Hambatan Komunikasi Politik Antar Partai di Parlemen

Agus Tohamba, Ulfah Attamimi
{"title":"Hambatan Komunikasi Politik Antar Partai di Parlemen","authors":"Agus Tohamba, Ulfah Attamimi","doi":"10.51454/parabela.v2i2.464","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini mengkaji hambatan komunikasi yang terjadi di Setgab pimpinan Partai Demokrat dengan mitra koalisinya di Parlemen, atas Kebijakan Pemerintah yang mengusulkan kenaikan Harga BBM dalam Rancangan UU APBN Perubahan Tahun 2012. Studi ini berlandaskan teorisasi dari teori kontruksi sosial, teori interaksi simbolik, dan teori dramaturgis. Peneliti memilih paradigma kontruktivis sebagai perspektif dalam melihat obyek penelitian, serta memakai pendekatan kualitatif agar mendapatkan temuan yang mendalam, melalui metode studi kasus guna menemukan kekhususan. Data primer didapatkan melalui wawancara mendalam bersama informan kunci dan observasi langsung dengan mengamati jalannya setiap rapat pembahasan usulan pemerintah di Komisi VII DPR, Banggar DPR dan Sidang Paripurna DPR. Data dianalisis secara kualitatif mengunakan analisis domain dan taksonomi. Hasil penelitian menunjukkan adanya hambatan komunikasi yang sebabkan: komunikasi yang tidak sampai kebawah, lemahnya kontrol dan komitmen di Setgab, adanya perbedaan kepentingan, media massa dan opini publik, menjadi panggung pertunjukkan, dan kebebasan berpendapat yang menghambat komunikasi. Sedangkan Mengapa Setgab tidak berjalan ideal dikarenakan posisi Setgab yang tidak mengikat secara hukum terhadap mitra koalisi di Parlemen. Kesimpulan tersebut menunjukan secara jelas adanya situasi komunikasi yang tidak berjalan efektif karena adanya hambatan komunikasi. Karena itu, perlu ada terobosan politik yang mengikat secara hukum setiap parpol ketika berikrar berkoalisi di Parlemen, guna meningkatkan komunikasi politik yang efektif di periode berikutnya.","PeriodicalId":374078,"journal":{"name":"Parabela: Jurnal Ilmu Pemerintahan & Politik Lokal","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Parabela: Jurnal Ilmu Pemerintahan & Politik Lokal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51454/parabela.v2i2.464","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Penelitian ini mengkaji hambatan komunikasi yang terjadi di Setgab pimpinan Partai Demokrat dengan mitra koalisinya di Parlemen, atas Kebijakan Pemerintah yang mengusulkan kenaikan Harga BBM dalam Rancangan UU APBN Perubahan Tahun 2012. Studi ini berlandaskan teorisasi dari teori kontruksi sosial, teori interaksi simbolik, dan teori dramaturgis. Peneliti memilih paradigma kontruktivis sebagai perspektif dalam melihat obyek penelitian, serta memakai pendekatan kualitatif agar mendapatkan temuan yang mendalam, melalui metode studi kasus guna menemukan kekhususan. Data primer didapatkan melalui wawancara mendalam bersama informan kunci dan observasi langsung dengan mengamati jalannya setiap rapat pembahasan usulan pemerintah di Komisi VII DPR, Banggar DPR dan Sidang Paripurna DPR. Data dianalisis secara kualitatif mengunakan analisis domain dan taksonomi. Hasil penelitian menunjukkan adanya hambatan komunikasi yang sebabkan: komunikasi yang tidak sampai kebawah, lemahnya kontrol dan komitmen di Setgab, adanya perbedaan kepentingan, media massa dan opini publik, menjadi panggung pertunjukkan, dan kebebasan berpendapat yang menghambat komunikasi. Sedangkan Mengapa Setgab tidak berjalan ideal dikarenakan posisi Setgab yang tidak mengikat secara hukum terhadap mitra koalisi di Parlemen. Kesimpulan tersebut menunjukan secara jelas adanya situasi komunikasi yang tidak berjalan efektif karena adanya hambatan komunikasi. Karena itu, perlu ada terobosan politik yang mengikat secara hukum setiap parpol ketika berikrar berkoalisi di Parlemen, guna meningkatkan komunikasi politik yang efektif di periode berikutnya.
在议会中,政党之间的政治沟通受到阻碍
这项研究调查了民主党领导层与议会委员会合作伙伴之间的沟通障碍,政府在2012年提出的《应用新法案》中建议油价上涨的政策。这项研究建立在社会工程理论、象征性相互作用理论和戏剧理论的理论基础上。研究人员选择建筑范例作为研究对象的视角,采用定性的方法来获得深入的研究结果,以发现特殊性。主要数据是通过对关键消息来源和直接观察来获得的,通过审查七国委员会、议会和议会听证会上的每一次政府提议会议。数据通过域和分类学分析进行定性分析。研究表明,沟通出现了明显的障碍:低层次的交流、缺乏控制和承诺、利益冲突、大众媒体和舆论、舞台表演和阻碍交流的言论自由。至于为什么Setgab在不具有法律约束力的议会联盟伙伴的情况下无法保持理想。这个结论清楚地表明,由于沟通障碍,沟通无效。因此,在议会内达成协议,促进在未来一段时间内有效的政治交流时,需要有一种政治突破具有法律约束力。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信