{"title":"Suseptibilitas Magnetik dan Kelimpahan Mineral Magnetik pada Tanah Sawah di Lawang dan Soekarno-Hatta, Malang","authors":"N. Y. Daryanti, S. Zulaikah, N. Mufti, D. Haryati","doi":"10.17977/UM024V3I22018P048","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tanah sawah merupakan tanah khas antropogenik yang memiliki peran penting di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Seiring perkembangan pembangunan dan perkotaan tanah sawah menjadi beralih fungsi sehingga tercipta lingkungan sawah yang berada dekat dengan aktivitas manusia seperti industri. Upaya dalam memahami keadaan lingkungan seperti itu dapat dilakukan dengan agromagnetisme yaitu memahami sifat mineral magnetik yang terkandung dalam tanah pertanian atau perkebunan. Sifat magnetik sering digunakan sebagai indikator pencemaran dan perkembangan tanah, terutama untuk identifikasi oksida besi tanah dan sifatnya. Untuk memenuhi upaya tersebut dilakukanlah penelitian sifat mineral magnetik tanah sawah di Lawang dan Sokearno Hatta, Malang. Hasil penelitian diperoleh rentang nilai χ lf 0,885 – 7,703 ×(10 -6 m 3 kg -1 ). Unsur yang mendominasi pada tanah sawah diantaranya Fe, Si, Al, Ca dengan nilai terendah ada pada Ca sebesar 4,5% dan yang tertinggi adalah unsur Fe sebesar 45,52%. DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um024v3i22018p048","PeriodicalId":265940,"journal":{"name":"JPSE (Journal of Physical Science and Engineering)","volume":"89 ","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JPSE (Journal of Physical Science and Engineering)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17977/UM024V3I22018P048","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Tanah sawah merupakan tanah khas antropogenik yang memiliki peran penting di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Seiring perkembangan pembangunan dan perkotaan tanah sawah menjadi beralih fungsi sehingga tercipta lingkungan sawah yang berada dekat dengan aktivitas manusia seperti industri. Upaya dalam memahami keadaan lingkungan seperti itu dapat dilakukan dengan agromagnetisme yaitu memahami sifat mineral magnetik yang terkandung dalam tanah pertanian atau perkebunan. Sifat magnetik sering digunakan sebagai indikator pencemaran dan perkembangan tanah, terutama untuk identifikasi oksida besi tanah dan sifatnya. Untuk memenuhi upaya tersebut dilakukanlah penelitian sifat mineral magnetik tanah sawah di Lawang dan Sokearno Hatta, Malang. Hasil penelitian diperoleh rentang nilai χ lf 0,885 – 7,703 ×(10 -6 m 3 kg -1 ). Unsur yang mendominasi pada tanah sawah diantaranya Fe, Si, Al, Ca dengan nilai terendah ada pada Ca sebesar 4,5% dan yang tertinggi adalah unsur Fe sebesar 45,52%. DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um024v3i22018p048