Penelitian Palinologi pada Sedimen Paleogen di Kawasan Indonesia Bagian Barat

Eko Budi Lelono
{"title":"Penelitian Palinologi pada Sedimen Paleogen di Kawasan Indonesia Bagian Barat","authors":"Eko Budi Lelono","doi":"10.29017/lpmgb.39.2.734","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Singkapan sedimen umur Paleogen yang terdapat di Indonesia Barat sangat terbatas jumlahnya. Hal ini terutama disebabkan oleh aktivitas tektonik yang intensif yang berlangsung bersamaan dan sesudah umur Paleogen, yang mengakibatkan formasi umur ini tertimbun jauh di bawah permukaan. Sedangkan sedimen Paleogen yang didapat dari pemboran eksplorasi sulit diperoleh karena bersifat rahasia. Oleh karena itu tidak mengherankan kalau penelitian palinologi terhadap sedimen umur ini masih terbatas jumlahnya. Meskipun demikian, gambaran umum palinologi umur Paleogen sedikit banyak sudah terungkap. Sebagai buktinya beberapa peneliti telah menyusun zonasi polen untuk umur Paleogen seperti Morley (1991) dan Rahardjo dkk. (1994). Penelitian paling lengkap terhadap sedimen Paleogen tertua dilakukan oleh Muller (1968) terhadap Formasi Kayan (dulu bernama Plateau Sandstone) berumur Paleosen- Eosen Awal yang tersingkap di Sarawak. Keragaman polen dari formasi ini rendah dibandingkan dengan keragaman polen masa kini yang ada di Dataran Sunda dan umumnya tidak mempunyai kesamaan dengan spesies modern. Di antara sedimen Paleogen yang paling kaya dengan kandungan palinomorf adalah Formasi Nanggulan berumur Eosen Tengah-Akhir yang tersingkap di desa Nanggulan, D. I. Yogyakarta. Beberapa penelitian dilakukan pada formasi ini antara lain oleh Barton (1988), Morley dan Harley (1995), dan Lelono (2000). Keragaman dan kelimpahan polen pada Formasi Nanggulan sangat tinggi terutama pada sedimen umur Eosen Tengah menunjukkan kondisi iklim basah tropis yang memungkinkan terbentuknya hutan tropis yang lebat. Selain itu, penelitian yang telah dilakukan memperlihatkan kehadiran palinomorf yang berasal dari India. Hal ini membuktikan bahwa telah terjadi migrasi tumbuhan dari India ke wilayah Asia Tenggara karena menyatunya kedua daerah tersebut akibat tumbukan antara Lempeng India dan Lempeng Asia yang diperkirakan berlangsung pada Eosen Tengah (Hall, 1998). Pada Oligosen Awal proses rifting dan subsid- ence (yang sudah dimulai pada Eosen Akhir) terus berlanjut yang ditandai dengan pembentukan pull-apart basin di beberapa daerah seperti Laut Cina Selatan, Sumatra dan Laut Jawa Barat Utara (Morley, 2000). Pada fase awal pembentukan pull-apart basin ditandai oleh terbentuknya endapan danau atau darat lainnya yang dibuktikan dengan dominasi alga air tawar Pediastrum spp. seperti ditemukan pada Cekungan Jawa Barat Utara. Mendekati umur Oligosen Akhir proses penurunan cekungan (subsidence) berlangsung sangat intensif pada area yang luas. Proses ini ditambah dengan kenaikan muka laut menyebabkan penyusutan daratan akibat penggenangan air laut, sehingga sedimentasi umumnya terjadi di lingkungan transisi sampai laut dangkal. Hal ini ditandai oleh kehadiran beragam palinomorf air payau (mangrove dan back- mangrove) pada penampang sumur umur Oligosen Akhir seperti dijumpai di Cekungan Jawa Barat Utara dan Jawa Timur Utara. Secara umum, keragaman dan kelimpahan palinomorf umur Oligosen jauh rendah dari pada umur Eosen. Hal ini disebabkan kondisi iklim lebih kering yang mendominasi umur Oligosen, meskipun di beberapa tempat dipengaruhi oleh iklim basah.","PeriodicalId":281406,"journal":{"name":"Lembaran publikasi minyak dan gas bumi","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-03-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Lembaran publikasi minyak dan gas bumi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29017/lpmgb.39.2.734","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

