{"title":"Evaluation of Antibiotic Use in Surgical Patients at Rspau Dr. S. Hardjolukito Yogyakarta With ATC/DDD System","authors":"Unsa Izzati, Nur Abdul Goni","doi":"10.47650/pjphsr.v1i3.315","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Antibiotik merupakan terapi pengobatan untuk infeksi bakteri karena antibiotik telah mengurangi morbiditas serta meningkatkan keselamatan pasien yang mengalami infeksi bakteri. Penggunaan antibiotik yang semakin besar, maka semakin besar pula kemungkinan terjadinya resistensi antibiotik. Saat ini 70% bakteri penyebab infeksi di Rumah sakit setidaknya telah resisten terhadap paling tidak satu antibiotik yang biasa digunakan untuk pengobatan. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif evaluative dengan pendekatan kuantitatif menggunakan metode ATC/DDD. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif menggunakan rekam medik RSPAU dr. S. Hardjolukito Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan kuantitas penggunaan antibiotik anbacim (cefuroxime) paling tinggi yaitu sebesar 17,413 DDD/100 pasien-hari dan ceftriaxone 10,784 DDD/100 pasien-hari. Penggunaan antibiotik secara kuantitas paling banyak pada pasien bedah adalah anbacim (cefuroxime).","PeriodicalId":232882,"journal":{"name":"Pancasakti Journal Of Public Health Science And Research","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Pancasakti Journal Of Public Health Science And Research","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47650/pjphsr.v1i3.315","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Antibiotik merupakan terapi pengobatan untuk infeksi bakteri karena antibiotik telah mengurangi morbiditas serta meningkatkan keselamatan pasien yang mengalami infeksi bakteri. Penggunaan antibiotik yang semakin besar, maka semakin besar pula kemungkinan terjadinya resistensi antibiotik. Saat ini 70% bakteri penyebab infeksi di Rumah sakit setidaknya telah resisten terhadap paling tidak satu antibiotik yang biasa digunakan untuk pengobatan. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif evaluative dengan pendekatan kuantitatif menggunakan metode ATC/DDD. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif menggunakan rekam medik RSPAU dr. S. Hardjolukito Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan kuantitas penggunaan antibiotik anbacim (cefuroxime) paling tinggi yaitu sebesar 17,413 DDD/100 pasien-hari dan ceftriaxone 10,784 DDD/100 pasien-hari. Penggunaan antibiotik secara kuantitas paling banyak pada pasien bedah adalah anbacim (cefuroxime).