{"title":"PEMBELAJARAN IPS BERBASIS MULTIKULTURAL UPAYA MENANGKAL RADIKALISME DI INDONESIA","authors":"Melda Imanuel","doi":"10.22236/psd/11205-21373","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini mencoba untuk menggali secara mendalam pemanfaatan nilai-nilai multikultural dalam menangkal radikalisme di kalangan sekolah, sebagai bahan pengembangan model pembelajaran IPS berbasis multikultural di sekolah menengah pertama di wilayah DKI Jakarta. Hasil penelitian diharapkan dapat menemukan model pembelajaran IPS terintegrasi nilai-nilai multikultural yang dapat digunakan sebagai kebijakan pemerintah daerah Provinsi DKI Jakarta bidang pendidikan. Persoalan utama dalam penelitian ini mencakup: pengetahuan guru sekolah menengah pertama di Provinsi DKI Jakarta tentang konsep, fungsi, jenis, bentuk, klasifikasi dan interpretasi multikultural terintegrasi dalam pembelajaran IPS sebagai berntuk inovasi pembelajaran. Penelitian ini diusulkan untuk satu tahu dalam waktu 12 bulan. Aktivitas penelitian difokuskan untuk menaganalisis nilai-nilai multikultural yang diintegrasikan dalam pembelajaran IPS di SMP yang dikemas dalam perangkat pembelajaran seperti video, lembar balik atau komik sederhana untuk menangkal radikalisme yang merajalela. Langkah awal, dimulai dengan menguji pemahaman guru SMP tentang: (a) berkembangnya radikalisme yang terjadi di lingkungan sekolah, dan (b) nilai-nilai multikultural, yang diperdalam dengan kajian fenomenalogi tentang budaya mengajar IPS di SMP. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif terkait dengan pemahaman guru tentang nilai-nilai multikultural dan radikalisme dikalangan siswa SMP. Pendekatan kualitatif model fenomenologi sebagaimana dikembangkan Miles and Huberman untuk mendalami radikalisme melibatkan guru IPS SMP yang diintegrasikan dengan nilai-nilai multikultural untuk memangkal radikalisme di sekolah. Hasil akhir penelitian berupa (1) lembar balik deskripsi pembelajaran IPS SMP berisi nilai-nilai multikultural, komik sederhana dan video. Sampel penelitian adalah guru dan sekolah menengah pertama negeri/ swasta di lima wilayah DKI Jakarta dengan teknik pengambilan sampel model Isaac dan Michael yaitu tabel penentu jumlah sampel dari populasi dengan taraf kesalahan 5%. Instrumen penelitian untuk memperoleh data kuantitatif dengan menggunakan angket dan wawancara. Sedangkan data kualitatif tentang nilai-nilai multikultural dan radikalisme disekolah diperoleh dengan melakukan observasi partisipan dan wawancara mendalam kepada informan dengan pendekatan snow ball. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Data kuantitatif dianalisis secara deskriptif, sementara data kualitatif dianalisis dengan menggunakan analisis data interaktif model Miles and Huberman. Uji signifikansi perbedaan model pembelajaran lama dengan model pembelajaran baru yang dikembangkan menggunakan statistik t –test berkorelasi.","PeriodicalId":288607,"journal":{"name":"Prosiding Kolokium Doktor dan Seminar Hasil Penelitian Hibah","volume":"88 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-02-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Prosiding Kolokium Doktor dan Seminar Hasil Penelitian Hibah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22236/psd/11205-21373","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian ini mencoba untuk menggali secara mendalam pemanfaatan