Pengaruh Iskemia-Reperfusi terhadap Gambaran Seluler Tubulointerstisial Renalis, Kadar Cystatin C dan Glomerular Filtration Rate (GFR) Tikus Wistar

A. Rahman, Rachmat Hidayat, S. Nita
{"title":"Pengaruh Iskemia-Reperfusi terhadap Gambaran Seluler Tubulointerstisial Renalis, Kadar Cystatin C dan Glomerular Filtration Rate (GFR) Tikus Wistar","authors":"A. Rahman, Rachmat Hidayat, S. Nita","doi":"10.32539/SJM.V2I3.80","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Acute Kidney Injury (AKI) merupakan penurunan fungsi ginjal secara cepat. Penyebab AKI terbesar adalah iskemia/reperfusi yang memicu respon inflamasi dan menyebabkan kerusakan ginjal. Inflamasi merupakan respon proteksi dan perbaikan jaringan, namun dapat menyebabkan fibrosis yaitu jaringan normal digantikan oleh matriks ektraseluler seperti kolagen. Kerusakan yang terjadi pada bagian tubulointerstisial berpengaruh besar terhadap fungsi ginjal yang dapat diukur dengan GFR menggunakan cystatin C. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh durasi iskemia-reperfusi terhadap gambaran seluler tubulointerstisial, kadar cystatin C dan GFR pada tikus Wistar serta korelasi antara gambaran seluler tubulointerstisial, kadar cystatin C dan GFR. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan desain posttest only with control group. Penelitian menggunakan 30 ekor tikus Wistar yang dilakukan di animal house dan laboratorium biomolekuler Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. Gambaran seluler tubulointerstisial, kadar cystatin C dan GFR dinilai dengan persentase fraksi area kolagen, ELISA dan rumus Larsson. Iskemia 30 menit dan reperfusi 14 hari 99,1% berpengaruh terhadap persentase fraksi area kolagen, iskemia 120 menit dan reperfusi 14 hari 98,8% berpengaruh terhadap kadar cystatin C serta 99,5% berpengaruh terhadap GFR. Terdapat korelasi yang signifikan antara persentase fraksi area kolagen dan kadar cystatin C (p=0,0001, r=0,901), serta GFR (p=0,0001, r=-0,834), lalu antara kadar cystatin C dan GFR (p=0,0001, r=-915). Durasi iskemia-reperfusi berpengaruh terhadap gambaran seluler tubulointerstisial, kadar cystatin C dan GFR serta terdapat korelasi antara gambaran seluler tubulointerstisial, kadar cystatin C dan GFR pada tikus Wistar.","PeriodicalId":252478,"journal":{"name":"Sriwijaya Journal of Medicine","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-06-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sriwijaya Journal of Medicine","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32539/SJM.V2I3.80","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Acute Kidney Injury (AKI) merupakan penurunan fungsi ginjal secara cepat. Penyebab AKI terbesar adalah iskemia/reperfusi yang memicu respon inflamasi dan menyebabkan kerusakan ginjal. Inflamasi merupakan respon proteksi dan perbaikan jaringan, namun dapat menyebabkan fibrosis yaitu jaringan normal digantikan oleh matriks ektraseluler seperti kolagen. Kerusakan yang terjadi pada bagian tubulointerstisial berpengaruh besar terhadap fungsi ginjal yang dapat diukur dengan GFR menggunakan cystatin C. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh durasi iskemia-reperfusi terhadap gambaran seluler tubulointerstisial, kadar cystatin C dan GFR pada tikus Wistar serta korelasi antara gambaran seluler tubulointerstisial, kadar cystatin C dan GFR. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan desain posttest only with control group. Penelitian menggunakan 30 ekor tikus Wistar yang dilakukan di animal house dan laboratorium biomolekuler Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. Gambaran seluler tubulointerstisial, kadar cystatin C dan GFR dinilai dengan persentase fraksi area kolagen, ELISA dan rumus Larsson. Iskemia 30 menit dan reperfusi 14 hari 99,1% berpengaruh terhadap persentase fraksi area kolagen, iskemia 120 menit dan reperfusi 14 hari 98,8% berpengaruh terhadap kadar cystatin C serta 99,5% berpengaruh terhadap GFR. Terdapat korelasi yang signifikan antara persentase fraksi area kolagen dan kadar cystatin C (p=0,0001, r=0,901), serta GFR (p=0,0001, r=-0,834), lalu antara kadar cystatin C dan GFR (p=0,0001, r=-915). Durasi iskemia-reperfusi berpengaruh terhadap gambaran seluler tubulointerstisial, kadar cystatin C dan GFR serta terdapat korelasi antara gambaran seluler tubulointerstisial, kadar cystatin C dan GFR pada tikus Wistar.
急性肾亏是肾功能迅速下降。导致肾脏损伤的主要原因是缺血/再融合引起的炎症反应。炎症是一种保护和修复组织的反应,但它可能会导致正常组织的纤维化被胶原蛋白等细胞外质基质所取代。发生的损伤可衡量的tubulointerstisial对肾功能影响很大一部分GFR用cystatin C。本研究的目的是了解移动iskemia-reperfusi时长对画面的影响tubulointerstisial,在老鼠身上cystatin C和GFR Wistar水平以及tubulointerstisial移动画面之间的相关性,cystatin C和GFR的水平。本研究是一项只有控制组才具有posttest设计的实验研究。这项研究使用了30只威斯塔老鼠,这是在动物之家和Sriwijaya大学医学院的生物分子实验室进行的。细胞间质活化图像,细胞稳定激素C和GFR的含量是由胶原蛋白、ELISA和Larsson的比例来衡量的。缺血30分钟,重复14天99.1%影响胶原蛋白、缺血120分钟和14天重复性复合物的百分比98.8%影响丙戊酸,GFR影响99.5%。胶原蛋白区域的微量成分与胶原蛋白C (p= 0.0001, r= 0.901)和GFR (p= 0.0001, r=- 0.834)之间有显著的联系,然后在cystatin C和GFR之间(p= 0.0001, r=-915)。壳反射持续时间影响组织间静力、囊质C和GFR的细胞图像,以及球间静力细胞图像、球间活动素C和树间神经总量之间的关系。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信