Skrining Faktor Risiko Kehamilan dan Pemberdayaan Suami serta Kader di Desa Pantai Labu Serdang Bedagai

Agnes Purba, Asima Sirait, Taruli Rohana Sinaga
{"title":"Skrining Faktor Risiko Kehamilan dan Pemberdayaan Suami serta Kader di Desa Pantai Labu Serdang Bedagai","authors":"Agnes Purba, Asima Sirait, Taruli Rohana Sinaga","doi":"10.19184/wrtp.v15i1.19351","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Ketidakmampuan petugas kesehatan untuk memberikan pelayanan selama 24 jam di Desa Pantai Labu dan menemukan satu persatu ibu hamil berisiko merupakan salah satu penyebab terjadinya komplikasi yang menyebabkan kematian ibu dan janin. Kondisi kesehatan ibu hamil di Desa Pantai Labu perlu mendapatkan perhatian khusus. Pemahaman ibu hamil dan keluarga/suami akan pemeliharaan kesehatan dan pemenuhan gizi selama masih kurang. Hal ini terlihat dari ikan hasil melaut dijual ke pasar demi untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Hasil survei terhadap beberapa ibu hamil, mereka tidak mau mengkonsumsi ikan hasil tangkapan melaut karena lebih baik ikan dijual dan menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dana sekolah anak. Terdapat juga alasan tidak mengkonsumsi ikan laut karena takut gatal-gatal. Pekerjaan suami sebagai nelayan lebih banyak aktifitas melaut sehingga kurang memperhatikan perkembangan kehamilan istri, bahkan sangat jarang menemani istri untuk memeriksakan kehamilan. Untuk itu diperlukan kegiatan pemberdayaan keluarga dan kader desa tentang pentingnya deteksi dini kehamilan berisiko. Tujuan dari Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini adalah pemberian edukasi untuk promosi kesehatan dan pencegahan terjadinya komplikasi sebagai dampak dari terjadinya faktor risiko. Metode PkM yang digunakan adalah braistorming, ceramah tanya jawab, kolaboratif dan media yang digunakan adalah leaflet, bahan ajar dan video. Hasil skrining pada 37 ibu hamil di Desa Pantai Labu 78,4% diantaranya risiko rendah, 16,2% risiko tinggi dan 5,4% risiko sangat tinggi, sedangkan setelah diberikan edukasi terjadi peningkatan pengetahuan suami dan kader desa tentang karakteristik ibu hamil berisiko, klasifikasi kehamilan berisiko dan penanganan kehamilan berisiko. Kesimpulan PkM ini peran suami dan kader sangat diperlukan untuk skrining kehamilan berisiko sehingga terjadinya kondisi kegawatdaruratan kehamilan dapat dicegah sedini mungkin di masyarakat.","PeriodicalId":280507,"journal":{"name":"Warta Pengabdian","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-03-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Warta Pengabdian","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19184/wrtp.v15i1.19351","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Ketidakmampuan petugas kesehatan untuk memberikan pelayanan selama 24 jam di Desa Pantai Labu dan menemukan satu persatu ibu hamil berisiko merupakan salah satu penyebab terjadinya komplikasi yang menyebabkan kematian ibu dan janin. Kondisi kesehatan ibu hamil di Desa Pantai Labu perlu mendapatkan perhatian khusus. Pemahaman ibu hamil dan keluarga/suami akan pemeliharaan kesehatan dan pemenuhan gizi selama masih kurang. Hal ini terlihat dari ikan hasil melaut dijual ke pasar demi untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Hasil survei terhadap beberapa ibu hamil, mereka tidak mau mengkonsumsi ikan hasil tangkapan melaut karena lebih baik ikan dijual dan menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dana sekolah anak. Terdapat juga alasan tidak mengkonsumsi ikan laut karena takut gatal-gatal. Pekerjaan suami sebagai nelayan lebih banyak aktifitas melaut sehingga kurang memperhatikan perkembangan kehamilan istri, bahkan sangat jarang menemani istri untuk memeriksakan kehamilan. Untuk itu diperlukan kegiatan pemberdayaan keluarga dan kader desa tentang pentingnya deteksi dini kehamilan berisiko. Tujuan dari Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini adalah pemberian edukasi untuk promosi kesehatan dan pencegahan terjadinya komplikasi sebagai dampak dari terjadinya faktor risiko. Metode PkM yang digunakan adalah braistorming, ceramah tanya jawab, kolaboratif dan media yang digunakan adalah leaflet, bahan ajar dan video. Hasil skrining pada 37 ibu hamil di Desa Pantai Labu 78,4% diantaranya risiko rendah, 16,2% risiko tinggi dan 5,4% risiko sangat tinggi, sedangkan setelah diberikan edukasi terjadi peningkatan pengetahuan suami dan kader desa tentang karakteristik ibu hamil berisiko, klasifikasi kehamilan berisiko dan penanganan kehamilan berisiko. Kesimpulan PkM ini peran suami dan kader sangat diperlukan untuk skrining kehamilan berisiko sehingga terjadinya kondisi kegawatdaruratan kehamilan dapat dicegah sedini mungkin di masyarakat.
在南瓜Serdang Bedagai海滩村对丈夫的怀孕和赋权进行筛选
卫生官员无法在南瓜海滩村提供24小时的服务,并发现每一个怀孕的孕妇都有危险,这是导致母亲死亡和胎儿并发症的原因之一。南瓜海滩村孕妇的健康状况需要特别关注。对孕妇和家庭的了解将在更短的时间内促进健康和营养。这可以从出海的鱼被卖到市场上以满足家庭的经济需要。对一些孕妇进行的调查发现,她们不想吃钓到的鱼,因为最好是卖鱼,赚钱以满足儿童的日常需求和学校资金。另一个原因是它们可能会痒,所以不吃鲈鱼是有原因的。丈夫从事捕鱼活动的时间越长,就越不关心妻子怀孕的进展,甚至很少陪妻子去做妊娠检查。这需要家庭赋权活动和村庄卡德研究风险怀孕早期发现的重要性。这种公共服务(PkM)的目的是作为对风险因素影响的健康促进和预防并发症的教育。使用的PkM方法包括braistorming,问答演讲,合作和媒体使用的是传单,材料和视频。在北加湾村,37名孕妇的产前检测结果为低风险、16.2%的高风险和5.4%的高风险,而在接受教育后,她们的丈夫和农村母亲就危险产前特征、风险妊娠分类和风险妊娠治疗的知识增加。最后,这些PkM的结论是,丈夫和卡德在风险妊娠筛查中所起的作用是必不可少的,以便在社区中尽早避免妊娠紧急情况。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信