Hipertensi Sebagai Determinan Utama untuk Peningkatan Risiko Stroke pada Populasi Penduduk di Daerah Pesisir

Herpan Syafii Harahap, Ilsa Hunaifi, Ghalvan sahidu, Stephanie Elizabeth Gunawan, Setyawati Asih Putri, Ni Nyoman Ayu Susilawati, Baiq Hilya Kholida
{"title":"Hipertensi Sebagai Determinan Utama untuk Peningkatan Risiko Stroke pada Populasi Penduduk di Daerah Pesisir","authors":"Herpan Syafii Harahap, Ilsa Hunaifi, Ghalvan sahidu, Stephanie Elizabeth Gunawan, Setyawati Asih Putri, Ni Nyoman Ayu Susilawati, Baiq Hilya Kholida","doi":"10.29303/jku.v11i1.641","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Hipertensi merupakan determinan utama untuk terjadinya stroke pada populasi penduduk di daerah pesisir. Hal ini terutama terkait dengan pola diet tinggi garam sodium sehari-hari yang dimiliki oleh populasi penduduk di daerah tersebut. Konsumsi garam sodium > 5 gram/hari secara kronik akan meningkatkan risiko terjadinya hipertensi. Mengingat ikan laut secara alami memiliki kadar sodium yang cukup tinggi dan dapat mengalami peningkatan kadar sodium selama proses pengolahan, maka konsumsi ikan laut secara kronik dapat dipertimbangkan sebagai faktor risiko untuk terjadinya hipertensi dan stroke. Secara patofisiologik, kadar sodium yang tinggi dalam waktu yang lama menyebabkan terjadinya disfungsi pressure natriuresis, suatu kondisi yang mendasari terjadinya hipertensi. Kondisi hipertensi tersebut selanjutnya akan menginduksi terjadinya perubahan struktur dinding pembuluh darah otak yang menunjang untuk terjadinya stroke. Mengingat secara ekonomi, penggunaan garam sodium untuk proses pengawetan, modifikasi rasa, dan modifikasi warna dan tekstur makanan produk hasil laut, termasuk ikan laut, sangat murah, sedangkan ketersediaan bahan-bahan pengganti garam sodium untuk tujuan tersebut relatif mahal dan tidak selalu tersedia, maka upaya edukasi pada masyarakat daerah pesisir terkait kontrol konsumsi garam sodium harian sebagai upaya pencegahan stroke menjadi tantangan tersendiri bagi pemegang kebijakan kesehatan setempat.","PeriodicalId":135675,"journal":{"name":"Unram Medical Journal","volume":"35 4","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Unram Medical Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29303/jku.v11i1.641","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Hipertensi merupakan determinan utama untuk terjadinya stroke pada populasi penduduk di daerah pesisir. Hal ini terutama terkait dengan pola diet tinggi garam sodium sehari-hari yang dimiliki oleh populasi penduduk di daerah tersebut. Konsumsi garam sodium > 5 gram/hari secara kronik akan meningkatkan risiko terjadinya hipertensi. Mengingat ikan laut secara alami memiliki kadar sodium yang cukup tinggi dan dapat mengalami peningkatan kadar sodium selama proses pengolahan, maka konsumsi ikan laut secara kronik dapat dipertimbangkan sebagai faktor risiko untuk terjadinya hipertensi dan stroke. Secara patofisiologik, kadar sodium yang tinggi dalam waktu yang lama menyebabkan terjadinya disfungsi pressure natriuresis, suatu kondisi yang mendasari terjadinya hipertensi. Kondisi hipertensi tersebut selanjutnya akan menginduksi terjadinya perubahan struktur dinding pembuluh darah otak yang menunjang untuk terjadinya stroke. Mengingat secara ekonomi, penggunaan garam sodium untuk proses pengawetan, modifikasi rasa, dan modifikasi warna dan tekstur makanan produk hasil laut, termasuk ikan laut, sangat murah, sedangkan ketersediaan bahan-bahan pengganti garam sodium untuk tujuan tersebut relatif mahal dan tidak selalu tersedia, maka upaya edukasi pada masyarakat daerah pesisir terkait kontrol konsumsi garam sodium harian sebagai upaya pencegahan stroke menjadi tantangan tersendiri bagi pemegang kebijakan kesehatan setempat.
高血压是沿海人口中风的主要保证因素。这主要与该地区人口每天的高钠饮食模式有关。慢性钠> 5克/天的摄入量增加了患高血压的风险。由于海鱼的自然钠含量很高,在处理过程中钠含量可能会增加,因此海鱼的慢性消费可以被认为是导致高血压和中风的风险因素。病理生理学上,高钠含量导致高血压相关抑制功能障碍。高血压反过来又会导致大脑血管结构的变化,而这些结构支撑着中风。考虑到经济上的情况,使用钠盐用于食品保存、风味改造和颜色改良等产品(包括海鱼)的价格低廉,而用于这一目的的钠替代材料相对昂贵,而且并不总是可以得到。因此,沿海社区的教育工作,即每天控制钠摄入量作为预防措施,对当地卫生政策持有者来说是一个特别的挑战。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信