Si Luh Nyoman Seriadi, Ni Kadek Tia Wiat Wilantari
{"title":"POLA KOMUNIKASI ORGANISASI KEMAHASISWAAN DALAM PENERAPAN AJARAN WACIKA PARISUDHA","authors":"Si Luh Nyoman Seriadi, Ni Kadek Tia Wiat Wilantari","doi":"10.25078/vs.v7i1.2581","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pola komunikasi merupakan model dari proses komunikasi dan bagian dari proses komunikasi. Pola komunikasi merupakan hal penting dalam komunikasi terutama dalam organisasi kemahasiswaan. Organisasi kemahasiswaan merupakan sarana bagi pengembangan diri mahasiswa yang memiliki banyak manfaat, diantaranya memperluas wawasan mahasiswa, meningkatkan kecendikiawanan, serta meningkatkan integritas pribadi mahasiswa dalam menyikapi permasalahan kampus, masyarakat dan bangsa. Pola komunikasi yang digunakan dalam organisasi kemahasiswaan adalah pola komunikasi semua saluran atau bintang. Pola komunikasi berstruktur bintang berlaku pada seluruh kegiatan seperti rapat dan interaksi diluar rapat yang sifatnya formal maupun informal. Dalam menggunakan pola komunikasi semua saluran atau bintang yang memberikan hak sama kepada semua anggota organisasi tidak boleh lepas dari penerapan ajaran Wacika Parisudha. Menjaga perkataan dalam organisasi merupakan hal yang tidak boleh dilepaskan baik dalam menggunakan pola komunikasi apapun. Terdapat dua faktor yang mendukung keberhasilan Pola Komunikasi Organisasi Kemahasiswaan dalam Penerapan Ajaran Wacika Parisudha yang diklasifikasikan menjadi dua, yakni faktor internal dan eksternal. Adapun faktor internal yang mendukung keberhasilan suatu komunikasi antar anggota organisasi kemahasiswaan dalam penerapan Ajaran Wacika Parisudha yaitu kesadaran dari setiap individu mahasiswa yang mengikuti organisasi kemahasiswaan tersebut bahwa sangat penting untuk menjaga perkataan dalam mengikuti sebuah organisasi. Sedangkan faktor eksternal yang mendukung keberhasilan suatu komunikasi antar anggota organisasi kemahasiswaan dalam penerapan Ajaran Wacika Parisudha ialah peraturan atau norma yang diterapkan dalam organisasi dan juga para pemimpin atau pengurus dalam organisasi itu sendiri atau bisa juga disebut sebagai lingkungan organisasi.","PeriodicalId":123688,"journal":{"name":"VIDYA SAMHITA : Jurnal Penelitian Agama","volume":"66 5","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-08-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"VIDYA SAMHITA : Jurnal Penelitian Agama","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25078/vs.v7i1.2581","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Pola komunikasi merupakan model dari proses komunikasi dan bagian dari proses komunikasi. Pola komunikasi merupakan hal penting dalam komunikasi terutama dalam organisasi kemahasiswaan. Organisasi kemahasiswaan merupakan sarana bagi pengembangan diri mahasiswa yang memiliki banyak manfaat, diantaranya memperluas wawasan mahasiswa, meningkatkan kecendikiawanan, serta meningkatkan integritas pribadi mahasiswa dalam menyikapi permasalahan kampus, masyarakat dan bangsa. Pola komunikasi yang digunakan dalam organisasi kemahasiswaan adalah pola komunikasi semua saluran atau bintang. Pola komunikasi berstruktur bintang berlaku pada seluruh kegiatan seperti rapat dan interaksi diluar rapat yang sifatnya formal maupun informal. Dalam menggunakan pola komunikasi semua saluran atau bintang yang memberikan hak sama kepada semua anggota organisasi tidak boleh lepas dari penerapan ajaran Wacika Parisudha. Menjaga perkataan dalam organisasi merupakan hal yang tidak boleh dilepaskan baik dalam menggunakan pola komunikasi apapun. Terdapat dua faktor yang mendukung keberhasilan Pola Komunikasi Organisasi Kemahasiswaan dalam Penerapan Ajaran Wacika Parisudha yang diklasifikasikan menjadi dua, yakni faktor internal dan eksternal. Adapun faktor internal yang mendukung keberhasilan suatu komunikasi antar anggota organisasi kemahasiswaan dalam penerapan Ajaran Wacika Parisudha yaitu kesadaran dari setiap individu mahasiswa yang mengikuti organisasi kemahasiswaan tersebut bahwa sangat penting untuk menjaga perkataan dalam mengikuti sebuah organisasi. Sedangkan faktor eksternal yang mendukung keberhasilan suatu komunikasi antar anggota organisasi kemahasiswaan dalam penerapan Ajaran Wacika Parisudha ialah peraturan atau norma yang diterapkan dalam organisasi dan juga para pemimpin atau pengurus dalam organisasi itu sendiri atau bisa juga disebut sebagai lingkungan organisasi.