Wahab Ohoirenan, Herman Dumatubun, Alexander Emanuel Rettob
{"title":"Pengaruh Luasan Sudu Terhadap Kinerja Kincir Air","authors":"Wahab Ohoirenan, Herman Dumatubun, Alexander Emanuel Rettob","doi":"10.55334/jtam.v4i1.83","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Indonesia masih sepenuhnya bergantung pada bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batubara dan gas. Bahan bakar fosil di Indonesia digunakan oleh 95 persen penduduk maupun pelaku industri, dengan konsumsi energi meningkat tujuh persen setiap tahunnya. Padahal bahan bakar fosil ini ikut ‘berkontribusi’ terhadap total emisi energi CO2, yang hingga 2008 tercatat mencapai 351 juta ton. Salah satu solusinya adalah menemukan energi alternatif salah satunya adalah Kincir air. \nKincir air yang diteliti dengan tiga variasi luasan sudu (0.048, 0,054 dan, 0.06) yang telah dilakukan, menghasilkan daya kincir () dan efisiensi (ŋ) adalah luasan sudu 0.054 pada putaran 136 rpm menghasilkan daya (P) sebesar 14,52 watt dan menghasilkan efisiensi (ŋ) sebesar 16,59 %. Sehingga diperoleh rekomendasi bahwa luasan sudu juga mempengaruhi kinerja dari pada kincir air.","PeriodicalId":351047,"journal":{"name":"Jurnal Teknik AMATA","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknik AMATA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55334/jtam.v4i1.83","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Indonesia masih sepenuhnya bergantung pada bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batubara dan gas. Bahan bakar fosil di Indonesia digunakan oleh 95 persen penduduk maupun pelaku industri, dengan konsumsi energi meningkat tujuh persen setiap tahunnya. Padahal bahan bakar fosil ini ikut ‘berkontribusi’ terhadap total emisi energi CO2, yang hingga 2008 tercatat mencapai 351 juta ton. Salah satu solusinya adalah menemukan energi alternatif salah satunya adalah Kincir air.
Kincir air yang diteliti dengan tiga variasi luasan sudu (0.048, 0,054 dan, 0.06) yang telah dilakukan, menghasilkan daya kincir () dan efisiensi (ŋ) adalah luasan sudu 0.054 pada putaran 136 rpm menghasilkan daya (P) sebesar 14,52 watt dan menghasilkan efisiensi (ŋ) sebesar 16,59 %. Sehingga diperoleh rekomendasi bahwa luasan sudu juga mempengaruhi kinerja dari pada kincir air.