{"title":"ANALISIS DAMPAK PELATIHAN MANAJEMEN WIRAUSAHA TERHADAP KONTIUNITAS USAHA PADA UMKM DI KABUPATEN JOMBANG","authors":"Faizatun Ni’mah, Dwi Wahyuni, Cahyo Tri Atmojo","doi":"10.31869/ME.V7I2.2809","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pada tahun 2019 dunia mengalami masa pandemik COVID-19 yang menyebabkan banyak sektor yang terkena dampaknya. Sector yang paling banyak terkena dampak dari COVID-19 adalah perekonomian. Salah satu yang terkena dampak pandemik COVID-19 adalah para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Dari analisis hasil survei dampak covid 19 terhadap pelaku usaha yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik, 84,20% dari UMKM di Indonesia mengalami penurunan pendapatan. Pelaku UMKM sangat merasakan turunnya penjualan, kekurangan modal dan pendistribusian yang terhambat. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Jombang mengantisipasi hal tersebut dengan mengadakan pelatihan manajemen wirausaha kepada para pelaku UMKM di Kabupaten Jombang. Hal itu membuat peneliti mengambil penelitian tentang analisa dampak pelatihan manajemen wirausaha terhadap kontinuitas usaha pelaku UMKM di Kabupaten Jombang. Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pada penelitian ini subjek penelitian yang dipakai adalah UMKM di Kabupaten Jombang yang sudah pernah menerima pelatihan manajemen wirausaha. Dari penelitian ini didapatkan bahwa pelatihan yang diikuti oleh para pelaku UMKM di Kabupaten Jombang membawa dampak kepada kontinuitas usaha mereka. Ada beberapa hal yang mendapat dampak dari pelatihan itu, 1) pendapatan, 2) volume penjualan, 3) output produksi, dan 4) kepemimpinan. Keempat hal tersebut saling berkaitan. Dengan pelatihan manajemen wirausaha tersebut, para pelaku UMKM belajar tentang kepemimpinan yang baik dan benar. Dengan adanya kepemimpinan tersebut, maka output produksi akan semakin baik sehingga akan meningkatkan volume penjualan mereka. Ketika volume penjualan meningkat, maka otomatis pendapatan mereka akan tetap ada. Sehingga dengan begitu maka usaha mereka dapat dikatakan memiliki kontinuitas usaha.","PeriodicalId":117976,"journal":{"name":"Jurnal Menara Ekonomi : Penelitian dan Kajian Ilmiah Bidang Ekonomi","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Menara Ekonomi : Penelitian dan Kajian Ilmiah Bidang Ekonomi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31869/ME.V7I2.2809","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pada tahun 2019 dunia mengalami masa pandemik COVID-19 yang menyebabkan banyak sektor yang terkena dampaknya. Sector yang paling banyak terkena dampak dari COVID-19 adalah perekonomian. Salah satu yang terkena dampak pandemik COVID-19 adalah para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Dari analisis hasil survei dampak covid 19 terhadap pelaku usaha yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik, 84,20% dari UMKM di Indonesia mengalami penurunan pendapatan. Pelaku UMKM sangat merasakan turunnya penjualan, kekurangan modal dan pendistribusian yang terhambat. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Jombang mengantisipasi hal tersebut dengan mengadakan pelatihan manajemen wirausaha kepada para pelaku UMKM di Kabupaten Jombang. Hal itu membuat peneliti mengambil penelitian tentang analisa dampak pelatihan manajemen wirausaha terhadap kontinuitas usaha pelaku UMKM di Kabupaten Jombang. Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pada penelitian ini subjek penelitian yang dipakai adalah UMKM di Kabupaten Jombang yang sudah pernah menerima pelatihan manajemen wirausaha. Dari penelitian ini didapatkan bahwa pelatihan yang diikuti oleh para pelaku UMKM di Kabupaten Jombang membawa dampak kepada kontinuitas usaha mereka. Ada beberapa hal yang mendapat dampak dari pelatihan itu, 1) pendapatan, 2) volume penjualan, 3) output produksi, dan 4) kepemimpinan. Keempat hal tersebut saling berkaitan. Dengan pelatihan manajemen wirausaha tersebut, para pelaku UMKM belajar tentang kepemimpinan yang baik dan benar. Dengan adanya kepemimpinan tersebut, maka output produksi akan semakin baik sehingga akan meningkatkan volume penjualan mereka. Ketika volume penjualan meningkat, maka otomatis pendapatan mereka akan tetap ada. Sehingga dengan begitu maka usaha mereka dapat dikatakan memiliki kontinuitas usaha.