{"title":"MODEL PEMBIASAAN IBADAH SUNAH DAN ETIKA SOSIAL PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN","authors":"Rosiana Alvis Safitri, Kata Kunci","doi":"10.59698/nasir.v1i1.16","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi pembiasaan ibadah sunah di pondok pesantren, implementasi pembiasaan etika sosial di pondok pesantren, dan implikasi implementasi pembiasaan ibadah sunah serta etika sosial di pondok pesantren. Pendekatan dalam penelitian ini adalah Kualitatif dengan jenis studi kasus. Lokasi penelitian ini bertempat di Pondok Pesantren Darul Qur’an Kabupaten Semarang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Setelah data terkumpul kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis data menurut Miles dan Hubermen, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah (1) Implementasi pembiasaan ibadah sunah di pondok pesantren Darul Qur’an Bringin Kabupaten Semarang yaitu melalui kegiatan puasa Senin Kamis, Sholat Tahajud, Sholat Qobliyyah Dan Ba’diyah, Manaqiban, Murojaah Al-Qur’an, Sholawatan, Tahlilan, Burdahan, Manaqiban, Dziba’iyyah, Dzikir Harian, Deresan Shubuh, Puasa Sunah Tarwiyah, Puasa Sunah Arofah, Puasa Sunah Asyuro, Puasa Sunah, dan Nishfu Sya’ban. (2) Implementasi pembiasaan etika sosial di pondok pesantren Darul Qur’an Bringin Kabupaten Semarang yaitu melalui kegiatan mushofahah, etika berkendara, etika berpakaian, mengucapkan salam pada guru, tidak banyak bicara di depan guru, menunduk ketika guru berbicara, tidak membantah perintah guru, tidak menyangkal penjelasan guru, tidak bertanya-tanya kepada teman sebangku ketika guru mengajar, tidak mengumbar senyum pada guru saat guru sedang berbicara, tidak terang terangan menunjukkan perbedaan pendapat dengan guru, menarik pakaian guru ketika guru lelah, tidak bertanya di tengah perjalanan hingga guru tiba di rumah. Adapun strategi yang digunakan yaitu pembinaan, keteladanan, nasehat, pembiasaan, dan hukuman. (3). Implikasi implementasi pembiasaan ibadah sunah dan etika sosial di pondok pesantren Darul Qur’an Bringin Kabupaten Semarang, yaitu: (a) Implikasi terhadap pembiasaan ibadah sunah adalah meningkatkan kedisiplinan santri dan iman taqwa santri. (b) implikasi terhadap etika sosial santri adalah meningkatkan akhlak mulia santri dan sopan santun.","PeriodicalId":190290,"journal":{"name":"Nasir: Jurnal Pendidikan Islam","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Nasir: Jurnal Pendidikan Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.59698/nasir.v1i1.16","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi pembiasaan ibadah sunah di pondok pesantren, implementasi pembiasaan etika sosial di pondok pesantren, dan implikasi implementasi pembiasaan ibadah sunah serta etika sosial di pondok pesantren. Pendekatan dalam penelitian ini adalah Kualitatif dengan jenis studi kasus. Lokasi penelitian ini bertempat di Pondok Pesantren Darul Qur’an Kabupaten Semarang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Setelah data terkumpul kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis data menurut Miles dan Hubermen, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah (1) Implementasi pembiasaan ibadah sunah di pondok pesantren Darul Qur’an Bringin Kabupaten Semarang yaitu melalui kegiatan puasa Senin Kamis, Sholat Tahajud, Sholat Qobliyyah Dan Ba’diyah, Manaqiban, Murojaah Al-Qur’an, Sholawatan, Tahlilan, Burdahan, Manaqiban, Dziba’iyyah, Dzikir Harian, Deresan Shubuh, Puasa Sunah Tarwiyah, Puasa Sunah Arofah, Puasa Sunah Asyuro, Puasa Sunah, dan Nishfu Sya’ban. (2) Implementasi pembiasaan etika sosial di pondok pesantren Darul Qur’an Bringin Kabupaten Semarang yaitu melalui kegiatan mushofahah, etika berkendara, etika berpakaian, mengucapkan salam pada guru, tidak banyak bicara di depan guru, menunduk ketika guru berbicara, tidak membantah perintah guru, tidak menyangkal penjelasan guru, tidak bertanya-tanya kepada teman sebangku ketika guru mengajar, tidak mengumbar senyum pada guru saat guru sedang berbicara, tidak terang terangan menunjukkan perbedaan pendapat dengan guru, menarik pakaian guru ketika guru lelah, tidak bertanya di tengah perjalanan hingga guru tiba di rumah. Adapun strategi yang digunakan yaitu pembinaan, keteladanan, nasehat, pembiasaan, dan hukuman. (3). Implikasi implementasi pembiasaan ibadah sunah dan etika sosial di pondok pesantren Darul Qur’an Bringin Kabupaten Semarang, yaitu: (a) Implikasi terhadap pembiasaan ibadah sunah adalah meningkatkan kedisiplinan santri dan iman taqwa santri. (b) implikasi terhadap etika sosial santri adalah meningkatkan akhlak mulia santri dan sopan santun.