Pemanfaatan Data Pasang Surut Stasiun Meteorologi dan Maritim untuk Identifikasi Kenaikan Muka Air Laut dan Mitigasi Banjir Kota Pontianak

M. M. Danial, Darmania - -, Nanda Purnama Sari
{"title":"Pemanfaatan Data Pasang Surut Stasiun Meteorologi dan Maritim untuk Identifikasi Kenaikan Muka Air Laut dan Mitigasi Banjir Kota Pontianak","authors":"M. M. Danial, Darmania - -, Nanda Purnama Sari","doi":"10.26418/jplp2km.v4i2.48773","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kota Pontianak terletak pada daerah dataran rendah, sehingga sangat rentan terhadap genangan banjir akibat air laut pasang. Tulisan ini bertujuan untuk memanfaatkan dan menganalisis data pasang surut untuk mengidentifikasi kenaikan muka air laut dan membakukan satuan muka air pasang surut. Data pasang surut jam-jaman diperleh dari diperoleh dari Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak. Panjang data satu tahun diolah dengan metode analisa harmonik untuk mendapatkan konstanta pasang surut, untuk tahun 2016 dan 2020. Nilai konstanta tersebut akan digunakan untuk mengidentifikasi kenaikan muka air laut dengan cara menghitung tinggi muka air makimum, tinggi muka air rata-rata, dan tinggi muka air minimum. Untuk membakukan data elevasi muka air pasang surut, dilakukan konversi elevasi tinggi palm pasang surut menjadi satuan meter LWS dengan menggunakan waterpas untuk menghitung beda tinggi dengan elevasi lantai dermaga 01 Pelindo. Hasil analisis menunjukkan indikasi kenaikan muka air laut, dimana tinggi muka air laut rata-rata berubah dari 1.54 m LWS pada tahun 2016 menjadi 1.66 m LWS pada tahun 2020. Hasil nilai muka air maksimum adalah 2.6 m LWS dan hasil nilai muka air minimum adalah 0.93 m LWS. Beda tinggi antara elevasi puncak palm pasang surut dengan lantai dermaga menunjukkan perbedaan +0.810 m. Dengan demikian, elevasi puncak palm pasang surut setara dengan +3.0 m LWS, jika diukur dari lantai dermaga Pelindo.Kata Kunci: pasang surut, kenaikan muka air laut, mitigasi banjir, konversi elevasi palm. ","PeriodicalId":244995,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdi","volume":"414 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pengabdi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26418/jplp2km.v4i2.48773","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Kota Pontianak terletak pada daerah dataran rendah, sehingga sangat rentan terhadap genangan banjir akibat air laut pasang. Tulisan ini bertujuan untuk memanfaatkan dan menganalisis data pasang surut untuk mengidentifikasi kenaikan muka air laut dan membakukan satuan muka air pasang surut. Data pasang surut jam-jaman diperleh dari diperoleh dari Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak. Panjang data satu tahun diolah dengan metode analisa harmonik untuk mendapatkan konstanta pasang surut, untuk tahun 2016 dan 2020. Nilai konstanta tersebut akan digunakan untuk mengidentifikasi kenaikan muka air laut dengan cara menghitung tinggi muka air makimum, tinggi muka air rata-rata, dan tinggi muka air minimum. Untuk membakukan data elevasi muka air pasang surut, dilakukan konversi elevasi tinggi palm pasang surut menjadi satuan meter LWS dengan menggunakan waterpas untuk menghitung beda tinggi dengan elevasi lantai dermaga 01 Pelindo. Hasil analisis menunjukkan indikasi kenaikan muka air laut, dimana tinggi muka air laut rata-rata berubah dari 1.54 m LWS pada tahun 2016 menjadi 1.66 m LWS pada tahun 2020. Hasil nilai muka air maksimum adalah 2.6 m LWS dan hasil nilai muka air minimum adalah 0.93 m LWS. Beda tinggi antara elevasi puncak palm pasang surut dengan lantai dermaga menunjukkan perbedaan +0.810 m. Dengan demikian, elevasi puncak palm pasang surut setara dengan +3.0 m LWS, jika diukur dari lantai dermaga Pelindo.Kata Kunci: pasang surut, kenaikan muka air laut, mitigasi banjir, konversi elevasi palm. 
利用气象和海运数据识别海平面上升和缓解庞蒂克市洪水
庞蒂克市位于低地,因此很容易受到潮汐洪水的影响。本文的目的是利用和分析潮汐数据,以识别海水面的上升,并使潮汐面的单宁化。从庞蒂克海洋气象站获得的潮汐数据显示。2016年至2020年,一年的数据与谐波分析方法进行比较,获得潮汐常数。常数的价值将用于通过计算最大面率、平均面高度和最低面高度来识别海平面上升。为了标准化潮汐水位数据,利用水平线计算与01培林多码头的高度变化。分析结果显示,有迹象表明,海平面上升,平均海平面从2016年的1.54米(090英尺)改为2020年的1.66米(090英尺)。最大面值结果为2.6 m LWS,最低面值为0.93 m LWS。棕榈潮高峰的高度与码头地面的高度相差0.810米。因此,从佩林多码头的地面测量,棕榈潮汐高峰的高度等于+3.0米(2.0米)。关键词:潮汐、海平面上升、减缓洪水、棕榈升降。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信