Kombinasi Sistem Surjan-Handil sebagai Kecerdasan Lokal (Local Genius) dan Kearifan Lokal (Local Wisdom) Masyarakat Banjar Kuala di Kampung Tamban Mekar Sari Pal 16, Barito Kuala, Kalimantan Selatan
{"title":"Kombinasi Sistem Surjan-Handil sebagai Kecerdasan Lokal (Local Genius) dan Kearifan Lokal (Local Wisdom) Masyarakat Banjar Kuala di Kampung Tamban Mekar Sari Pal 16, Barito Kuala, Kalimantan Selatan","authors":"Rabini Sayyidati","doi":"10.34128/jht.v5i1.53","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Komunitas pesisir yang dikenal sebagai orang Banjar Kuala memiliki kepedulian untuk melestarikan tata pengelolaan lahan pertanian. Pengelolaan lahan pertanian merupakan akses penting komunitas Banjar Kuala dalam pengelolaan sumberdaya alam. Oleh sebab itu, salah satu komunitas Banjar Kuala yang hingga sekarang tetap memelihara adat tata pengelolaan lahan pertanian adalah masyarakat Tamban Mekar Sari Pal 16, Kecamatan Tamban Mekar Sari, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Sistem nilai budaya sebagai bagian penting dari sistem sosial, dapat tercermin pada usaha masyarakat Tamban Mekar Sari Pal 16, melalui tata kelola lahan pertanian. Pengelolaan tanah berkaitan erat dengan sistem surjan. Sedangkan pengelolaan air berkaitan dengan sistem handil. Kedua sistem ini, pada zaman dahulu selalu diterapkan masyarakat Banjar Kuala umumnya, dan masyarakat Tamban Mekar Sari Pal 16 Barito Kuala khususnya, untuk mengelola sawah pada lahan rawa pasang surut. Melalui kombinasi sistem surjan-handil, ternyata memiliki hasil ganda. Satu sisi, pengairan sawah yang baik, akan menyuburkan tanaman padi, sekaligus meningkatkan produksi padi dan menambah pendapatan petani. Hasil berikutnya adalah tembokan, yang membentuk tukungan dan baluran, dapat ditanami palawija.","PeriodicalId":345659,"journal":{"name":"Jurnal Humaniora Teknologi","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-08-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Humaniora Teknologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.34128/jht.v5i1.53","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Komunitas pesisir yang dikenal sebagai orang Banjar Kuala memiliki kepedulian untuk melestarikan tata pengelolaan lahan pertanian. Pengelolaan lahan pertanian merupakan akses penting komunitas Banjar Kuala dalam pengelolaan sumberdaya alam. Oleh sebab itu, salah satu komunitas Banjar Kuala yang hingga sekarang tetap memelihara adat tata pengelolaan lahan pertanian adalah masyarakat Tamban Mekar Sari Pal 16, Kecamatan Tamban Mekar Sari, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Sistem nilai budaya sebagai bagian penting dari sistem sosial, dapat tercermin pada usaha masyarakat Tamban Mekar Sari Pal 16, melalui tata kelola lahan pertanian. Pengelolaan tanah berkaitan erat dengan sistem surjan. Sedangkan pengelolaan air berkaitan dengan sistem handil. Kedua sistem ini, pada zaman dahulu selalu diterapkan masyarakat Banjar Kuala umumnya, dan masyarakat Tamban Mekar Sari Pal 16 Barito Kuala khususnya, untuk mengelola sawah pada lahan rawa pasang surut. Melalui kombinasi sistem surjan-handil, ternyata memiliki hasil ganda. Satu sisi, pengairan sawah yang baik, akan menyuburkan tanaman padi, sekaligus meningkatkan produksi padi dan menambah pendapatan petani. Hasil berikutnya adalah tembokan, yang membentuk tukungan dan baluran, dapat ditanami palawija.