Abstract

Singkapan sedimen umur Paleogen yang terdapat di Indonesia Barat sangat terbatas jumlahnya. Hal ini terutama disebabkan oleh aktivitas tektonik yang intensif yang berlangsung bersamaan dan sesudah umur Paleogen, yang mengakibatkan formasi umur ini tertimbun jauh di bawah permukaan. Sedangkan sedimen Paleogen yang didapat dari pemboran eksplorasi sulit diperoleh karena bersifat rahasia. Oleh karena itu tidak mengherankan kalau penelitian palinologi terhadap sedimen umur ini masih terbatas jumlahnya. Meskipun demikian, gambaran umum palinologi umur Paleogen sedikit banyak sudah terungkap. Sebagai buktinya beberapa peneliti telah menyusun zonasi polen untuk umur Paleogen seperti Morley (1991) dan Rahardjo dkk. (1994). Penelitian paling lengkap terhadap sedimen Paleogen tertua dilakukan oleh Muller (1968) terhadap Formasi Kayan (dulu bernama Plateau Sandstone) berumur Paleosen- Eosen Awal yang tersingkap di Sarawak. Keragaman polen dari formasi ini rendah dibandingkan dengan keragaman polen masa kini yang ada di Dataran Sunda dan umumnya tidak mempunyai kesamaan dengan spesies modern. Di antara sedimen Paleogen yang paling kaya dengan kandungan palinomorf adalah Formasi Nanggulan berumur Eosen Tengah-Akhir yang tersingkap di desa Nanggulan, D. I. Yogyakarta. Beberapa penelitian dilakukan pada formasi ini antara lain oleh Barton (1988), Morley dan Harley (1995), dan Lelono (2000). Keragaman dan kelimpahan polen pada Formasi Nanggulan sangat tinggi terutama pada sedimen umur Eosen Tengah menunjukkan kondisi iklim basah tropis yang memungkinkan terbentuknya hutan tropis yang lebat. Selain itu, penelitian yang telah dilakukan memperlihatkan kehadiran palinomorf yang berasal dari India. Hal ini membuktikan bahwa telah terjadi migrasi tumbuhan dari India ke wilayah Asia Tenggara karena menyatunya kedua daerah tersebut akibat tumbukan antara Lempeng India dan Lempeng Asia yang diperkirakan berlangsung pada Eosen Tengah (Hall, 1998). Pada Oligosen Awal proses rifting dan subsid- ence (yang sudah dimulai pada Eosen Akhir) terus berlanjut yang ditandai dengan pembentukan pull-apart basin di beberapa daerah seperti Laut Cina Selatan, Sumatra dan Laut Jawa Barat Utara (Morley, 2000). Pada fase awal pembentukan pull-apart basin ditandai oleh terbentuknya endapan danau atau darat lainnya yang dibuktikan dengan dominasi alga air tawar Pediastrum spp. seperti ditemukan pada Cekungan Jawa Barat Utara. Mendekati umur Oligosen Akhir proses penurunan cekungan (subsidence) berlangsung sangat intensif pada area yang luas. Proses ini ditambah dengan kenaikan muka laut menyebabkan penyusutan daratan akibat penggenangan air laut, sehingga sedimentasi umumnya terjadi di lingkungan transisi sampai laut dangkal. Hal ini ditandai oleh kehadiran beragam palinomorf air payau (mangrove dan back- mangrove) pada penampang sumur umur Oligosen Akhir seperti dijumpai di Cekungan Jawa Barat Utara dan Jawa Timur Utara. Secara umum, keragaman dan kelimpahan palinomorf umur Oligosen jauh rendah dari pada umur Eosen. Hal ini disebabkan kondisi iklim lebih kering yang mendominasi umur Oligosen, meskipun di beberapa tempat dipengaruhi oleh iklim basah.
印度尼西亚西部白垩纪沉积物的临床研究
在印度尼西亚西部发现的古文字年代沉积物数量非常有限。这主要是由于密集的构造活动同时发生,也就是旧石器时代之后,导致这种年龄层堆积在地表以下。而从水力压裂中获得的古生沉积物则难以捉摸,因为它是机密的。因此,对这种年龄沉淀物的临床研究仍然有限,这并不奇怪。然而,古文字时代回溯的总体图景已经被揭示出来。作为证据,一些研究人员对Morley(1991年)和Rahardjo等古玩人的年龄进行了调查。(1994年)。最完整的古文字沉积物研究是由穆勒(1968)对古白话岩层(当时被称为白岩岩)进行的。与今天在巽他平原发现的波伦平原相比,这种地形的波兰多样性很低,通常与现代物种没有什么共同之处。最丰富的古文字沉淀物是盛产palinomorf的古生(Eosen中期)在日惹n葡萄村形成的。巴顿(1988年)、莫利(哈雷)和1995年(2000年)对这一阵容进行了一些研究。人口形成的多样性和丰富性异常之高,尤其是在Eosen中期年龄沉淀物中,这表明热带气候条件使茂密的热带森林成为可能。此外,目前的研究表明,来自印度的palinomorf存在。这证明,植物从印度迁移到东南亚的原因是,在被认为发生在Eosen中(母亲,1998年)的印度板块和亚洲板块之间的碰撞形成了这两个区域。在奥勒戈森的初始切割和亚述过程中,以南海、苏门答腊和北爪哇海等地区建立引体分离盆地为标志(2000年)。在早期的分离盆地形成阶段,湖泊或陆地沉积物的存在证明了在西爪哇省盆地中发现的淡水藻类的主导地位。随着奥勒戈森时代的结束,该盆地的衰落过程在很大程度上变得非常密集。这一过程再加上海平面上升导致陆地由于积水而收缩,因此沉淀物通常发生在过渡环境中,直到浅海。这一点的特点是,在橄榄种植井的最后一部分,以及在西爪哇省和东爪哇省盆地发现的橄榄干干水井中,存在着各种各样的咸水(mangrove和back- mangrove)。总的来说,奥利戈森的多变和丰富性远远低于伊森的。这是由于更干燥的气候条件影响了奥雷戈森的寿命,尽管在一些地方受到潮湿气候的影响。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信