Pembentukan Kelompok Kader Kesehatan Peduli “Sadari” Pemeriksaan Payudara Sendiri Sebagai Upaya Pencegahan Kanker Payudara Di Kelurahan Bandarharjo Semarang
Kurnia Wijayanti, Fitria Endah Janitra, I. Wahyuningsih
{"title":"Pembentukan Kelompok Kader Kesehatan Peduli “Sadari” Pemeriksaan Payudara Sendiri Sebagai Upaya Pencegahan Kanker Payudara Di Kelurahan Bandarharjo Semarang","authors":"Kurnia Wijayanti, Fitria Endah Janitra, I. Wahyuningsih","doi":"10.55018/jakk.v2i1.17","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penderita kanker di Indonesia setiap tahun meningkat 20% yaitu berada di angka 136,2 per seratus ribu penduduk. Ini mendobrak peringkat Indonesia yang berada di urutan ke delapan di Asia Tenggara dan urutan 23 di Asia. Pada pengabdian masyarakat ini untuk membentuk kelompok kader kesehatan di masyarakat dengan bertujuan mengoptimalkan perannya, meningkatkan pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri sebagai upaya pencegahan penyakit kanker payudara. Kegiatan ini berbasis kelompok yang dilakukan secara terstruktur dan komprehensif.\nMetode yang dilakukan adalah ceramah, demonstrasi, dan praktik. Sedangkan media yang digunakan adalah materi, pemutaran video, simulasi dengan alat peraga, dan pemberian leaflet SADARI. Materi yang disampaikan meliputi angka kejadian kanker payudara, pengertian, faktor risiko, mitos seputar kanker payudara, pentingnya SADARI, waktu dilakukannya SADARI dan cara atau langkah-langkah memeriksanya.\nKader kesehatan yang datang sejumlah 43 orang dari 11 rukun warga (RW) di Kelurahan Bandarharjo Semarang Utara. Kelompok kader sesuai dengan RW nya. Setelah dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat ini kader mengalami peningkatan pengetahuan tentang SADARI 85%, kader dapat melakukan simulasi dengan benar sesuai langkahnya 90%. Kader melakukan penyuluhan dan simulasi SADARI kepada warga dengan jadwal yang sudah disepakati. Kegiatan ini dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang sudah disepakati antara warga dengan kader kesehatan.\nPembentukan kelompok kader kesehatan yang peduli dengan SADARI sangat efektif untuk upaya pencegahan kanker payudara. Diharapkan kegiatan ini bisa terus berlangsung seiring dengan adanya regenerasi dari kader kesehatan itu sendiri.","PeriodicalId":193053,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Kesehatan dan Kedokteran","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Abdi Kesehatan dan Kedokteran","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55018/jakk.v2i1.17","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penderita kanker di Indonesia setiap tahun meningkat 20% yaitu berada di angka 136,2 per seratus ribu penduduk. Ini mendobrak peringkat Indonesia yang berada di urutan ke delapan di Asia Tenggara dan urutan 23 di Asia. Pada pengabdian masyarakat ini untuk membentuk kelompok kader kesehatan di masyarakat dengan bertujuan mengoptimalkan perannya, meningkatkan pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri sebagai upaya pencegahan penyakit kanker payudara. Kegiatan ini berbasis kelompok yang dilakukan secara terstruktur dan komprehensif.
Metode yang dilakukan adalah ceramah, demonstrasi, dan praktik. Sedangkan media yang digunakan adalah materi, pemutaran video, simulasi dengan alat peraga, dan pemberian leaflet SADARI. Materi yang disampaikan meliputi angka kejadian kanker payudara, pengertian, faktor risiko, mitos seputar kanker payudara, pentingnya SADARI, waktu dilakukannya SADARI dan cara atau langkah-langkah memeriksanya.
Kader kesehatan yang datang sejumlah 43 orang dari 11 rukun warga (RW) di Kelurahan Bandarharjo Semarang Utara. Kelompok kader sesuai dengan RW nya. Setelah dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat ini kader mengalami peningkatan pengetahuan tentang SADARI 85%, kader dapat melakukan simulasi dengan benar sesuai langkahnya 90%. Kader melakukan penyuluhan dan simulasi SADARI kepada warga dengan jadwal yang sudah disepakati. Kegiatan ini dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang sudah disepakati antara warga dengan kader kesehatan.
Pembentukan kelompok kader kesehatan yang peduli dengan SADARI sangat efektif untuk upaya pencegahan kanker payudara. Diharapkan kegiatan ini bisa terus berlangsung seiring dengan adanya regenerasi dari kader kesehatan itu sendiri.