nilai-nilai multikultural dalam menangkal radikalisme di kalangan sekolah, sebagai bahan pengembangan model pembelajaran IPS berbasis multikultural di sekolah menengah pertama di wilayah DKI Jakarta. Hasil penelitian diharapkan dapat menemukan model pembelajaran IPS terintegrasi nilai-nilai multikultural yang dapat digunakan sebagai kebijakan pemerintah daerah Provinsi DKI Jakarta bidang pendidikan. Persoalan utama dalam penelitian ini mencakup: pengetahuan guru sekolah menengah pertama di Provinsi DKI Jakarta tentang konsep, fungsi, jenis, bentuk, klasifikasi dan interpretasi multikultural terintegrasi dalam pembelajaran IPS sebagai berntuk inovasi pembelajaran. Penelitian ini diusulkan untuk satu tahu dalam waktu 12 bulan. Aktivitas penelitian difokuskan untuk menaganalisis nilai-nilai multikultural yang diintegrasikan dalam pembelajaran IPS di SMP yang dikemas dalam perangkat pembelajaran seperti video, lembar balik atau komik sederhana untuk menangkal radikalisme yang merajalela. Langkah awal, dimulai dengan menguji pemahaman guru SMP tentang: (a) berkembangnya radikalisme yang terjadi di lingkungan sekolah, dan (b) nilai-nilai multikultural, yang diperdalam dengan kajian fenomenalogi tentang budaya mengajar IPS di SMP. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif terkait dengan pemahaman guru tentang nilai-nilai multikultural dan radikalisme dikalangan siswa SMP. Pendekatan kualitatif model fenomenologi sebagaimana dikembangkan Miles and Huberman untuk mendalami radikalisme melibatkan guru IPS SMP yang diintegrasikan dengan nilai-nilai multikultural untuk memangkal radikalisme di sekolah. Hasil akhir penelitian berupa (1) lembar balik deskripsi pembelajaran IPS SMP berisi nilai-nilai multikultural, komik sederhana dan video. Sampel penelitian adalah guru dan sekolah menengah pertama negeri/ swasta di lima wilayah DKI Jakarta dengan teknik pengambilan sampel model Isaac dan Michael yaitu tabel penentu jumlah sampel dari populasi dengan taraf kesalahan 5%. Instrumen penelitian untuk memperoleh data kuantitatif dengan menggunakan angket dan wawancara. Sedangkan data kualitatif tentang nilai-nilai multikultural dan radikalisme disekolah diperoleh dengan melakukan observasi partisipan dan wawancara mendalam kepada informan dengan pendekatan snow ball. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Data kuantitatif dianalisis secara deskriptif, sementara data kualitatif dianalisis dengan menggunakan analisis data interaktif model Miles and Huberman. Uji signifikansi perbedaan model pembelajaran lama dengan model pembelajaran baru yang dikembangkan menggunakan statistik t –test berkorelasi.
该研究试图深入研究多元文化价值观在打击学校激进主义方面的应用,作为雅加达北京市初中基于多元文化的ip学习模式开发材料。预计研究结果将发现一个综合的多文化价值观学习模式,可以作为雅加达DKI省教育政策。这项研究的主要问题包括:雅加达DKI省的一名中小学教师的概念、功能、类型、形式、分类和多文化诠释将IPS学习与学习创新相结合的概念、功能、形式、形式、分类和解释。这项研究建议在12个月内公布。研究活动的重点是分析初中IPS学习中所融入的多元文化价值观,这些价值观被包装在视频、背景或简单的漫画中,以抵御广泛的激进主义。第一步是测试初中教师对学校环境中激进主义发展的理解,以及(b)多元文化价值观,这些价值观体现在初中社会主义教学文化中。以定量方法进行的研究与教师对多元文化和激进主义价值观的理解有关。麦尔斯和胡伯曼(Miles and Huberman)在激进主义研究中发展出来的定性型模型的方法,涉及一名中学IPS教师,他们将其与多元文化价值观结合起来,在学校排斥激进主义。研究结果包括(1)一篇关于中学IPS学习的回顾论文,其中包含多元文化、简单的漫画和视频。研究样本是雅加达德基五个县的一名国家和私立中学的教师和初中,他们采用了抽取样本技术,艾萨克和迈克尔的模型,这张图表确定了从人口中抽取的样本数量,比例为5%。利用福利和采访来获取定量数据的研究工具。而关于学校多元文化和激进主义价值观的定性数据是通过参与者观察和对雪球方法告密者的深入采访而获得的。研究方法是根据每个人的需要而定的定量和定性。定量数据是描述性分析的,而定性数据是通过使用迈尔斯和胡伯曼交互数据分析来分析的。测试旧的学习模式与新的学习模式之间的差异的重要性。学习模式是用t -相关性来进行的。