Evaluasi Pelaksanaan Cara Distribusi Obat di PBF Rajawali Nusindo

Meilyanie Wijaya, Adek Chan
{"title":"Evaluasi Pelaksanaan Cara Distribusi Obat di PBF Rajawali Nusindo","authors":"Meilyanie Wijaya, Adek Chan","doi":"10.33085/jdf.v2i3.4409","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAKPendahuluan: Obat adalah kebutuhan primer dari manusia, oleh karena itu obat yang beredar perlu dijamin kualitasnya agar tetap sesuai dengan desain pada saat digunakan oleh pasien. Begitu pentingnya obat dalam hidup manusia sehingga dalam pembuatannya obat harus memenuhi kriteria : efficacy, safety, dan quality. kriteria tersebut harus terpenuhi mulai dari pembuatan, pendistribusian hingga penyerahan obat ke tangan konsumen harus diperhatikan kualitas obat tersebut tetap terjaga sampai pada akhirnya obat tersebut dikonsumsi oleh pasien. Penelitian ini ber Tujuan: untuk mengevaluasi pelaksanaan Cara Distribusi Obat di PBF Rajawali Nusindo tahun 2017. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan bulan Mei 2017 menggunakan daftar checklist yang memuat aspek-aspek CDOB yang meliputi manajemen mutu, organisasi, manajemen dan personalia, bangunan dan peralatan, operasional, inspekdiri, keluhan, obat dan atau bahan obat kembaliandidugapalsudanpenarikankembali, transportasi, fasilitasdistribusiberdasarkankontrak, dokumentasidan lain-lain. Hasil: penelitian menunjukkan bahwa Pelaksanaan Cara Distribusi Obat di PBF Rajawali Nusindo tidak sesuai berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Tahun 2012. Kesimpulan: dari Penelitian ini terdapat 2 aspek Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) yang belum sesuai yaitu luas ruang bangunan penyimpanan dan sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).Disarankan ruang bangunan penyimpanan obat dan/atau bahan obat di PT. Rajawali Nusindo ditambah/diperbesar agar penyusunan obat tidak terlalu menumpuk sehingga ruangan menjadi kecil dan sempit dan karyawan gudang agar lebih memperhatikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja dengan cara memakai helm ketika kerja,sarungtangan, masker, sepatu bots, dan kacamata.","PeriodicalId":309095,"journal":{"name":"Jurnal Dunia Farmasi","volume":"116 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-08-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Dunia Farmasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33085/jdf.v2i3.4409","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

Abstract

ABSTRAKPendahuluan: Obat adalah kebutuhan primer dari manusia, oleh karena itu obat yang beredar perlu dijamin kualitasnya agar tetap sesuai dengan desain pada saat digunakan oleh pasien. Begitu pentingnya obat dalam hidup manusia sehingga dalam pembuatannya obat harus memenuhi kriteria : efficacy, safety, dan quality. kriteria tersebut harus terpenuhi mulai dari pembuatan, pendistribusian hingga penyerahan obat ke tangan konsumen harus diperhatikan kualitas obat tersebut tetap terjaga sampai pada akhirnya obat tersebut dikonsumsi oleh pasien. Penelitian ini ber Tujuan: untuk mengevaluasi pelaksanaan Cara Distribusi Obat di PBF Rajawali Nusindo tahun 2017. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan bulan Mei 2017 menggunakan daftar checklist yang memuat aspek-aspek CDOB yang meliputi manajemen mutu, organisasi, manajemen dan personalia, bangunan dan peralatan, operasional, inspekdiri, keluhan, obat dan atau bahan obat kembaliandidugapalsudanpenarikankembali, transportasi, fasilitasdistribusiberdasarkankontrak, dokumentasidan lain-lain. Hasil: penelitian menunjukkan bahwa Pelaksanaan Cara Distribusi Obat di PBF Rajawali Nusindo tidak sesuai berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Tahun 2012. Kesimpulan: dari Penelitian ini terdapat 2 aspek Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) yang belum sesuai yaitu luas ruang bangunan penyimpanan dan sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).Disarankan ruang bangunan penyimpanan obat dan/atau bahan obat di PT. Rajawali Nusindo ditambah/diperbesar agar penyusunan obat tidak terlalu menumpuk sehingga ruangan menjadi kecil dan sempit dan karyawan gudang agar lebih memperhatikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja dengan cara memakai helm ketika kerja,sarungtangan, masker, sepatu bots, dan kacamata.
评估努萨多秃鹰药物分配方式的实施情况
先验:药物是人类的主要需求,因此循环药物需要保证其质量,以保持病人使用时的设计。药物在人类生活中是如此重要,以至于在生产过程中必须符合效率、安全和质量。这些标准必须得到满足,从生产到分发,再到将药物交到消费者手中。这项研究的目的是:评估2017年努沙巴利亚的药物分销方式。方法:2017年5月,正在进行的这项研究是描述性研究使用的清单列表包含CDOB方面的质量管理、组织、人事管理和建筑和设备、运营inspekdiri投诉,药和/或材料kembaliandidugapalsudanpenarikankembali、交通、fasilitasdistribusiberdasarkankontrak dokumentasidan等等。结果:研究表明,在努斯法尼亚州实施药物分销方式并不符合2012年印度尼西亚共和国食品和药物监督机构的规定。结论:这项研究涉及两方面的好药物(CDOB)分配方式,其中包括存储空间和工作卫生和安全系统的面积(K3)。建议在Nusindo safety group和/或药品储存室加/扩大,以防止药物积累太多,使空间变小,使仓库工作人员更关注工作时戴头盔、手套、面具、机器人和眼镜的健康和安全。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信