A. Nasution, M. Minarni, Rakhmawati Farma, Sinta Afria Ningsih
{"title":"PEMBUATAN ALAT LABORATORIUM UNTUK PRAKTIKUM OPTIK GEOMETRI TINGKAT SMA BERBASIS LASER DIODA","authors":"A. Nasution, M. Minarni, Rakhmawati Farma, Sinta Afria Ningsih","doi":"10.31258/JKFI.18.2.137-145","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Peningkatan literasi sains siswa Indonesia membutuhkan metode pembelajaran yang standar, salah satunya mengunakan metode pembelajaran dengan alat demo atau alat laboratorium. Namun penyediaan alat tersebut oleh sekolah belum optimal karena pendanaan yang kurang. pelajaran Fisika tingkat SMA khususnya kelas X atau XI membahas tentang optik geometri. Kit alat optik geometri yang ekonomis diperlukan untuk menunjang hasil belajar siswa pada materi tesebut. Penelitian ini bertujuan untuk membuat kit optik geometri yang ekonomis dan sederhana berbasis laser untuk percobaan optik geometri. Kit tersebut yang terdiri dari laser dioda dengan panjang gelombang 650 nm dan daya 5 mW, tangki pembiasan akrilik, skala sudut berbentuk melingkar. Percobaan yang dilakukan adalah pengunaan Hukum Snelius pada medium udara-air, menentukan indek bias cairan, dan sudut kritis. Pada penelitian ini, modul percobaan digunakan pada siswa MAN 1 Padang Lawas, Kecamatan Barumun, Sumatera Utara. Beberapa uji yang dilakukan yaitu uji kelayakan alat, uji praktikalita kit optik geometri, dan uji efektifitas penggunaan Kit Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X. Hasil rata-rata semua aspek uji kelayakan menghasilkan skor 96,25%. Hasil uji praktikalitas adalah 85,00 %. Untuk uji efektifitas penggunaan kit adanya perbedaan hasil pre-test dan post-test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dimana pada kelas eksperimen rata-rata nilai siswa dari 32,83 pada saat pre-test menjadi 73 setelah post-test, sementara hasil pre-test kelas kontrol dari rata-rata 31,83 menjadi 68 setelah dilakukan post-test","PeriodicalId":403286,"journal":{"name":"Komunikasi Fisika Indonesia","volume":"30 3","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Komunikasi Fisika Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31258/JKFI.18.2.137-145","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Peningkatan literasi sains siswa Indonesia membutuhkan metode pembelajaran yang standar, salah satunya mengunakan metode pembelajaran dengan alat demo atau alat laboratorium. Namun penyediaan alat tersebut oleh sekolah belum optimal karena pendanaan yang kurang. pelajaran Fisika tingkat SMA khususnya kelas X atau XI membahas tentang optik geometri. Kit alat optik geometri yang ekonomis diperlukan untuk menunjang hasil belajar siswa pada materi tesebut. Penelitian ini bertujuan untuk membuat kit optik geometri yang ekonomis dan sederhana berbasis laser untuk percobaan optik geometri. Kit tersebut yang terdiri dari laser dioda dengan panjang gelombang 650 nm dan daya 5 mW, tangki pembiasan akrilik, skala sudut berbentuk melingkar. Percobaan yang dilakukan adalah pengunaan Hukum Snelius pada medium udara-air, menentukan indek bias cairan, dan sudut kritis. Pada penelitian ini, modul percobaan digunakan pada siswa MAN 1 Padang Lawas, Kecamatan Barumun, Sumatera Utara. Beberapa uji yang dilakukan yaitu uji kelayakan alat, uji praktikalita kit optik geometri, dan uji efektifitas penggunaan Kit Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X. Hasil rata-rata semua aspek uji kelayakan menghasilkan skor 96,25%. Hasil uji praktikalitas adalah 85,00 %. Untuk uji efektifitas penggunaan kit adanya perbedaan hasil pre-test dan post-test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dimana pada kelas eksperimen rata-rata nilai siswa dari 32,83 pada saat pre-test menjadi 73 setelah post-test, sementara hasil pre-test kelas kontrol dari rata-rata 31,83 menjadi 68 setelah dilakukan post-test