjutkan perlu diberikan adanya pemahaman SOP. Tujuan adalah mengetahui karakteristik responden dalam  pemahaman akan SOP premarital. Hasil Mayoritas bidan koordinator setelah dilakukan sosialisasi tentang pemahaman SOP premarital mayoritas Bidan mempunyai respon yang baikpada setiap item pernyataan tentang SOP premarital skrining. Kesimpulan dengan adanya pemahaman SOP ini diharapkan bidan dapat meningkatkan edukasi bagi premarital dan menjadi program preventif nantinya dalam penurunan Angka Kematian Ibu.
一个健康指标是印度尼西亚的孕产妇死亡率(AKI),据2012年SDKI计算,每10万个活分娩中就有359个产妇死亡,但2015年SUPAS的产妇死亡率为每10万个活产妇死亡率下降到305。政府通过卫生部所做的许多努力,如2012年黄金计划,改善了卫生保健和卫生保健。在政府黄金项目中,有6个项目是产妇保健、免疫接种接种、产妇保健、nifas、产妇并发症和产妇护理。在这些政府项目中,还没有为准新娘提供服务或婚前服务,可以预防孕产妇死亡率。因此需要进行高级SOP检查,但在继续之前,需要对SOP进行进一步的理解。目的是了解受访者在理解前汤时的特征。大多数助产士在理解前标准汤的社会化后所产生的结果,大多数助产士对前标准SOP检查的每一项声明都有良好的反应。最后,通过了解SOP,助产士应该能够提高产前教育,并在降低产妇死亡率方面成为一个预防项目。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信