{"title":"Perkembangan Ajaran Islam dan Kristen di Kelurahan Tegal Sari Mandala Medan Denai","authors":"Vika Tamara Simamora","doi":"10.61253/cendekiawan.v1i3.73","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh suatu fenomena bahwa masyarakat Tegal Sari Mandala III merupakan masyarakat yang terletak di Kecamatan Medan Denai, Provinsi Sumatera Utara. Di mana terdapat perbedaan agama yang hidup berdampingan dan sampai sekarang belum terjadi konflik antar pemeluk agama tersebut. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk (pluralistik society). Kemajemukannya tersebut antara lain ditandai oleh berbagai perbedaan, baik perbedaan kehidupan politik, sosial, budaya, suku bangsa, adat istiadat maupun agama. Penelitian ini menggunakan metode sejarah. Metode sejarah adalah untuk menyelidiki fakta dan data masa lalu melalui pembuktian, penafsiran, dan penjelasan melalui penggunaan teori Komperatif. Teknik pengumpulan datanya melalui observasi, wawancara, dokumentasi. Jenis penelitian menggunakan jenis lapangan (field research) yang bersifat kualitatif. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa perkembangan agama Islam dan Kristen di Kelurahan Tegal Sari Mandala III tidak menimbulkan konflik dikarenakan antar umat beragama saling menghormati, saling menjaga, dan melindungi serta kerjasama dalam kegiatan keagamaan. Lebih lanjut, diketahui bahwa faktor pendorong terjadinya perkembangan agama Islam dan Kristen, yaitu dikarenakan ajaran agama dan peran tokoh agama selalu menjaga kerukunan umat beragama. Temuannya bahkan pemuka agama baik itu Islam dan Kristen saling bertegur sapa.","PeriodicalId":178654,"journal":{"name":"Cendekiawan : Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman","volume":"75 6","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Cendekiawan : Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.61253/cendekiawan.v1i3.73","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh suatu fenomena bahwa masyarakat Tegal Sari Mandala III merupakan masyarakat yang terletak di Kecamatan Medan Denai, Provinsi Sumatera Utara. Di mana terdapat perbedaan agama yang hidup berdampingan dan sampai sekarang belum terjadi konflik antar pemeluk agama tersebut. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk (pluralistik society). Kemajemukannya tersebut antara lain ditandai oleh berbagai perbedaan, baik perbedaan kehidupan politik, sosial, budaya, suku bangsa, adat istiadat maupun agama. Penelitian ini menggunakan metode sejarah. Metode sejarah adalah untuk menyelidiki fakta dan data masa lalu melalui pembuktian, penafsiran, dan penjelasan melalui penggunaan teori Komperatif. Teknik pengumpulan datanya melalui observasi, wawancara, dokumentasi. Jenis penelitian menggunakan jenis lapangan (field research) yang bersifat kualitatif. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa perkembangan agama Islam dan Kristen di Kelurahan Tegal Sari Mandala III tidak menimbulkan konflik dikarenakan antar umat beragama saling menghormati, saling menjaga, dan melindungi serta kerjasama dalam kegiatan keagamaan. Lebih lanjut, diketahui bahwa faktor pendorong terjadinya perkembangan agama Islam dan Kristen, yaitu dikarenakan ajaran agama dan peran tokoh agama selalu menjaga kerukunan umat beragama. Temuannya bahkan pemuka agama baik itu Islam dan Kristen saling bertegur sapa.
这项研究的背景是,泰加尔·萨里·曼荼罗三世(Tegal Sari man荼III)是北苏门答腊丹纳省(Denai congregation)的一种现象。在那里,不同的宗教是共存的,到目前为止,宗教之间还没有冲突。印度尼西亚是一个多元化社会。这些服务的特点包括不同的政治、社会、文化、民族、习俗和宗教生活。这项研究采用了历史的方法。历史的方法是通过相互理论的证明、解释和解释来检验过去的事实和数据。通过观察、采访和记录来收集数据的技术。这是一种基于现场研究的定性研究的研究。这项研究的结论是,在Tegal Sari man荼三世的特格尔和基督教的发展中,宗教人士在宗教活动中相互尊重、保护、保护和合作,并没有造成冲突。此外,众所周知,伊斯兰教和基督教宗教发展的驱动因素,也就是说,宗教教义和宗教角色一直维持着宗教和谐。甚至这些宗教领袖和基督教领袖也互相问候。